Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penyakit Hati Ini Tidak Boleh Ada pada Kaum Muslim


Topswara.com -- Aktivis Muslimah Bogor Ustazah Noor Afeefa menyebut bahwa rasa minder atau tidak percaya diri adalah penyakit hati yang tidak boleh ada pada kaum Muslim. 

"Rasa minder atau tidak percaya diri adalah satu penyakit yang tidak boleh ada pada kaum Muslim," tuturnya dalam Tazkiyatun Nafs, bertajuk Mengukir Rasa Percaya Diri, di kanal YouTube Sultan Channel, Senin (29/9/2025).

Ia mengatakan, penyakit tersebut tidak boleh ada dalam hati karena Allah Swt. memberikan kemuliaan pada kaum Muslim dengan Islam. Dengan jalan hidup yang Allah Swt. janjikan, orang yang berpegang teguh dengan Islam, maka Allah Swt. janjikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. 

"Fenomena zaman sekarang, salah satu penyakit hati mereka adalah minder atau tidak percaya diri, serba salah melakukan ini dan itu. Akhirnya, menjadi generasi yang tidak produktif, banyak pertimbangannya, banyak galaunya, dan akhirnya mau melakukan kebenaran pun setengah-setengah. Maka, mulailah muncul rasa tak percaya diri," lugasnya.

Lantas, ia menanyakan mengapa generasi saat ini masih banyak yang tidak percaya diri dalam melakukan kebaikan-kebaikan, termasuk berdakwah.

"Percaya diri adalah sebuah sikap mental yang kadang-kadang tidak bisa instan, muncul langsung, tetapi butuh proses seperti kita mengukir sesuatu yang diukir sedikit demi sedikit, lama-lama menghasilkan sebuah ornamen yang bagus. Maka, harus ada upaya dan proses yang panjang supaya bisa percaya diri," tuturnya.

Menurutnya, percaya diri adalah merasa yakin bahwa apa yang dilakukan atau disampaikan adalah sesuatu kebenaran yang bernilai positif, yang pasti baik untuk dirinya maupun orang lain. Maka, percaya diri adalah lawan dari minder atau tidak percaya diri. 

"Lalu, apa bedanya antara percaya diri dengan ujub. Ujub adalah percaya diri yang berlebihan. Sehingga, bisa sombong dan membanggakan diri sendiri. Ini juga merupakan penyakit hati yang harus kita hindari," tegasnya.

Ia menerangkan, yang benar adalah percaya diri pada porsi yang pas bahwa seseorang melakukan sesuatu karena ia menghargai atas potensi dirinya, atas nikmat yang Allah berikan kepadanya, seperti berupa pemahaman, kesempatan berperilaku, berbuat, maupun harta. Dan seseorang melakukan semua itu semata-mata karena Allah Swt. yang telah memberikan nikmat itu kepadanya. 

"Sedangkan ujub adalah ketika seseorang merasa hebat, ada dorongan membanggakan diri sendiri, bukan sebagai syukur kepada Allah Swt. yang sudah memberikan nikmat, tetapi lebih kepada ke-akuannya. Itulah takabur. Padahal apa yang dia miliki, baik ilmu, kesempatan beramal, harta, kemampuan berkomunikasi semata-mata dari Allah Swt," tandasnya.[] Nurmilati
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar