Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

G20, Indonesia Jadi Tim Sukses Agenda Barat?




Topswara.com --Antonie Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mengungkapkan pujian pada Indonesia atas kepemimpinan Indonesia dalam perhelatan G20. Seperti yang diketahui, pada 8 Juli 2022 tengah digelar pertemuan para menteri luar negeri G20 yaitu Foreign Minister Meeting (FMM) di Badung, Bali. Sementara pertemuan puncak G20 akan digelar pada bulan November mendatang. 

Dalam pertemuan tersebut terdapat dua isu yang menjadi pembahasan utama yaitu penguatan multilateralisme dan isu ketahanan pangan. Dalam pertemuan ini, para menteri luar negeri diberikan arahan oleh sekretaris Jenderal PBB Antonio Guteres mengenai bagaimana menghidupkan kembali semangat multilateralisme dalam menghadapi tantangan global yang mendesak. Tentu isu yang paling dekat dengan konflik multilateral ini adalah perang Rusia-Ukrania. 

Beberapa anggota delegasi mengungkapkan kecamannya atas tidakan invasi yang telah menyebabkan penderitaan luar biasa bagi penduduk sipil. Ada kebutuhan untuk memastikan akses aman dan tanpa hambatan dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan. 

Retno Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri juga menegaskan krisis global yang dihadapi dunia hanya bisa diselesaikan dengan solusi global. Baginya, multilateralisme adalah satu-satunya cara untuk mengkordinasikan tanggapan secara efektif terhadap tantangan global. Untuk itu ia merujuk presiden Jokowi yang telah mengadakan pertemuan dengan Rusia dan Ukrania sebagai 'jembatan' membangun hubungan multilateral ini. 

Jika kita melihat tendensi AS dalam mendorong peran Indonesia dalam berbagai upaya kolaborasi terhadap isu-isu global adalah permainan politik AS dalam menjegal Rusia. Sebagai anggota G7, AS sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan Rusia dari keanggoataan G20. Narasi-narasi multilateralisme adalah isu yang bisa memberikan tekanan politik pada Rusia. 

Adapun bagi Indonesia, keterlibatan aktif Indonesia dalam agenda G20 adalah penegasan keberpihakan Indonesia terhadap semua agenda Barat. Semua arahan yang diberikan PBB dalam agenda-agenda internasional adalah dalam upaya menjerat Indonesia agar menjadi kaki tangan negara adidaya itu. Ketika Indonesia mampu mengikuti dan berperan aktif dalam agenda yang sudah dibuat oleh AS, maka tentu pujian yang akan diperoleh oleh Indonesia. 

Dalam peta politik Islam, negeri-negeri Muslim adalah negeri dunia ketika yang menjadi sasaran empuk penjajahan negara adidaya. Sudah nampak jelas dari berbagai langkah politik dan ekonomi Indonesia yang banyak menguntungkan asing. 

Sumber daya alam banyak dikuasai asing dengan dalih hak guna lahan atau hak guna usaha. Eksploitasi besar-besaran terhadap gunung emas, pemberdayaan lahan untuk penguasan dan konglomerat asing, pengilangan minyak yang bebas diambil lalu dijual dengan harga yang mahal di dalam negeri adalah sebagian kecil dari bukti penjajahan yang dialami negeri ini. 

Di satu sisi sumber daya alam Indonesia dikeruk tanpa henti oleh asing namun disisi lain rakyatnya disibukkan dengan perhelatan internasional untuk mendukung ide dan narasi yang dibuat oleh negara adidaya. Indonesia sibuk kontribusi aktif dalam mengecam segala bentuk konflik dan penindasan yang konflik itu dibangun oleh negara adidaya. 

Jika kita lihat dari kacamata Islam, keikutsertaan Indonesia dalam agenda asing adalah upaya pengalihan dari kondisi penjajahan yang sudah sangat mengakar.

 Sebagai Muslim kita perlu melihat dengan jernih apa yang ada di balik kesepakatan dan agenda yang dibuat oleh Barat. Jika hal itu menjauhkan umat dari kemerdekaan hakiki tentu kita harus tolak. Kaum Muslim harus disadarkan mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh negeri ini dan negeri kaum Muslim yang lainnya.

 Permasalahan utama kaum muslimin adalah diterapkannya aturan asing yang menyalahi aturannya Allah. Kaum Muslim tidak melaksanakan aturan yang sudah dibuat oleh Allah sebagai petunjuk bagi seluruh umat. 

Jika seluruh Muslim menyadari kondisi ini dan terdorong untuk kembali pada Islam, maka hal ini akan mendorong pada perubahan besar menuju kebangkitan Islam. Hal itulah yang sangat ditakuti Barat. Maka yang harus dilakukan adalah melakukan dakwah Islam kepada seluruh elemen masyarakat. Dakwah yang akan menyadarkan umat akan permasalahan dan mencari solusi hakiki yang hanya ada dalam Islam. 

Wallahu a'lam bishawab.

Oleh: Endang Rahayu, Apt.
( Sahabat Topswara)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar