Topswara.com -- Generasi muda adalah harapan, harapan keluarga, bangsa dan peradaban. Untuk menjadi seorang generasi penerus tentu banyak hal yang harus di siapkan terutama mental dari generasi tersebut.
Sebagai contoh dari para sahabat Rasulullah Saw mereka di persiapkan dengan berbagai bidang keilmuan dan juga tempaan supaya menjadi generasi yang tidak mudah lemah dan putus asa.
Berbanding terbalik dengan keadaan saat ini, dimana generasi muda mereka lebih lama dan lebih asik dengan gadgetnya hingga lupa waktu, bahkan mereka kecanduan dan akhirnya mengalami gangguan kesehatan mental akibat screen time berlebihan.
Tercatat, Indonesia mencetak rekor dunia, bukan terkait prestasi olahraga ataupun ekonomi, tetapi penggunaan ponsel untuk mengakses internet.
Menurut laporan digital 2025 Global Overview mencatat sebanyak 98,7 persen penduduk Indonesia berusia 16 tahun ke atas menggunakan ponsel untuk online, melampaui Filipina dan Afrika Selatan yang mencatat 98,5 persen. Tidak hanya itu rata-rata waktu online harian masyarakat Indonesia juga tinggi, yaitu mencapai 7 jam 22 menit.
Data ini menegaskan bahwa masyarakat Indonesia makin tidak bisa lepas dari internet, terutama lewat ponsel. Kebiasaan ini di prediksi akan terus meningkat seiring makin cepatnya adopsi teknologi digital di negeri ini. (cnbcindonesia.com (29/11/2025))
Warga Indonesia kecanduan gadget akut. Penggunaan gadget berlebihan berdampak pada terjadinya digital dementia (penurunan daya ingat), sehingga banyak anak/generasi muda yang akhirnya malas untuk belajar, membaca, ataupun mengerjakan tugas sekolah karena semua bisa di kerjakan lewat aplikasi yang ada di gadget.
Penggunaan gadget di bolehkan dengan batas tertentu sesuai kebutuhan, karena mau tidak mau saat ini kita hidup di era digital segala akses hampir semua ada dalam genggaman. Dari mulai belanja, daftar sekolah, dan kegiatan ekonomi bisnis dan lain-lain cukup dari tangan.
Di negeri ini tidak ada pembatasan usia untuk menggunakan medsos, dari mulai anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua, hampir semua menggunakan medsos dalam kehidupan sehari-hari. Padahal medsos juga AI terbukti berbahaya bagi kesehatan mental.
Media digital dalam sistem kapitalisme saat ini menjadi alat yang merusak generasi muda secara mental, mereka hampir tidak mengenal dunia nyata, karena setiap saat waktu di gunakan untuk scroll medsos, game online atau aplikasi lainnya. Inilah bukti nyata rusaknya sistem sekular kapitalis, menjadikan manusia individualis dan anti sosial.
Tidak sedikit orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) baru akibat dari terlalu lama berinteraksi dengan gadget, ini dialami oleh anak-anak atau generasi muda yang seharusnya mereka menjadi tonggak peradaban. Hanya demi keuntungan perusahaan digital, masalah mental diabaikan.
Tanpa disadari Indonesia hanya dijadikan pasar bagi platform digital, negara tidak tegas terhadap perusahaan digital dan tidak memiliki komitmen untuk melindungi generasi muda, ide kebebasan menjadi landasan dan akhirnya hilanglah kekuatan generasi muda calon pemimpin masa depan.
Dalam Islam generasi muda adalah garda terdepan penerus peradaban. Sistem Islam khilafah memiliki visi misi mewujudkan generasi terbaik sekaligus pemimpin masa depan.
Sehingga berkomitmen kuat terhadap kualitas generasi muda yang unggul dan berkualitas. Mempunyai mental yang kuat pemberani dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Negara dalam Islam juga melakukan langkah preventif untuk membentengi generasi muda dari pengaruh media digital, yaitu dengan menerapkan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam, mengenalkan siapa dirinya, untuk apa di dunia ini dan akan kemana setelah kehidupan.
Optimalisasi peran orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak-anak, juga sinergi masyarakat untuk amar makruf nahi mungkar.
Selain itu negara juga melakukan langkah khusus yaitu, mengawasi konten media, tidak sembarangan media bisa diakses, hanya boleh yang sesuai dengan Islam dan memberi sanksi bagi yang memposting tayangan yang tidak Islami.
Membatasi medsos yang boleh ada dalam khilafah, dan tidak semua medsos ada dalam khilafah ini diawasi oleh Departemen Penerangan (i'lam).
Membatasi usia generasi yang boleh mengakses medsos, juga mengatur penggunaan AI agar tidak berdampak buruk pada generasi.
Wallahu'alam bishawab.
Oleh: Ade Siti Rohmah
Aktivis Muslimah

0 Komentar