Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Liburan Waktunya Membebaskan Diri, Benarkah?


Topswara.com -- Bulan Ramadhan (sebagiannya) identik dengan libur sekolah. Para pelajar mengistirahatkan tubuh dan pikiran mereka dari aktivitas belajar. Para perantau kembali ke kampung halaman. Semua orang bersemangat menyambut musim liburan. 

Setelah beberapa bulan belajar dengan giat, sebagian pelajar menganggap liburan adalah waktunya berfoya-foya. Mereka merasa, liburan adalah waktu sejenak bisa melupakan jati diri sebagai pelajar. Mereka seolah ingin membebaskan diri dari segala aktivitas belajar. 

Biasanya, para pelajar menghabiskan waktu liburan mereka dengan bersenang-senang. Melupakan tugas utamanya yaitu menuntut ilmu. Mengunjungi banyak tempat tanpa mempedulikan waktu. Bahkan melupakan jati diri mereka sebagai seorang anak. Ketika liburan seharusnya adalah waktu untuk lebih berbakti kepada orang tua. Sayangnya, banyak yang melewatkan kesempatan tersebut. 

Padahal libur sekolah bukan berarti libur belajar. Tugas utama sebagai pelajar adalah menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di sekolah. Sesungguhnya, rumah adalah tempat terbaik untuk menuntut ilmu.

Liburan dapat diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Karena rumah adalah tempat terbaik untuk belajar, maka jangan pernah melewatkan kesempatan tersebut. Membantu orang tua adalah kewajiban seorang anak. Liburan adalah waktu tepat untuk menjadi anak yang lebih berbakti. Membuat orang tua bangga dengan anaknya.

Oleh karena itu, sebagai pelajar kita tidak boleh menganggap bahwa liburan adalah waktu untuk bebas melakukan apa pun. Liburan seharusnya diisi untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, contohnya adalah berbakti kepada orang tua. Karena sesungguhnya menuntut ilmu tidak mengenal tempat. Menuntut ilmu dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.


Oleh: Mujahidah Izzatul Imamah 
(Santriwati Kelas XI, Islamic Leadership School Taruna Panatagama Putri, Yogyakarta) 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar