Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kapan Anak Mulai Dilatih Puasa?

Topswara.com -- Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh ibu pengasuh rubrik konsultasi keluarga yang saya hormati Insya Allah sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan terkait dengan pengenalan dan pelatihan anak berpuasa sebetulnya kapan saat yang paling tepat memulai agar tidak mengganggu kesehatan dan tumbuh kembangnya. 

Bolehkah kita memberikan iming-iming berupa hadiah agar anak mau berpuasa jazakillah atas jawabannya (ILM).

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Ibu ILM yang baik, puasa di bulan Ramadan adalah salah satu pilar dari rukun Islam. Maka melatih anak untuk berpuasa di bulan Mulia ini menjadi kewajiban bagi setiap orang tua muslim.

Para sahabat muslimah di zaman Rasulullah SAW juga mengenalkan puasa kepada anak-anak. Mereka merancang kreativitas bagi putra-putrinya, khusus untuk menggembirakan hati mereka agar melupakan waktu yang terasa berjalan lambat selama berpuasa. 

Seperti tampak dalam sebuah kisah ketika Rasulullah mengutus seseorang pada hari raya Asyura ke perkampungan orang-orang Anshor dan bersabda : "Siapa yang pagi ini shaum Hendaklah ia shaum dan menyempurnakan puasanya. Maka kami pun menyempurnakan puasa hari itu dan kami mengajak anak-anak kami shaum. Mereka kami ajak ke masjid, lalu Kami beri mereka mainan dari benang sutra. Jika mereka menangis minta makan kami berikan mainan itu sampai datang waktu berbuka (Hadis Riwayat Bukhari Muslim).

Ibu ILM yang baik, banyak orang tua yang khawatir jika anak-anak mulai diajarkan puasa di usia dini. Alasan mereka biasanya karena masa anak-anak sedang dalam pertumbuhan. Dengan puasa akan mengganggu kesehatannya. 

Kekhawatiran ini semestinya tidak perlu terjadi, karena sifatnya hanya latihan saja dilakukan sesuai dengan kemauan dan kemampuan anak. Lalu kapan anak mulai bisa dilatih, yang pasti kalau mereka sudah mengerti apa itu puasa. 

Anak usia 4 sampai 6 tahun biasanya sudah mulai bisa mencoba. Ikut dibangunkan saat makan sahur misalnya, dan selama sekolah tidak diperbolehkan membawa bekal.

Ibu ILM yang baik, dalam melatih berpuasa pada anak-anak tentunya tetap dijalankan fleksibel tidak memaksa anak. Misalnya mengizinkan anak berbuka sampai pukul 10.00 lalu pukul 12.00 dan seterusnya sampai akhirnya penuh sampai waktu berbuka. 

Kegiatan ini harus kita pahami sebagai kegiatan pelatihan, pengondisian dan penyiapan agar anak akrab dengan aktivitas ibadah. Ini adalah proses pendidikan Jadi bukan hasil yang kita harapkan. 

Oleh karena itu kebijaksanaan yang diterapkan harus tetap fleksibel bergantung pada keadaan anak, umur, kondisi fisik, dan mentalnya. Anak-anak masih dalam proses tumbuh kembang harus diperhatikan kebutuhan gizi dan tidurnya selama pelatihan berlangsung. 

Ibu ILM yang baik, hadiah dinilai punya pengaruh positif bagi pendidikan anak antara lain akan menumbuhkan motivasi untuk berusaha mencapai prestasi. Hadiah akan membuat anak merasa dihargai. 

Tetapi ada yang perlu diperhatikan saat kita ingin memberikan hadiah pada anak. Hadiah semestinya diberikan jika anak berhasil melakukan sesuatu, sesuai dengan standar prestasi atau pencapaian tertentu berdasarkan kemampuan dan keadaan anak. 

Sebaiknya standar prestasi itu dibuat berdasarkan kesepakatan yang menantang bukan yang menekan agar anak tidak stres, nyaman dan senang melakukannya. Hadiah juga bisa diberikan saat kita punya harapan tertentu terhadap perilaku anak. Seperti saat anak dapat menjalankan puasa sesuai dengan yang kita sepakati.

Ibu ILM yang baik, hadiah di samping untuk menumbuhkan motivasi, juga merupakan ekspresi kebahagiaan dan bentuk kasih sayang yang diberikan orang tua karena anak berhasil melakukan sesuatu. Rasulullah SAW bersabda : "Hendaknya kalian saling memberi hadiah niscaya kalian akan saling mencintai (Hadis riwayat Bukhari).

Agar anak semangat dalam berlatih berpuasa, sebaiknya didekatkan dengan anak-anak lainnya yang tekun berlatih, agar mereka memperoleh rasa kebersamaan, bukan keterasingan karena puasanya. Jauhkan dari anak-anak yang malas berlatih berpuasa. 

Perhatian yang intensif dan cara-cara yang bijak dalam mempersiapkan dan menjalankan puasa selama Ramadan insya Allah akan dapat menggugah kesadaran anak anak untuk berpuasa dan beribadah lain dengan gembira. Semoga kita semua akan dapat menyiapkan diri sebaik baiknya dan diberikan kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan kembali. Aamiin.


Oleh: Ustazah Zulia Ilmawati, S.Psi.
Pemerhati Anak Keluarga
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar