Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inilah Makna Isra' Mi'raj

Topswara.com -- Isra' Mi'raj adalah momen yang paling di senangi dan diingat kaum Muslim pada bulan Rajab. Isra' sendiri adalah peristiwa yang menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam di Makkah menuju Masjidilaqsa di Yerusalem. 

Sementara Mi'raj adalah perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari bumi naik menuju langit ketujuh untuk menerima perintah shalat bagi umat Islam oleh Allah SWT. Dalam peristiwa tersebut banyak hikmah dan pelajaran.

Isra' dan Mi'raj mengajarkan kebesaran dan kekuasaan Allah Ta'ala. Betapa dengan mudahnya Allah SWT memperjalankan hamba-Nya pada jarak yang begitu jauh, tetapi ditempuh dalam waktu amat singkat. Kemudian Allah SWT menunjukkan berbagai tanda-tanda kebesaran lainnya sebagaimana tertulis dalam Al-Qur'an surah Al-Israa' ayat 1

سُبْØ­َٰÙ†َ ٱلَّØ°ِÙ‰ٓ Ø£َسْرَÙ‰ٰ بِعَبْدِÙ‡ِÛ¦ Ù„َÙŠْÙ„ًا Ù…ِّÙ†َ ٱلْÙ…َسْجِدِ ٱلْØ­َرَامِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ ٱلْÙ…َسْجِدِ ٱلْØ£َÙ‚ْصَا ٱلَّØ°ِÙ‰ بَٰرَÙƒْÙ†َا Ø­َÙˆْÙ„َÙ‡ُÛ¥ Ù„ِÙ†ُرِÙŠَÙ‡ُÛ¥ Ù…ِÙ†ْ Ø¡َايَٰتِÙ†َآ ۚ Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُÛ¥ Ù‡ُÙˆَ ٱلسَّÙ…ِيعُ ٱلْبَصِيرُ

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Salah satu momen monumental bagi Rasulullah SAW dan kaum Muslim adalah ketika beliau diizinkan Allah SWT mengimami para Nabi dan Rasul dalam satu salat berjamaah. Inilah salah satu kemukjizatan yang Allah SWT berikan kepada beliau. Karena itu, semestinya tak ada keraguan sedikitpun dalam benak seorang Muslim melainkan meyakini peristiwa agung ini.

Kepemimpinan Rasulullah SAW sebagai imam para Nabi bukan sekadar dalam shalat pada saat Isra' dan Mi'raj, tetapi berlangsung hingga hari akhir. Karena itulah, kelak pada hari akhir semua manusia akan berkumpul di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW. Di bawah naungan Liwa al-Hamd Rasulullah SAW bersabda,

"Akulah pemimpin anak Adam pada Hari Kiamat dan bukannya sombong. Di tanganku Bendera al-Hamd dan bukannya sombong. Tidak ada seorang Nabi pun, tidak pula Adam juga, yang lainnya ketika itu,kecuali semua di bawah benderaku"
(HR. at-Tirmidzi).

Hadis tersebut menunjukkan keutamaan dan kekhususan Nabi Muhammad SAW atas semua manusia. Dengan demikian, setelah Nabi Muhammad SAW diutus membawa Islam, maka semua agama yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya telah gugur masa berlakunya, terhapus ajarannya dan semua umat manusia wajib memeluk Islam dan menjalankan syariat beliau.

Sejumlah kemuliaan yang dilimpahkan kepada Rasulullah SAW membawa konsekuensi, yakni Islam dan umatnya wajib memimpin dunia. Namun sayang, realitas hari ini menunjukkan bahwa umat Muslim justru dipimpin oleh sistem selain Islam. Bahkan tak sedikit umat yang membelakangi dan menyelisihi ajaran Nabi mereka sendiri. Padahal Allah SWT telah menetapkan bahwa Islam akan terus memimpin umat manusia dan mengalahkan semua agama dan sistem lain yang batil (QS. Ash-Shaff: 9).

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang wajib dilakukan,

Pertama, kaum Muslim wajib meneguhkan keimanan mereka bahwa hanya Islam sebagai satu-satunya agama yang agung dan mengalahkan semua agama serta ajaran yang lain. Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.

Kedua, kaum Muslim wajib mengikatkan diri dengan syariat Islam. Sungguh, kemunduran umat hari ini diakibatkan mereka melepaskan diri dari simpul Islam.

Ketiga, umat Islam wajib berjuang menegakkan kembali kepemimpinan Islam atas dunia ini sebagaimana dulu Rasulullah SAW telah memimpin dunia. Kepemimpinan Rasulullah SAW ini dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelah mereka. Kepemimpinan ini berdiri di atas landasan tauhid dan keagungan syariat Allah SWT yang mendatangkan rahmat bagi umat manusia.

Banyak catatan sejarah yang menunjukkan dunia menaruh harapan dan bantuan pada kepemimpinan Islam atau Khilafah Islam. Khilafah Ustmaniyah juga pernah menyelamatkan 150.000 bangsa Yahudi dari pembantaian umat Kristiani spanyol dalam peristiwa inkuisisi pada Juli 1492. 

Saat itu, Sultan Bayezid II mengirimkan angkatan laut dari negeri Ottoman di bawah komando Laksamana Kemal Reis ke Spanyol untuk mengevakuasi mereka dengan selamat ke tanah Ottoman yang sekarang Turki. Itu hanya secuil kisah kepemimpinan Khilafah Islam yang mengayomi dunia, Muslim maupun non-Muslim. 

Bandingkan dengan saat ini, umat Muslim di bantai di berbagai belahan dunia tanpa ada satupun yang membela. Rasulullah SAW bersabda,

"Ikatan Islam akan akan terlepas satu demi satu. Setiap kali satu ikatan terlepas, manusia akan bergantung pada ikatan berikutnya. Yang pertama kali akan terlepas adalah pemerintahan dan yang terakhir adalah shalat"
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban). []


Oleh: Nabila Zidane
(Jurnalis)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar