Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kesehatan Dikapitalisasi, Rakyat Terus Tersakiti


Topswara.com -- Menyoal kasus TBC, yang tengah marak, diketahui Indonesia menduduki peringkat kedua dunia. Lonjakan kasus naik drastis menjadi lebih dari 200 persen. Hal tersebut dilaporkan Kementerian Kesehatan atas kenaikan jumlah kasus yang sangat significant (CNNIndonesia.com, 18/3/2023). 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kemenkes, Iman Pambudi, menilai kenaikan tersebut terjadi sebagai akibat dari banyaknya orang tua yang tak menyadari dan tak segera mengobati. Sehingga terjadi ledakan penularan pada kelompok rentan tertular.

Pejabat Walikota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan mengungkapkan perlu adanya kerjasama dalam penanganan kasus TBC (pikiranrakyat.com, 15/3/2023). 

Wilayah Cimahi mengalami peningkatan kasus sebesar 106 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu, TBC pun mengganggu tatanan sosial dan ekonomi bermasyarakat. Demikian lanjutnya. Hal tersebut diungkapkan dalam acara Peringatan Hari TBC Sedunia yang diselenggarakan di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, 15 Maret 2023.

Meroketnya kasus TBC mencerminkan betapa buruknya upaya penjagaan kesehatan masyarakat. Baik dari segi pencegahan penyakit, pencegahan penyebaran, buruknya masalah sanitasi, rendahnya kondisi keseimbangan gizi dan asupan masyarakat yang mengakibatkan rendahnya sistem imun, maupun lemahnya sistem kesehatan dan pendidikan. 

Kemiskinan yang makin akut dan stunting yang belum juga tersolusikan, jelas memberikan andil besar mempercepat penyebaran penyakit menular tersebut. Tidak hanya itu, sarana dan prasarana kesehatan pun sangat minimalis dalam melayani rakyat. Diperparah juga dengan biaya pelayanan yang mahal. 

Semua kondisi ini membuat kondisi rakyat kian terpuruk. Semua lingkaran masalah terus berputar mengitari kehidupan kesehatan masyarakat. Meskipun segala usaha telah diupayakan, bahkan mengerahkan berbagai organisasi masyarakat dan solusi yang diupayakan dengan menggandeng kerjasama luar negeri. Kerjasama dengan WHO, salah satunya. Namun, semua usaha tidak mampu menyelesaikan beragam masalah kesehatan masyarakat.

Inilah bukti buruknya pengelolaan ala kapitalisme sekularismw. Lemahnya sistem ini menggadai nasib masyarakat. Buruknya sistem kapitalisme, menjadikan sektor kesehatan sebagai objek bisnis. 

Segala pelayanannya dikapitalisasi demi keuntungan materi semata. Tanpa peduli nasib kesehatan masyarakat. Alhasil, masyarakat pun harus merogoh kocek lebih dalam demi kesehatan yang diharapkan. 

Sementara keadaan ekonomi rakyat yang terpuruk, menciptakan keadaan kesehatan semakin buruk. Keadaan yang buruk yang kini tercipta, tak lain sebagai buah buruknya kepemimpinan. 

Sistem kapitalisme hanya melahirkan watak pemimpin yang serakah dan tidak peduli keadaan rakyatnya. Padahal pemimpin yang amanah terhadap kepentingan rakyat adalah salah satu kriteria terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Rasulullah SAW. bersabda yang artinya,
“Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin." (HR. Muslim).

Berbeda dengan paradigma Islam. Islam menetapkan bahwa umat adalah amanah, bukan beban. Negara selayaknya menjaga rakyat, termasuk menjaganya dari berbagai penyakit. Usaha komprehensif yang optimal harus diupayakan. 

Sistem kesehatan handal dalam Islam ditopang oleh sistem ekonomi dan politik Islam yang kuat, konsisten dan berkesinambungan. Karena sistem ekonomi dan politik Islam yang sempurna mengentaskan kemiskinan akut yang menjadi akar masalah buruknya kehidupan.

Segala konsep ini hanya dapat terwujud dalam satu bingkai yang khas. Yaitu Khilafah manhaj an Nubuwwah sesuai teladan Rasulullah SAW. Hal ini pun tergambar pada masa Kekhilafahan Abbasiyyah, dengan sektor kesehatan yang kuat dan menjaga umat. 

Rumah sakit-rumah sakit banyak tersedia. Segala biaya ditanggung negara demi tercapainya pemerataan pelayanan kesehatan. Rumah sakit keliling pun tersebar di seluruh negeri. 

Demi memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, meskipun kondisi lokasi pemukiman rakyat yang terpencil, seperti lokasi di lembah, atau jauh dari pusat kota. Karena Daulah Islamiyyah, begitu menyadari bahwa umat adalah aset negara yang harus selalu dijaga. Demi ridho Allah SWT.

Lantas, masihkah kita ragu dengan pengurusan sistem Islam? Satu-satunya sistem yang melahirkan gemilangnya peradaban manusia selama.lebih dari 1400 tahun lamanya. Selayaknya, sebagai kaum muslim, tidak ada ragu sedikitpun terhadap pengaturan yang ditetapkan syariat Islam. Karena aturan Islam adalah satu-satunya aturan yang wajib diterapkan. Dan satu-satunya aturan yang memposisikan manusia sesuai fitrahnya.

Wallahu a'lam bisshawwab.


Oleh: Yuke Octavianty
Forum Literasi Muslimah Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar