Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gaji Guru PPPK Minim, Islam Punya Solusi


Topswara.com --  Guru memiliki peran yang sangat luar biasa dalam kehidupan manusia, karena jasa guru begitu luar biasa dalam mendidik dan memberikan pendidikan kepada generasi penerus peradaban.

Guru selayaknya mendapatkan penghargaan luar biasa karena jasanya yang tidak terhingga, namun dalam sistem saat ini guru tidak lagi dihargai, apalagi mendapat bintang kehormatan, karena saat ini guru banyak yang tidak mendapatkan gaji yang layak. 

Apalagi guru PPPK, mereka harus menelan pil pahit karena ternyata mereka tidak mendapatkan jaminan hari tua ataupun pensiunan. 

Kondisi guru PPPK saat ini tidak memiliki jenjang karir meskipun mereka berpendidikan tinggi bahkan S2 atau S3. Untuk mendapatkan posisi guru PPPK guru harus menempuh berbagai tes dan ujian agar mendapatkan SK PPPK tersebut, sedangkan gaji yang diterima tidak sebanding dengan pengabdian mereka. 

Untuk itu perwakilan guru dari Ikatan Pendidik Nusantara (IPN) keras menyuarakan nasib guru yang statusnya PPPK. Mereka meminta pemerintah agar lebih memperhatikan dan mensejahterakan guru. (26/09/2025 liputan6.com).

Salah satu perwakilan guru mengatakan guru PPPK tidak memiliki jenjang karier dan tidak memiliki uang pensiun serta gaji yang minim, bahkan ada yang dibawah satu juta per bulan, jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari apalagi yang sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan hidup. 

Untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak sedikit guru PPPK ataupun honorer yang mencari tambahan penghasilan, ada yang menjadi driver ojek online, ada yang berjualan, bahkan ada yang menjadi pemulung barang bekas seusai pulang mengajar di sekolah, namun tidak sedikit juga yang terjerat utang atau pinjaman online. 

Miris, nasib guru yang seharusnya sejahtera karena sudah mengabdikan hidupnya untuk mengajar dan mendidik generasi penerus bangsa seharusnya mendapatkan kesejahteraan dan hidup yang layak dari negara. 

Inilah nasib yang sesungguhnya ketika kita hidup dalam sistem yang tidak memanusiakan manusia, tidak bisa menghargai jasa para guru yang sangat luar biasa, yaitu sistem kapitalisme. 

Negara dalam sistem kapitalisme tidak memiliki anggaran yang cukup untuk menggaji guru secara layak, padahal sumberdaya alam (SDA melimpah jika dikelola dengan baik oleh negara, dan hasilnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat dalam hal ini kesejahteraan guru. 

Disatu sisi, SDA dikelola swasta, asing, aseng, individu, pejabat korup, juga para penjilat kekuasaan yang tidak mempunyai hati dan kepedulian kepada sesama. 

Pemasukan negara dalam sistem kapitalisme hanya bergantung pada pajak dan utang yang justru memberatkan rakyat, rakyat terus dibebani dengan berbagai pungutan, sedangkan gaji tidak ada kenaikan. Guru PPPK dizalimi negara, dipandang sekedar faktor produksi, bukan pendidik mulia generasi. 

Berbeda halnya dengan Islam, Islam sangat menghargai jasa para guru, karena guru adalah sosok kedua dalam kehidupan seorang anak setelah orang tuanya, memberikan pengajaran untuk masa depan, serta meraih cita-cita yang di inginkan generasi penerus peradaban. 

Guru di dalam IsIam mendapatkan gaji yang layak, mekanisme keuangan negara dalam Islam dikelola oleh baitul maal, dan sumber pendapatannya dari tiga pos, yaitu kepemilikan Individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara.

Dalam Islam, pos-pos APBN sepenuhnya bersumber dari dalil-dalil syariah, yaitu Al-Qur'an, as-Sunnah, Ijmak Sahabat dan Qiyas Syar'i. Hukum-hukum terkait tersebut wajib diadopsi oleh khalifah sebagai kepala negara. 

Berbagai persoalan yang muncul dalam pengelolaan APBN seluruhnya harus diselesaikan sesuai dengan syariah Islam. serupa dijelaskan dalam Al-Amwâl fî Dawlah al-Khilâfah, karya Syaikh Abdul Qadim Zallum, sumber-sumber pemasukan Negara Khilafah telah ditentukan secara rinci oleh syariah.

Pembiayaan pendidikan, khususnya gaji guru diambil dari pos kepemilikan negara, gaji guru ditentukan berdasarkan nilai jasa yang diberikan, bukan status PPPK ataupun ASN.

Semua guru masuk dalam kategori pegawai negara, pendidikan, kesehatan, dan keamanan disediakan gratis oleh negara dengan kualitas terbaik, wwajib mendapatkan gaji yang layak, sehingga tidak ada Istilah guru miskin ataupun guru yang terjerat utang. Karena itu kita harus bersungguh-sungguh untuk berjuang supaya sistem IsIam bisa segera di tegakkan. 

Wallahu'alam Bishawab.


Oleh: Ade Siti Rohmah 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar