Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mengilmiahkan Kesyirikan: Jangan Sampai Ilmu Sains Tak Berguna


Topswara.com -- Syirik merupakan perbuatan yang sangat Allah benci. Namun beberapa waktu lalu booming dengan pembahasan praktek kesyirikan secara terang-terangan bahkan diliput oleh 'media Global' pada "Gelaran MotoGP Mandalika", amat sangat disayangkan.

Bahkan pernyataan KemenDikBud bahwa pawang hujan bekerja menggunakan gelombang Tetap untuk berkomunikasi dengan semesta ketika sedang melaksanakan tugasnya mengundang nyinyiran dan pertanyaan. Tidak perlu belajar Sains, Meteorologi kalo seperti ini. Langkah kemenDikBud dianggap memalukan. 

"Coba pikir, jika selevel kementerian pendidikan aja udah begini, lalu diharap apa pendidikan Indonesia, " Kata ustadz Felix. (SuaraJawatengah.id) 

Rara (pawang Mandalika) mengatakan, bahwa dia memiliki remot pengendali hujan dan menyebut langit ibarat AC Raksasa. 

Jika benar memiliki, harusnya hanya dengan satu alat/benda saja untuk menghentikan hujan. Namun ini terlalu aneh, jika masih menggunakan sesajen, apalagi berteriak sambil berjalan ditengah guyuran hujan. 

Hal seperti ini sangat tidak pantas, mempertontonkan kesyirikan sampai diliput oeleh media. Bahkan hingga mendunia. Apa manfaatnya? Jelas tidak ada. Ya walau bagaimana pun caranya kita menghentikan hujan jika Allah tidak berkehendak juga tidak akan berhenti. 

Remot yang Ia katakan saja tidak berwujud (ghaib). Bagaimana bisa ia berkata memiliki jika tidak ada bendanya. Ghaib disini mungkin hanya hayalan saja ya untuk si Dia. Sungguh tidak masuk dalam logika manusia sebagai makhluk sempurna yang Allah ciptakan. 

Kita memang harus percaya dengan sesuatu yang ghaib tetapi bukan untuk mempersekutuan Allah /berteman dengan makhluk ghaib(jin). Dengan mempersekutukan maka ia telah melakukan kesyirikan. Dengan adanya bukti sesajen itu sangat nyata bahwa praktek kesyirikan memang Ia lakukan. 

Sungguh sangat berdosa besar orang yang seperti ini. Kita percaya terhadap mitos/ramalan saja sudah termasuk syirik. Apalagi yang menampilkan praktek sesajen. 

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa besar." (QS. An Nisa : 48) 

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah tidak akan mengampuni hambanya yang berbuat kesyirikan. Jangankan kesyirikan seperti ini. Syirik kecil yang berasal dari hati seseorang saja Allah tidak akan mengampuni. Contoh syirik kecil adalah 'Riya'. 

Dalam sebuah hadis:
"Sesungguhnya perkaranya yang paling aku khawatirkan adalah syirik kecil. Sahabat bertanya, 'Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah? ' Beliau menjawab, 'Riya'". (H.R.Ahmad) 

Wahai kaum Muslim, perhatikanlah setiap langkah yang kamu ambil dalam aktivitas kehidupan ini. Apakah ada nilai kesyirikan itu. Kita sebagai umat muslim harusnya menjaga diri dengan menjauhi syirik. Karena Rasulullah begitu peduli kepada umatnya walaupun umatnya tidak mencintai Beliau. Jangan sampai kamu tersiksa dengan itu (syirik) dan terlambat untuk bertaubat. []


Oleh : Sarinem
Sahabat Topswara
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar