Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Aksi Bullying Anak Sekolah, Bukti Sistem Kapitalis Gagal Membentuk Akhlak Mulia


Topswara.com -- Ibu mana yang tidak prihatin melihat maraknya kasus bullying siswa sekolah yang berseliweran di media sosial.

Sambil membayangkan, jika korban adalah anak saya sendiri, pasti saya akan marah, kesal dan akan menuntut pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pelaku kekerasan tersebut.

Seakan hilang rasa kemanusiaan, kasih sayang sesama manusia yang harusnya ada dalam setiap Muslim, tetapi hal itu sirna karena pudarnya kepribadian Islam pada siswa sekolah.

Dalam video yang diunggah akun Twitter @DoniLaksono, tampak seorang siswa memasang helm pada korban. Kemudian pelaku menendang kepala korban hingga terjatuh.

Rekan korban yang ada di dalam kelas tersebut hanya melihat aksi bully tersebut. Korban yang terjatuh juga dibiarkan dan malah ditertawakan rekan-rekannya. Dari narasi yang beredar, korban sempat dilarikan ke rumah sakit.

Betapa sakitnya melihat generasi muda saat ini menganggap remeh perilaku kezaliman terhadap temannya sendiri atau orang lain di sekitar mereka.

Teman yang lemah mereka hina, dan merasa dirinya hebat bisa melakukan itu. Kenapa marak kasus bullying seperti itu? Apakah kita hanya bisa bersedih dan kesal dengan kondisi generasi muda rusak seperti ini?

Pendidikan Sekuler

Akar masalah dari kepribadian anak sekolah yang saat ini berjalan adalah pendidikan ala sekuler Barat. Memisahkan nilai-nilai agama dalam kurikulum sekolah.

Memang seringnya gonta-ganti sistem pendidikan saat ini tak ubahnya hanya siswa menjadi kelinci percobaan semata.  Akhlak mulia malah tersisihkan karena hanya mengejar prestasi akademik semata. Justru rusaknya generasi, dan tak tanggung-tanggung perbuatan maksiat justru direkam jadi konten viral.

Perbuatan tak patut itu pasti akan berdampak terhadap korban secara serius. Selain berdampak terhadap fisik korban, yang lebih parahnya bisa berdampak pada mentalnya.

Berikut enam pengaruh bullying terhadap kesehatan mental yang dikutip dari taniakids.com

Pertama, depresi dan kecemasan.
Korban bullying akan merasa terus tertekan hingga mengakibatkan gangguan psikosomatis. Remaja atau anak-anak yang menjadi korban bullying sering mengalami gejala psikosomatis akibat cemas. Contohnya seperti merasa sakit perut dan pusing saat hendak ke sekolah padahal kondisi fisiknya tidak bermasalah.  

Kedua, gangguan tidur
Perilaku bullying juga mempengaruhi pola tidur remaja yang menjadi korban bullying. Mereka akan sulit tidur dan tidur tidak nyenyak. Mereka akan sering terbangun di tengah malam karena mimpi buruk.  

Ketiga, muncul perasaan rendah diri
Salah satu pengaruh bullying terhadap kesehatan mental ialah anak akan menjadi rendah diri dan merasa dirinya tidak berharga. Tentunya, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan sosial emosional remaja hingga dewasa kelak.  

Keempat, tidak bisa bersosialisasi
Remaja yang mengalami bullying akan tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak sepadan dengan teman-temannya. Perasaan rendah diri bisa terbawa hingga dewasa dan dia akan kehilangan kemampuan untuk berteman.  

Kelima, mengisolasi diri
Korban bullying akan menarik diri dari segala kehidupan sosial dan memilih untuk hidup sendiri. Mereka tidak mau menjalin pertemanan dengan orang lain karena takut mengalami bully.  

Keenam, memiliki keinginan bunuh diri
Pengaruh bullying terhadap kesehatan mental remaja tidak boleh disepelekan. Remaja yang mengalami bullying bisa mengalami depresi yang tak berujung hingga memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup. Anak bisa merasa minder dan tidak berharga sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Kemudian dampak bagi pelaku bullying akan mendapatkan dosa dari Allah SWT jika tidak bertaubat. Belum lagi ada sanksi sosial akan dicap sebagai pelaku kriminal oleh warga setempat. Dan jika proses hukum berlanjut bisa masuk sel tahanan sebagai pelaku kriminal.

Untuk masyarakat luas, jika konten tersebut telah beredar luas maka peluang untuk dicontoh oleh anak kecil yang belum memiliki pemahaman yang cukup akan terjadi.

Nah ini sangat disayakan, jika anak muda sudah rusak sikap dan kepribadiannya, tak ada rasa kasih sayang sesama teman atau orang lain maka kita perlunya evaluasi dari sistem pendidikan kita yang telah gagal membentuk pribadi yang berakhlak mulia.

Kasih Sayang Orang Tua

Kasih sayang orang tua sepanjang masa. Jangan sampai karena penempatan rasa sayang yang salah, sehingga membiarkan anak berbuat sesukanya, ini salah besar. 

Jangan karena anak rewel kemudian memberikan kebebasan, "ah yang penting diam tidak nangis," jangan sampai ya Bun.

Maka pentingnya peran keluarga, kerjasama antara ibu dan bapak untuk menanamkan akidah pada anak sejak usia dini. Ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya harus tertanam kuat akidah dalam dirinya. Sehingga bisa membantengi tontonan maupun tsaqafah asing lewat media online seperti gadget yang menjadi momok orang tua saat ini.

Orang tua harus tegas jika melihat perilaku anaknya yang menyimpang. Sedini mungkin memberikan arahan dan menegur jika ada kekeliruan dari sang buah hati dengan penuh kasih sayang, hal ini bertujuan untuk memberikan sanksi agar anak tidak berbuat seenaknya sendiri. Perhatian yang sepenuh hati kepada anak agar ia merasa diperhatikan sehingga tidak mencari perhatian dengan perbuatan-perbuatan yang mencelakai dirinya dan orang lain.

Peran Negara

Peran negara untuk memberikan sanksi yang tegas dan bikin jera kepada siswa adalah kuncinya. Melalui pendidikan sistem Islam pola sikap dan perilaku akan merubah pribadi siswa yang liberal, bebas tanpa ikatan nilai agama menjadi individu beriman dan bertakwa.

Negara berperan untuk mengubah sistem pendidikan sekuler warisan penjajah, diganti dengan sistem pendidikan Islam. 

Tidak hanya nilai akademik semata, akan tetapi penguatan akidah yang menghujam kuat sehingga menimbulkan rasa takut kepada sang pencipta Allah SWT.

Jika siswa telah memiliki rasa takut kepada Allah SWT, maka akan ada rasa takut untuk berbuat dosa, salah satunya tindakan bullying. Wallahu a'lam


Oleh: Munamah
Analis Mutiara Umat Institute
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar