Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Generasi Amoral Akibat Salah Asuh


Topswara.com -- Generasi gen z yang berbasis demokrasi sekulerisme saat kini telah berada pada ambang yang sangat mengkhawatirkan, dimana pilar-pilar norma agama yang harusnya menjadi pijakan sudah tergerus oleh peradaban kafir Barat.

Sistem sekularisme liberalisme saat kini telah meracuni pada pola asuh yang salah, dimana sikap para orang tua yang cenderung lemah dan abai kepada anak akan berujung pada kerusakan moral.

Dikutip Republik.co.id- Peneliti ASA Indonesia Institute Reza Indragiri Amriel sekaligus Pakar Psikologi Forensik, turut mengomentari buntut tindakan penganiayaan secara brutal yang dilakukan Mario Dandi Satrio anak dari mantan pejabat Dirjen Pajak terhadap korbannya David, akibat pola asuh yang terlalu memanjakan. Reza pun mengingatkan para penegak hukum agar jangan  merasa takut mengingat latar belakang pelaku ataupun korban (Jakarta, 25/2).

Perasaan kasih sayang sejatinya adalah norma-norma yang selayaknya diajarkan oleh para orangtua dalam memberikan penerapan pola asuh dan pola didik, namun sayang penerapan semua ini tidak diiringi dengan akidah dan syariah Islam.

Aturan dan penerapan yang lahir pada sistem sekulerisme saat ini tidak mampu melahirkan generasi-generasi yang mandiri, bertanggung jawab dan berakhlak mulia.

Suatu keniscayaan sebagai orang tua memiliki peran dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya, hingga tolak ukur kapitalisasi tidaklah menjadi ukuran, dan semua itu harus terangkum dalam kurikulum pendidikan yang benar.

Ironisnya, sistem pendidikan sekularisme kapitalisme telah menjadi landasan dari setiap individu, tak heran standar kebahagiaan hidup bersumber pada materi dan terpenuhinya segala kebutuhan jasmani.

Kesadaran pola asuh yang baik bagi anak telah dirasakan sebagian orangtua sebagai suatu keharusan, namun sayang ekonomi kapitalisme kini telah memanfaatkan situasi, ditambah negara cenderung abai dan lepas tangan.

Bertolak belakang dengan Islam yang senantiasa mengajarkan betapa  pentingnya ilmu sebagai bekal dalam penerapan dan kelanjutan hidup, bukan hanya untuk bekal dunia namun juga akhirat, dan  semua peran ini bukan semata-mata tanggung jawab orang tua, namun juga  menjadi tanggung jawab negara sebagai pemimpin rakyat.

Islam senantiasa menanamkan pendidikan yang terikat dengan akidah dan syariah Islam, yaitu keimanan dan ketakwaan sebagai bentuk ketundukan dan kepatuhan kepada Allah SWT, yang semua itu akan melahirkan generasi-generasi berakhlak mulia.

"Tiada seorang pun yang dilahirkan kecuali dilahirkan dalam fitrah [Islam]. Kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Islam mampu mewujudkan individu-individu yang bertakwa, oleh karenanya ilmu Islam mampu membawa generasi-generasi penerusnya pada gerbang kemuliaan, dimana tolak ukur perbuatan seorang hamba yang senantiasa terkait kepada hukum syariat Allah SWT.



Oleh: Maya Ernitasari
Aktivis Muslimah Dakwah Kota Medan
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar