Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Manusia Bervisi Surga


Topswara.com -- Menjadikan surga sebagai tempat kembali yang membahagiakan adalah visi, cita-cita bagi seluruh manusia. Tentu proses berjalannya visi ini tidak mulus, penuh tantangan, ujian, godaan dari dunia yang sedang mengintainya. 

Seperti godaan harta, jabatan, keluarga, masyarakat, sampai ranah bagaimana menghadapi pemerintah melalui kebijakannya yang tak lumrah. Di dukung kendali sistem sekuler yang membuat lintas realitas hari ini, kita menjumpai kebanyakan manusia yang melupakan akhirat, terjerat gemerlap dunia yang sesaat.

Padahal dunia tempat berjuang untuk bekal memasuki pintu gerbang akhirat nanti, yang abadan. Sayangnya mereka belum paham, bahwa Islam datang itu membawa misi besar untuk manusia. Yaitu menyelamatkannya dirinya dari permainan, godaan dunia yang ini sebagai jembatan menuju surga dan mencegah dari api neraka yang menyala-nyala. 

Lalu bagaimana mungkin jika seorang yang beriman bervisi suga tergoda dengan iming-imingnya permainan dunia? Sedangkan kristal hatinya yakin, akan surga yang di beritakan pada beberapa Kalammulah.

Tersebut di beberapa Firman-Nya sebagai berikut:  Q.S. Ar-Rahman 46-78: ayat-ayat ini menjelaskan berbagai kenikmatan surga seperti buah-buahan bidadari dan tempat duduk yang indah serta kenikmatan lainnya yang disediakan bagi penghuni surga. Ayat 56: menyebutkan di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.

Q.S. Waqiah: 27-40 menyebut adapun golongan kanan siapakah golongan kanan itu? Mereka Dalam (naungan) pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal.

Maka ciri-ciri manusia bervisi surga itu adalah menjadikan akhirat sebagai prioritas utama, tanpa mengindahkan dunia. 

“Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kekayaannya di hatinya, mengatur urusannya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan hina." HR. Tirmidzi.

Hadis ini, yang seharusnya menjadi motivasi muslim seluruhnya dan sebagai lonceng saling ingat mengingatkan antar mereka, bila terjadi meredupnya visi dari sisi manusia tersebut.

Adapun ciri-ciri manusia bervisi surga adalah:

Pertama, pada sudut pandang dalam segala perbuatannya mengutamakan akhirat sebagai lintas prioritasnya bukan yang lain. Karena di dunia hanya tempat beramal ibadah. Ia mengambil contoh bagaimana Umar bin Khattab, para sahabat yang menyerahkan urusannya dunia kepada Allah, demi jihad dan dakwah.

Kedua, bahagia menjalani hidup dengan standar syariat Islam kaffah. Menjalani ibadahnya luas tidak seputar salat dan puasa saja, Tetapi juga berhukum, ekonomi, politik, dan juga menolak sekularisme dan liberalisme yang semua dalam standar perintah Allah dan Rasul-Nya.

Ketiga, melaksanakan kewajibannya sebagai muslim memperjuangkan tegaknya Islam kembali karena ia menyadari Allah akan membeli jiwa dan harta mereka untuk digantikan dengan surga. Q.S. At-Taubah: 111. 

Lisannya terus berdakwah untuk perubahan masyarakat. 
Memiliki sikap tangguh, sabar, ikhlas, Istiqamah, dan tegas tetap pendirian tidak peduli dengan celaan. 

Baginya dunia hanya tempat singgah sementara. Surga adalah visinya. Manusia bervisi surga ini pandangannya jauh ke depan orientasi dan tujuan hidupnya menjadikan surga sebagai cita-cita utamanya.

Begitulah sesungguhnya tugas dan visi tiap manusia sebagai makhluk penghuni bumi ini. Setelah seluruh risalah turun yang mengabarkan hidup yang membahagiakan dunia akhirat.

Tentunya tidak ada pilihan lain kecuali menjadi manusia bervisi surga dengan mengambil seluruh syariat menjadi hukum perbuatannya secara menyeluruh (kaffah) untuk hidup sesuai dengan habitatnya, baik di dunia maupun di akhirat. 


Titin Hanggasari 
(Jurnalis)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar