Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Perubahan Hakiki Diawali dengan Dakwah

Topswara.com -- Dapat kita rasakan dari tahun-ketahun kehidupan makin sulit, bahan kebutuhan pokok terus naik, daya beli masyarakat menurun, lapangan pekerjaan semakin sempit, utang luar negeri membumbung tinggi, ketidak pastian hukum terjadi, hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas, kemaksiatan merajalela, kriminalitas makin marak terjadi, kerusakan akhlak dan sebagainya. Banyak yang menyimpulkan, kerusakan-kerusakan ini karena ulah rezim yang berkuasa saat ini.

Sangat kebetulan bulan ini adalah bulan politik bagi Indonesia, mereka yang ingin perubahan berpendapat inilah saatnya untuk melakukan perubahan dengan mendukung calon pilihan mereka, mereka berharap apabila calon yang didukungnya memenangkan kontestasi ini dan memimpin, diharapkan perubahan disegala bidang kehidupan akan terjadi.

Padahal kerusakan yang terjadi disemu dimensi kehidupan karena di terapkan sistem demokrasi kapitalis yang beraqidah sekuler (pemisahan agama dari kehidupan/negara) di Indonesia. Percuma saja mengganti rezim tetapi sistemnya tidak diganti, ibarat mobil yang sudah rusak dan mogok, tetapi yang di ganti sopirnya bukan mobilnya.

Maka dari itu perubahan yang dibutuhkan untuk negeri ini adalah perubahan secara inqilabi (menyeluruh dan mendasar) yaitu perubahan sistem, dari sistem demokrasi kapitalis menjadi sistem Islam, dengan menerapkan syariat Islam secara kafah dalam bingkai negara khilafah. Karena khilafah telah terbukti selama 1.300 tahun diterapkan, kehidupan begitu ideal, mensejahterakan dan tentu saja penuh keberkahan.

Pertanyaan sekarang, bagaimanakah caranya mendirikan khilafah?
Banyak kaum muslimin yang setuju bahwa solusi atas problem multidimensi yang di hadapi Indonesia bahkan dunia saat ini adalah dengan berdirinya khilafah.

Namun kebanyakan mereka tidak tahu bagaimana cara atau metode (thariqah) mendirikannya, sehingga mereka ada yang masih berkompromi dengan demokrasi, serta ikut berkontestasi dalam pemilu atau mendukung kandidat yang mereka anggap sesuai dengan aspirasi dan tujuan mereka. 

Diantara mereka yang setuju khilafah ada juga metode perjuangannya dengan mengangkat senjata (jihadis). Seharusnya bagi umat Islam, dalam hal ibadah juga termasuk mendirikan khilafah yang merupakan kewajiban syariah, maka kita harus merujuk kepada panutan sejati kita yaitu Rasulullah SAW, karena beliu adalah tauladan bagian kaum muslimin dalam segala hal, termasuk metode mendirikan khilafah. 

Berdasarkan Shirah Nabi SAW. Beliau mendirikan Daulah Madinah dengan merubah masyarakat jahiliah menjadi masyarakat Islam dengan cara berdakwah.

Dakwah yang dicontohkan Rasulullah adalah dengan 3 tahapan sebagai berikut:
1. Tasqif (pembinaan). Rasulullah membina para sahabat selama 3 tahun di darul arqam. 

2. Tafa’ul ummah (Berinteraksi dengan umat), di tahapan ini dakwah terbuka menyeru masyarakat ke pada Islam. Dalam tahapan ini ada beberapa aktivitas yang harus dilakukan seperti: kifah siyasi (perjuangan politik), siraul fikri (perang pemikiran) darbul alaqat (memutus hubungan masyarakat dengan penguasa zalim), tabani mashalih (menjelaskan maslahat yang seharusnya di terima oleh masyarakat), dan thalab Al nusrah (meminta kekuasaan kepada pemilik kekuasaan).

3. Li’isti’malil hukmi (Meraih kekuasaan) dan menerapkan syariat Islam secara kaffah dengan mendirikan Daulah khilafah.

Inilah tahapan-tahapan dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, maka umat Islam harus menjadikan dakwah Rasulullah sebagai thariqah dakwah untuk merubah peradaban jahiliah modern (kapitalisme) menjadi peradaban Islam yang gemilang dalam naungan khilafah minhaj an Nubuwwah.


Samsudin 
Aktivis Muslim
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar