Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Proses CPO dari Minyak Goreng hingga Mentega Putih


Topswara.com -- Sumber daya alam yang melimpah di negeri ini tidak bisa dipungkiri. Dan kekayaan sumber alam itulah yang membuat negara-negara Eropa dan Barat meleleh dan tergiur. Sehingga mencari banyak cara untuk bisa menguasainya.

Maka bermodalkan ideologi kapitalisme, potensi-potensi besar alam pertiwi kian hari kian tidak terasa manfaatnya. Bahkan, produk-produk turunan bahan mentah alam pun menjadi barang elit dan mahal.  Karena penguasaan modal baik investasi dana maupun perusahaan-perushaan raksasanya adalah milik asing yang bercokol di Indonesia. 

Demikian halnya dengan komoditi kelapa sawit. Sebagai tumbuhan atau tanaman yang ketersediaannya melimpah, namun ironisnya bukan milik negara sepenuhnya. Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia adalah negara penghasil CPO terbesar di dunia. CPO yang dihasilkan dari kelapa sawit.  

Apalagi jika bicara pruduk-produk turunan COP yang ternyata tidak hanya minyak goreng. Tentunya tidak banyak masyarakat yang tahu tentang khasiat CPO yang masih bisa memberikan produk-produk turunan yang nilai manfaatnya tinggi bagi manusia serta nilai ekonomis yang fantastis. Diantara produk CPO ini  adalah minyak olein, sterin, fatty ester, gliserol monostearat, biodiesel, dan lain-lain.

Kita bahas satu produk saja dahulu untuk bisa meyakinkan betapa manfaat turunan CPO itu luar biasa diberikan oleh Sang Pencipta alam semesta, Allah SWT. Produk yang dimksud adalah  tentang minyak cair yang di hasilkan CPO dari hasil proses rifenery dan fraksinasi.

Tandan buah segar sawit adalah modal utama yang diproses di pabrik kelapa sawit untuk menjadi crude palm oil (CPO). Biasanya akan diperoleh sebesar 20 persen dari tandan buah segar sawit (TBS) yang di proses di Pabrik Kepala sawit (PKS). 

Kemudian CPO yang dihasilkan tadi akan di bawa ke Pabrik Minyak Goreng (PMG).  Di tempat inilah akan dilakukan proses refenery dan fraksinasi. Proses  CPO di refenery dan fraksinasi akan menghasilkan 85,5 persen minyak olein (minyak goreng),  9,5 persen minyak sterin (mentegah putih), serta residunya konon hanya berkisar 5 persen. 

CPO yang diporoses refinery melaluii tiga tahapan, yaitu degumming, bleaching, deodorizing. Sementara untuk proses fraksinasi akan melalui dua tahapan saja. Mulai dari kristalisasi dan filterisasi. 

Tahapan pertama dalam proses refinery akan melalui degumming, yaitu CPO akan di masukkan ke tank penampungan CPO lalu di tambahkan H3PO4. pada tahap ini CPO akan di bersihkan dari getah dan kotor-kotoran. Selanjutnya akan masuk pada tahap bleaching. Saat proses yang kedua ini, diberikan perlakuan dengan menambahkan bleaching earth. Fungsinya adalah untuk membersihkan unsur-unsur  atom betacarotin seperti Se, Ka, Fe, Na dan lain-lain.

Selanjutnya masuk dalam proses ketiga, yaitu deodorisasi. Pada tahan deodorisasi ini akan menghilangkan bau keton dan aldehid. Serta akan menghasilkan sampingan Palm Fetty Acid Destilede (PFAD). Hasil dari tahapan deodorisasi ini akan didapatkan Refened Bleached Deodored Palm Oil (RBDPO). Dan RBDPO ini akan masuk pada proses fraksinasi. 

RBDPO terlebih dahulu akan masuk pada tahap kristalisasi dan akan terjadi proses fraksi minyak cair (olein) dan fraksi minyak padat (sterin). Diawali dari terbentuknya kristal-kristal tersebut, selanjutnya akan masuk pada tahapan filterisasi, dimana minyak olein (minyak goreng ) akan jatuh pada penampungan.  Lalu  fraksi minyak padat sterin akan disatukan lalu dicairkan lagi. Seterusnya  dipadatkan lagi dalam bentuk lempengan-lempengan yang disebut masyarakat dengan margarin atau mentegah putih.

Luar biasa bukan? Andai sumber daya alam negeri ini seperti kelapa sawit saja miiik negara seutuhnya mulai dari kebun, pabrik, hingga pasarnya, bisa dibayangkan berapa pendapatan negara dan kemajuan ekonomi bagi masyarakat. 

Itu baru dari hitungan satu komoditi tanaman, kelapa sawit dengan segudang khasiat yang Allah turunkan. Bagaimana lagi jika semua sumber daya alam hingga perusahaan-perushaan raksasanya mutlak milik negara? menjadi negara yang Makmur dan sejahtera tidaklah mustahil dengan potensi alam yang Allah berikan jika dikelola dengan benar dan tidak diberikan kepada pihak asing yang menguasaimya. Allahu a’alam bissawab.


Oleh: Drg. Alisyah Putra Hrp
Praktisi Kesehatan 
Baca Juga

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Ide Berlian Ketua, patut di dukung oleh Pemerintah melalui bidang yng terkait.

    BalasHapus