Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Musyawarah, Satu Cara Mempertahankan Rumah Tangga


Topswara.com -- Pembina Sayap Dakwah Organizer Ustaz Rikfy Ja'far Thalib, mengungkapkan musyawarah menjadi salah satu cara menyelesaikan persoalan rumah tangga ketika terhantam badai. 

"Sampai kapan saya harus memaafkan kesalahan pasangan, sampai kapan saya harus bersabar atas kekurangan pasangan, sampai kapan bahtera rumah tangga ini perlu terus dipertahankan dari badai yang menghantamnya? Dengan musyawarah," tuturnya di acara Kapan Tetap Bertahan? Kapan Harus Berpisah? di kanal YouTube Sayap Dakwah TV, Kamis (17/11/2022).

Terkait musyawarah ini, kemudian ia menyitat surah An-Nisa ayat 35, Allah ta'ala berfirman:

وَاِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوْا حَكَمًا مِّنْ اَهْلِهٖ وَحَكَمًا مِّنْ اَهْلِهَا ۚ

"Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan."

"Dua orang, jadi penengahnya bukan satu. Disebutkan oleh para ulama kalau pun penengahnya satu maka orang yang netral bukan dari istri bukan dari suami. Mungkin seorang ustaz atau seorang konsultan rumah tangga. Namun ketika itu
dari pihak istri maka harus ada juga dari pihak suami nah seperti itu," terangnya. 

Menurutnya, apabila diniatkan tulus untuk memperbaiki, maka Allah telah menjanjikan akan mudahkan mendapatkan kebaikan. 

"Apabila niatnya untuk memperbaiki, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu, Allah akan memberi jalan dan tunjukkan inilah jalan kebaikanmu, inilah cara menyelesaikan masalah rumah tanggamu, inilah jalan keluarnya," tambahnya.

Lebih lanjut ia katakan, sampai kapan dimaafkan? Dengan musyawarah. Dalam hadis sahih dikatakan, tidak akan pernah rugi orang yang bermusyawarah. Jadi tidak akan rugi. Kenapa karena setiap perintah Al-Qur'an pasti mendatangkan keberkahan. Apabila Al-Qur'an memerintahkan untuk bermusyawarah, untuk mengambil penengah dari istri dan penengah dari suami dan diamalkan dengan niat memperbaiki diri, maka ada keberkahan. 

"Apa maksud dari keberkahan ini? Salah satunya adalah jalan keluar dari masalah yang kita hadapi. Karena ketika ada musyawarah maka pemikiran yang ada bukan sekadar pemikiran istri yang terus merasa terzalimi, bukan sekadar pemikiran suami yang terus merasa ingin menang, tapi ada dua orang yang berpikiran netral, berpikiran lebih tenang, lebih dingin, maka akan mendatangkan kebaikan untuk rumah tangga. Dengan syarat antara suami dan istri sama-sama menginginkan perdamaian," tandasnya. [] Lanhy Hafa
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar