Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kelaparan di Gaza, Genosida Gaya Baru


Topswara.com -- Hari ini dunia menyaksikan genosida gaya baru yang digencarkan Zionis Yahudi, kini bukan lagi senjata yang digunakan Yahudi dalam menggempur warga Gaza. Perlahan-lahan korban jiwa berjatuhan akibat kelaparan hebat yang mereka derita. 

Sungguh pemandangan yang sangat menyakitkan hati yang kita lihat setiap hari di media sosial, tanpa bisa berbuat apa-apa.

Kebiadaban Zionis Yahudi makin meningkat, bahkan tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, seolah mereka bukan manusia, membiarkan krisis kelaparan yang sangat mengerikan. 

Sejak gencatan senjata enam pekan gagal diperpanjang dan Israel memberlakukan blokade penuh pada 2 Maret 2025, truk bantuan hanya diperbolehkan masuk dalam jumlah yang nyaris simbolik. Menjadikan kelaparan sebagai alat genosida adalah cara yang sangat keji.

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 59 ribu warga Palestina telah tewas di Gaza sejak Oktober 2023, termasuk setidaknya 113 orang yang meninggal karena kelaparan.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Rabu bahwa blokade Israel telah mendorong Gaza ke ambang "kelaparan massal." (News Republika, Sabtu, 26 Juli 2025)

Makin nyata, bahwa kekejaman Zionis tak mempan hanya dengan retorika, dan bantuan kemanusiaan. Apalagi zionis senantiasa dibela AS dan veto AS. 

Mandulnya PBB makin dirasakan saat ini, begitupun para pemimpin muslim seolah sudah mati rasa, mereka abai pada seruan Allah dan RasulNya. Umat Islam telah termakan propaganda Barat sehingga menjadi lemah. 

Tidak ada satupun kekuatan yang bisa melindungi rakyat Gaza saat ini, bahkan negara yang biasanya paling depan membela Palestina, ternyata musuh dalam selimut, satu tangannya merangkul Gaza, satu tangannya lagi menggenggam Israel. Sungguh sikap munafik yang kini tampak sehingga hilanglah rasa kepercayaan dari padanya.

Sejatinya persoalan Gaza tidak akan pernah selesai jika hanya mengandalkan kekuatan parsial kaum muslimin, mereka akan senantiasa tunduk dan patuh terhadap kebijakan Amerika sebagai negara utama yang membantu dan menyokong genosida di Palestina. 

Saatnya kaum muslimin melek dan bangkit melawan kebiadaban Zionis Yahudi, bersatu dalam satu institusi hakiki yang Allah dan Rasul perintahkan, yaitu dalam naungan Daulah Khilafah Islamiah.
Kekuatan inilah yang sejatinya mampu melindungi darah dan kehormatan kaum muslimin. 

Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’Alayh)

Wallahualam.


Oleh: Haryani, S.Pd.I.
Pendidik di Kota Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar