Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ramadhan Butuh Terjaganya Hati


Topswara.com -- Menyambut datangnya bulan Ramadhan, Founder Syameela, Ustaz Oemar Mita, Lc. Memberikan nasihat Ramadhan membutuhkan terjaganya hati sebagaimana ibadah-ibadah yang disebutkan Nabi sangat membutuhkan kehadiran terjaganya hati. 

“Setiap ibadah membutuhkan hati yang terjaga dan Ramadhan membutuhkan hati yang terjaga. Ramadhan butuh hati persiapannya. Setidaknya ada enam perkara hati yang harus dijaga oleh setiap mereka yang mendapatkan dirinya pada madrasah Ramadhan,” ungkapnya dalam video pendek berjudul Persiapan Hati sebelum Ramadhan - Ustaz Oemar Mita, Lc., di kanal YouTube move_on, Ahad (19/3/2023).

Ia mengatakan, pertama Ramadhan harus disikapi dengan benar yakni bertaubat dan istighfar terutama sebelum Ramadhan itu datang. 

“Kenapa ada orang tidak bisa menahan menikmati Ramadhan karena dosanya mengusir kenikmatan Ramadhan pada permukaan hati. Makanya salah satu ulama besar dari Moretenia mengatakan, tobat dan istighfar sebelum Ramadhan untuk mengusir dosa, untuk mengatur datangnya Ramadhan mendarat di permukaan hati kita menjadi maksimal untuk dinikmati dengan istighfar,” terangnya.

Kedua, berusaha untuk memaafkan. “Jangan ada dendam, bukan karena ini berkaitan Ramadhan kita wajib meminta maaf bukan, ini umum. Karena sesungguhnya ketika kita Ramadhan tetapi membawa nama yang kita dendam bisa mengurangi keberkahan ibadah yang kita lakukan,” ungkapnya.

Ketiga, merasa kurang dengan amalan yang telah kita lakukan. “Karena merasa kurang dalam takaran iman jauh lebih baik daripada merasa lebih pada takaran ketaatan,” ungkapnya.

“Jangan pernah merasa bahwasannya ibadah itu mengisi hari-hari kita di hadapan Allah, tetapi kita harus merasa bahwasannya ibadah itu belum tentu diterima oleh Allah. Karena Ramadhan itu tidak akan pernah datang pada hati yang sombong dengan pencapaian yang dia peroleh dalam ibadah,” sambungnya.

Keempat, jangan suka meremehkan orang ketika Ramadhan. 

“Biasanya penyakitnya orang kalau Ramadhan suka mengomentari wah tidak pada tarawih, padahal bisa jadi yang tidak tarawih sedang berjibaku untuk mencari air susu untuk anaknya yang mana menjaga keluarganya dari meminta-minta dan menjaga keluarganya dari sesuatu yang menjadikan keluarganya itu mendekat sama yang haram, itu wajib. Shalat tarawih bagaimana pun namanya itu sunah makanya salah satu di antara yang harus dijaga. Jagalah komentar kita ketika Ramadhan terhadap amal yang kita lihat dari orang lain walaupun tampaknya di mata kita mengundang reaksi untuk kita mengomentari,” paparnya.

“Jangan meremehkan orang. Itu kadang-kadang jebakan lembut yang tidak kita sadari menjebak Ramadhan kita dan menjadikan ujub Ramadhan kita dengan amal yang kita lakukan,” sambungnya.

Kelima, komitmen untuk menjaga dari hasad. “Hasad itu memakan amal kebaikanmu sebagaimana api membakar kayu dan hasad bermula dari mata. Makanya sekarang kita dikepung berbagai macam informasi, berbagai macam platform untuk menjadikan setiap manusia melotot kepada apa yang dilihat dan kita harus ingat dibalik mata yang melihat ada kejahatan yang berat,” jelasnya.

Keenam, bersikap zuhud terhadap dunia. “Karena pas Ramadhan banyak nilai rezeki dan perputarannya dan akhirnya banyak manusia yang kegembiraannya mendapatkan rezeki Ramadhan itu mengalahkan kegembiraan untuk menjemput ampunan Allah,” ungkapnya.

“Bukan berarti ketika Ramadhan tidak boleh mendapatkan rezeki silahkan rezeki halal tetapi kegembiraan kita ketika kita tahu setiap Ramadhan ada nilai transaksi besar yang kita peroleh lalu kegembiraan kita menyambut nilai itu lebih besar daripada kegembiraan untuk menjemput ampunan itu yang bisa menjadikan akhirnya Ramadhan itu gagal kita peroleh. Zuhud itu ketika kegembiraan kita tidak diatur dengan datangnya uang dan kesedihan kita tidak diatur dengan perginya uang,” tandasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar