Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ketahanan Keluarga Butuh Visi dan Komunikasi

Topswara.com -- Co-Founder Cinta Qur'an Ustazah Ummu Sajjad menyebut, diperlukan visi dan komunikasi untuk memperkuat ketahanan keluarga.

"Diperlukan visi dan komunikasi untuk memperkuat ketahanan keluarga," tuturnya dalam Tabligh Akbar Kajian FOSIS SDIT Insantama bertajuk Kompak Mendidik Anak untuk Wujudkan Pribadi Tangguh di kanal YouTube Insantama channel. Sabtu (12/6/2022).

Ia mengatakan, untuk mendapatkan visi yang benar dalam rumah tangga, harus dikembalikan dulu ke diri masing-masing, bukan kepada suami, istri, atau anak-anak. 

"Sehingga, seseorang harus menyadari bahwa dirinya sebagai insan, hidup untuk apa, lahir ke dunia mau ngapain, setelah meninggal akan ada apa? Pertanyaan tersebut harus ditemukan terlebih dahulu jawabannya," tegasnya.

Ia mengatakan, jika seseorang sudah memiliki jawaban yang benar bahwa hidup adalah untuk taat dan patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah menghidupkan manusia, yang sudah memberikan apa yang manusia mau, berarti hidup adalah untuk beribadah kepada-Nya.

"Akan tetapi, ibadah yang bagaimana? Bukan hanya ibadah spiritual saja, sekadar shalat, menutup aurat, shaum, umrah, haji, dan bayar zakat. Sebab ibadah seperti itu efeknya individual," ujarnya.

Ia menyarankan, seharusnya ada yang lebih dari sekadar ibadah tersebut  yang harusnya berefek pada orang lain. "Sehingga, hidup kita bukan hanya untuk shalih sendirian, tetapi bisa juga menshalihkan orang," sarannya.

Kemudian ia membacakan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Jabir

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).”

"Jadi, berdasarkan hadis tersebut, berarti tidak hanya menshalihkan diri sendiri, tetapi juga menshalihkan suami, istri, dan anak-anak. Supaya tidak hanya bersama-sama ketika di dunia saja, tetapi bersama sampai jannah-Nya," imbuhnya.

Ia menjelaskan, jika visi sebuah keluarga adalah akhirat, maka harus mengajak dan saling mengingatkan anggota keluarga untuk fokus ke tujuannya yaitu akhirat.

"Saat ini, banyak rumah tangga yang sedang mengalami krisis bicara. Contohnya seorang istri yang lebih senang berbicara di media sosial, dan hal tersebut adalah fenomena, baik dilakukan oleh mereka yang full ibu rumah tangga maupun ibu pekerja," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sekarang banyak istri yang curhat di media sosial, di WhatsApp story, Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya.  Seharusnya hal demikian tidak terjadi, sebab seharusnya orang yang pertama tempat mereka curhat adalah suaminya.

"Lantas, mengapa ada suami istri yang mengalami krisis komunikasi? Yang seharusnya suami menjadi sahabat terdekat, tetapi justru media sosial yang menjadi tempat curahan istrinya?" tanyanya.

Ia mengungkapkan, komunikasi yang demikian, tentu tidak efektif. Maka setop curhat segala macam di medsos.

"Komunikasi itu sebetulnya ringan dan simpel, ketika suami istri kompak, maka akan kompak pula dalam mendidik anak-anak. Namun, dalam membangun kekompakan bukan berarti tidak akan pernah ada perbedaan pendapat. Maka, para istri harus memahami bahwa suami adalah pemimpin atau qowwam," tuntasnya.[] Nurmilati
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar