Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Konflik Sudan, Genosida di Balik Perang Saudara


Topswara.com -- Belum reda genosida yang terjadi di Gaza Palestina, kini dunia digemparkan dengan pemberitaan serupa yang dialami rakyat Sudan. 

Pembantaian yang disinyalir isu perang saudara kian memanas. Banyak warga sipil menjadi korbaan kebiadaban dari pasukan RSF (Rapid Support Forces), mereka membunuh, memperkosa para wanita, bahkan membakar rakyat sipil tanpa ampun. 

Sampai hari ini lebih dari 2.200 penduduk meninggal dan banyak yang kehilangan tempat tinggal.Insiden ini terjadi di wilayah Darfur dan beberapa kota besar lainnya. Situasi tersebut memperburuk kondisi kemanusiaan yang telah lama memburuk sejak konflik internal meletus pada 2023. (Garapmedia.com, 31 Oktober 2025)

Penyebab Utama Konflik di Sudan

Banyak pihak menyimpulkan isu yang berkembang di wilayah Sudan adalah akibat dari perang saudara antara angkatan bersenjata Sudan (SAF) dengan pasukan dukungan cepat (RSF). 

Dimana kedua kubu ini adalah sama-sama pasukan militer yang berada dibawah komando pemerintahan Sudan. RSF (Rapid Support Forces) sendiri adalah pasukan paramiliter yang sebelumnya dioperasikan oleh Pemerintah Sudan. 

Mereka tumbuh dari milisi Janjaweed yang berperang atas nama pemerintah Sudan selama Perang di Darfur dan bertanggung jawab atas kekejaman terhadap warga sipil, serta menguasai beberapa tambang emas penting bagi Negara Sudan. 

Sedangkan SAF merupakan pasukan bersenjata militer Negara Sudan yang memegang kekuatan militer resmi negara. 

Hal inilah yang disinyalir menjadi pemicu awal konflik berdarah di Sudan, dimana pada bulan Oktober 2021 RSF melakukan kudeta militer-sipil yang memicu perebutan kekuasaan, pengaruh, dan sumber daya alam.

Isu Utama yang Sebenarnya

Konflik di Negara Sudan memang bukan berita baru, hal ini sudah terjadi sejak awal Oktober 2021, dan kembali memanas di bulan April 2023 sampai hari ini. Pemberitaan konflik Sudan memang tidak segencar perang antara Palestina dan Zionis Israel, selain isu yang berkembang adalah isu perang saudara sehingga dunia memandang sebelah mata. 

Namun jika kita detili lebih dalam, bukan semata perang saudara yang terjadi. Pembantaian besar-besaran yang terjadi tidak lain adalah bentuk genosida yang ingin menghilangkan ribuan nyawa kaum muslimin. Lagi-lagi hal ini tidak lepas dari ulah Amerika yang selalu menjadi biang kerok permasalahan di dunia ini. 

Sejak berakhirnya Perang Dunia ke 2, dan Amerika keluar sebagai pemenangnya, maka sesuai skenario mereka, ditetapkanlah daerah-daerah yang akan menjadi jajahannya. Tidak terlepas Negara Sudan. 

Negara ini dikenal dengan penghasil barang tambang emas yang melimpah, dan menjadi wilayah strategis jalur perdagangan dunia. Sehingga satu-satunya cara untuk menguasainya adalah dengan diciptakannya konflik yang berkepanjangan, seperti yang terjadi di Gaza saat ini.

Islam Menyelesaikan Konflik Sudan

Melihat permasalahan Sudan, kita perlu membuka lebar mata kita, bukan hanya menerima isu yang berkembang yaitu perang saudara saja. Namun ada hal lain yang lebih ngeri dari perang saudara, yaitu pembersihan rakyat Sudan dari Negeri mereka, sehingga akan dengan mudahnya dikuasai dan digerus sumber daya alamnya. 

Perang saudara hanyalah alat untuk memecah belah fokus kaum muslimin, agar mereka tidak berempati dengan nasib kaum muslim di Sudan. Padahal apapun yang terjadi ketika saudara kita di bantai maka sebagai sesama muslim wajib membelanya. 

Sebagaimana ditegaskan dalam Al Quran:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat". (Q.S Al Hujurat: 10)

"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)". (H.R Bukhari dan Muslim)

Maka dengan hukum Islamlah segala permasalahan yang terjadi pada kaum muslimin akan bisa diselesaikan dengan tuntas. Sejatiny Pemerintahan Islam akan menjaga darah dan harta kaum muslimin seluruhnya. 

"Demi zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh kehormatan seorang mukmin, hartanya, darahnya itu lebih agung di sisi Allah darimu, dan kami tidak berprasangka kepadanya kecuali dengan baik." (HR. Ibnu Majah).

Wallahu'alam


Oleh: Haryani. S.Pd.I.
Pendidik di Kota Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar