Topswara.com -- Dilema yang dihadapai saat ini bagi generasi muda adalah mengenyam pendidikan yang tinggi untuk memperbaiki taraf hidup yang layak bahkan mewah. Kebutuhan pendidikan menjadi dasar untuk mendapatkan pekerjaan yang dinginkan.
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan makin berpeluang dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Berharap anak bangsa menjadi generasi emas namun dengan sistem sekarang hal itu sulit dilakukan.
Generasi emas dapat berubah menjadi generasi cemas. Cemas karena gagal masuk universitas idaman, cemas karena harapan orang tua tidak dapat terwujud, dan cemas karena sistem pendidikan kapitalis.
Semua orang tua mengharapkan pendidikan yang terbaik untuk anak, terlebih untuk masa depan yang jauh lebih baik. Makin baik pendidikan akan menghasilkan kecerdasan berpikir secara kritis dan mempunyai keterampilan yang mempuni.
Orang tua berlomba-berlomba mencari dan mendaftarkan anak-anaknya di sekolah favorit, bahkan menentukan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang akan dituju. Demi memenuhi keinginan anak atau keegoisan orang tua berbagai cara dilakukan, sekalipun itu merugikan banyak pihak.
Pendidikan yang berlaku saat ini adalah pendidikan sekuler yang merupakan salah satu subsistem dari sistem kapitalisme yang memisahkan agama dengan kehidupan sehingga tidak mengenal halal dan haram.
Masih sangat banyak siswa dan mahasiswa melakukan kecurangan hal ini dikarenakan pendidikan kita masih mengutamakan penilaian kognitif daripada ahlakul karimah.
Kecanggihan teknologi dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan, seharusnya tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dapat dilakukan secara adil namun kenyataanya dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini terjadi pada saat UTBK Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) banyak kecurangan yang terjadi dengan berbagai modus, hal ini disampaiakn oleh Prof. Eduart Wolok selaku Ketua Umum penanggung jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) melalui konferensi pers (kompas.com, 25/04/25).
Sistem pendidikan saat ini menganut paham money oriented yang lebih membuat sesorang menjadi berpikir pragmatis sehingga mampu berbuat yang diluar nalar. Polemik yang terjadi saat ini harusnya membuat kita sadar bahwa sistem pendidikan sangat lemah dan terjadi penyelewengan disemua unsur dan level.
Sekularisme sudah meracuni pemikiran dikalangan masyarakat, pendidikan hanya dijadikan komoditas perdagangan tanpa memperhatikan kemaslahatan. Negara yang berasaskan sekulerisme tidak akan membawa keberkahan, karena sekularisme suatu paham yang memisahkan agama dari kehidupan dan aturan-aturan Islam.
Menegakan aturan Islam akan mendatangkan kemaslahatan umat yang dapat menebar kebaikan, kebermanfaatan, serta mencegah perbuatan buruk bagi seluruh manusia, hal tersebut akan tercapai jika sekulerisme dihilangkan.
Lembaga pendidikan hanya memperhatikan peningkatan aspek akademik tanpa memperhatikan potensi non akademik. Hasil dari tes ujian masuk perguruan tinggi akan menentukan bahwa calon mahasiswa lolos atau tidak dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Sedangkan pendidikan Islam sejatinya berlandaskan ajaran Islam yang bertujuan membentuk pribadi muslim yang sempurna berlandaskan Al qur’an dan hadis.
Sistem pendidikan Islam dalam Daulah mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu dunia dengan tujuan menghasilkan generasi yang cerdas dalam memahami nilai-nilai Islam dalam semua aspek kehidupan.
Tujuan pendidikan dalam Islam yaitu, pertama, membentuk kepribadian Islam (syakhshiyah Islamiah) bagi peserta didik, kedua, membekali peserta didik dengan ilmu-ilmu keIslaman (tsaqafah Islamiah), dan ketiga, membekali ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan, seperti sains dan teknologi.
Hal inilah yang harusnya menjadi perhatian pemerintah, bukan saja hanya mendidik namun menanamkan ahlakul karimah sebelum menguasai berbagai kompetensi dalam pendidikan.
Islam menjadikan kehidupan berasas akidah Islam termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan. Semua pihak yang terkait dalam suatu penyelenggaraan pendidikan harus menaati aturan yang sudah ditetapkan Allah sesuai standar halal dan haram, serta menjaga kredibilitas institusi pendidikan.
Dengan demikian, sistem pendidikan Islam sebagai indikator peradaban Islam yang akan melahirkan generasi emas yang cerdas, beriman dan bertakwa sebagai pelaksana syariat.
Pentingnya sistem pendidikan Islam akan menciptakan kemaslahatan umat bukan hanya di dunia kelak sampai ke akhirat, semua akan dipertanggungjawabkan dihadapan sang pencipta.
Oleh: Ariyana
Aktivis Muslimah
0 Komentar