Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Masih Mahal meski Stok Beras Melimpah, kok Bisa?


Topswara.com -- Kenaikan harga beras di Banyumas, Jawa Tengah, 1 kilonya 15. 000 ribu Kenaikan yang berlangsung secara perlahan ini mendapat banyak keluhan dari para pembeli. 

Di sisi lain, para penjual beras tidak bisa melakukan banyak hal dan hanya bisa menyampaikan bahwa harga yang naik setiap hari tersebut berasal dari pemasok. Menurut berita yang dirilis oleh Antara pada 30 Juni 2025.

Anggota Komisi IV DPR RI Robert J Kardinal mengingatkan akan pentingnya upaya menstabilkan harga beras di pasar untuk melindungi daya beli masyarakat serta mendukung ketahanan pangan nasional. 

Robert berpendapat bahwa dengan adanya peningkatan dalam produksi beras nasional dan ketersediaan stok yang melebihi 4 juta ton, seharusnya harga beras bisa tetap terjaga sesuai harapan masyarakat. Di lansir dari lipotan6.com. 29/6/2025.

Dengan meningkatnya harga beras, para penjual mengakui bahwa mereka hanya mendapatkan sedikit keuntungan, karena jika menetapkan harga yang lebih tinggi, mereka merasa iba kepada pelanggan. 

Akibat dari kenaikan harga beras ini adalah banyak pelanggan yang mengurangi pembelian mereka karena uang yang tersedia tidak mencukupi, atau mencari pilihan lain, seperti beras dengan harga lebih terjangkau. Situasi ini membuat banyak ibu merasa sulit dalam mengelola keuangan. 

Mereka memandang beras sebagai kebutuhan pokok. Oleh karena itu, apapun harga yang ditawarkan, mereka tetap harus membelinya dengan cara mengurangi jumlah lauk. Meski demikian, masyarakat tentunya berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan yang konkret agar harga beras kembali stabil.

Terdapat pengamatan selama beberapa tahun terakhir, harga beras terus melonjak tinggi, dari harga awal di pasar tradisional yang berada pada angka 5 ribu per kilogram hingga tahun ini menjadi lima belas ribu. 

Kenaikan harga yang signifikan ini tentu saja membuat masyarakat bingung dan kesulitan, terutama di tengah situasi ekonomi yang makin menantang dan terasa menekan. Baik penjual maupun pembeli merasakan keluhan terhadap lonjakan harga beras ini.

Sejatinya, Indonesia merupakan negara terbesar dalam produksi beras dan juga termasuk dalam kelompok negara dengan tingkat konsumsi beras yang tinggi di seluruh dunia. Bahkan, pemerintah mengklaim dapat mencapai swasembada beras. 

Namun, masalah kekeringan yang saat ini terjadi menyebabkan produksi dan cadangan pangan menurun. Ini juga berkaitan dengan peningkatan harga bahan bakar minyak. Daripada berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan, pemerintah malah membuka pintu impor secara luas.

Jelas terlihat bahwa pemerintah kurang siap menghadapi situasi yang terus menerus berulang. Pemerintah seolah menganggap bahwa kenaikan harga beras adalah hal yang sepele. Padahal, beras merupakan kebutuhan dasar masyarakat, dan jika harganya naik, itu akan berdampak pada pengeluaran keluarga, terutama bagi mereka yang kurang mampu dan memiliki pendapatan yang sangat terbatas. 

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika meningkatnya harga beras menyebabkan jumlah kemiskinan bertambah, yang pada akhirnya bisa memicu kerawanan sosial.

Masalah ini muncul akibat kesalahan dalam cara pandang yang menjadikan sekularisme liberal sebagai dasar. Implementasi sistem kapitalisme dalam kebijakan ekonomi telah menjadikan negara hanya berfungsi sebagai pengatur. 

Seandainya pemerintah mau membuka pikiran dan hati untuk menerapkan sistem Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, maka setiap warga negara akan merasakan kesejahteraan.

Dalam sistem Islam, seorang pemimpin berperan sebagai pengelola rakyat yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap semua hal yang berkaitan dengan rakyatnya. Ini mencakup pemenuhan semua kebutuhan dasar masyarakat, termasuk sandang, pangan, dan tempat tinggal. Termasuk juga dalam hal pendidikan, kesehatan, hingga aspek keamanan.

Dalam urusan pangan, pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara yang efisien, terjangkau, dan berkualitas tinggi, tanpa intervensi dari sektor swasta atau asing. Setiap jenis lahan akan digunakan sesuai dengan fungsinya, seperti lahan pertanian yang bertujuan untuk menciptakan kedaulatan dan ketahanan pangan. 

Pemerintah juga mendukung para petani dalam pengelolaan hasil pertanian mereka, serta menyediakan fasilitas infrastruktur dan suprastruktur yang cukup agar proses rantai pasok dan distribusi berjalan lancar.

Maka sudah pasti, pandangan hidup Islam akan selalu memberikan manfaat bagi masyarakat. Tidak ada istilah kenaikan harga untuk bahan makanan atau barang lainnya. Selain itu, masyarakat akan bisa mendapatkannya dengan mudah dan tanpa biaya. 

Sungguh, dalam sistem Islam, tanggung jawab pemerintah akan berjalan sepenuhnya dan selalu mendukung masyarakat dengan memastikan seluruh kebutuhan dasar tanpa adanya rasa takut dan khawatir terkait harga.


Oleh: Kanti Rahayu
(Aliansi Penulis Rindu Islam)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar