Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pendidikan: Tugas dan Tanggung Jawab Negara

Topswara.com -- Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter dan masa depan suatu bangsa. Di Indonesia, meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tantangan besar masih dihadapi, terutama dalam hal pemerataan akses, kualitas tenaga pendidik, dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan zaman. 

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, pendekatan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam menjadi relevan untuk dikaji sebagai solusi alternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Fakta hari ini mengungkapkan bahwa, Dunia pendidikan Indonesia punya catatan suram. Kualitas pendidikan yang rendah, angka anak tidak sekolah (ATS) tinggi, sampai para guru yang jauh dari sejahtera. Sayangnya, pemerintah malah lebih sibuk mengurusi program Makan Siang Gratis (MBG). (Mojok.co 02/05/2025). 

Ada banyak upaya pemerintah dalam menanggulangi catatan suram dunia pendidikan karena keterbatasan perihal ekonomi, salah satu nya dengan mempercepat upaya pemutusan rantai kemiskinan melalui program Sekolah Rakyat. 

Mensos Saifullah Yusuf meninjau langsung proses penjaringan calon siswa Sekolah Rakyat di Kelurahan Krandegan, Kecamatan Banjarnegara, hari ini. Kunjungan ini menjadi langkah awal penyelenggaraan sekolah berasrama untuk anak-anak dari keluarga miskin. (detiknews 25/05/2025). 

Dalam praktiknya, realitas di lapangan masih jauh panggang dari api. Setiap tahun, pemerintah meluncurkan berbagai program kebijakan yang diklaim sebagai solusi untuk mewujudkan pemerataan akses pendidikan. 

Namun, jika ditelisik lebih dalam, banyak dari program-program tersebut tidak lebih dari sekadar kosmetik kebijakan populis di permukaan, namun nihil solusi mendalam terhadap akar permasalahan.

Program-program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), sekolah gratis, hingga pengembangan Kurikulum Merdeka seringkali dijadikan “panggung politik” untuk menampilkan wajah kepedulian negara terhadap dunia pendidikan. 

Di ruang-ruang media, kebijakan ini dinarasikan sebagai bukti bahwa rezim sedang bekerja keras demi pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan nasional. Namun benarkah demikian?

Dalam sistem kapitalisme yang mendominasi arah kebijakan negeri ini, pendidikan dipandang bukan sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara tulus oleh negara, melainkan sebagai komoditas yang bisa dikemas, dan dijual.

Pemerintah memang memberikan bantuan, namun sifatnya tambal sulam, tidak menyentuh akar permasalahan. Sistem pendidikan yang diarahkan oleh kepentingan pasar, bukan kepentingan umat.

Sekolah negeri di kota besar mungkin terasa mudah diakses, tetapi bagaimana dengan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)? Ribuan sekolah di daerah masih kekurangan guru, bangunan rusak, fasilitas minim, dan sumber belajar yang jauh dari standar. Di sisi lain, sekolah-sekolah swasta berkualitas hanya bisa diakses oleh mereka yang mampu secara ekonomi.

Dalam Islam, Pendidikan Adalah Ibadah dan Kewajiban Negara

Berbeda dengan sistem kapitalisme, dalam pandangan Islam, pendidikan adalah kewajiban negara dan bagian dari ibadah kolektif. Negara bertanggung jawab penuh menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk seluruh rakyat tanpa diskriminasi ekonomi, lokasi, ataupun latar belakang sosial.

Islam menekankan pentingnya ilmu sebagai fondasi peradaban. Negara dalam sistem Islam (khilafah) wajib mengatur pendidikan dengan kurikulum yang membentuk kepribadian Islam, mengembangkan akal dan potensi peserta didik, serta menyiapkan mereka sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi.

Negara Islam mengatur sistem pendidikan dengan adil, baik yang dikelola oleh negara langsung maupun yang dikelola oleh swasta. Ia membangun infrastruktur pendidikan dari pusat hingga pelosok, menjamin kesejahteraan guru, dan menyediakan semua kebutuhan pendidikan secara cuma-cuma. Semua dilakukan karena pendidikan adalah amanah, bukan alat mencari cuan atau panggung politik.

Program-program populis dalam sistem pendidikan hari ini hanyalah solusi tambal sulam yang tidak menyentuh akar masalah. Selama sistem kapitalisme masih menjadi pijakan, ketimpangan dan komersialisasi akan terus menjadi luka dalam dunia pendidikan kita. 

Sudah saatnya umat Islam menoleh kembali pada sistem Islam yang telah terbukti mampu membangun peradaban besar lewat pendidikan yang merata, bermutu, dan bernilai ibadah.

Wallahu'alam.


Oleh: Yetty 
Aktivis Muslimah Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar