Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Momentum Ramadhan, Starting Point Pembentukan Generasi Kita


Topswara.com -- Menyambut bulan suci Ramadhan 1443 H, Aktivis Muslimah Ustazah Iffah Ainur Rochmah mengatakan bahwa momentum Ramadhan merupakan starting point bagi pembentukan generasi kita.

"Momentum Ramadhan merupakan starting point bagi pembentukan generasi kita," tuturnya dalam acara Tarhib Ramadhan 1443 H: Ramadhan Berkah dengan Syariah Kaffah secara daring di ramadhan.drip.id, (Ahad, 27/03/2022).

Ia menggambarkan, kondisi sekarang tidak ideal untuk kaum Muslimin, begitu pula untuk keluarga Muslim jika di dalam sebuah masyarakatnya peradaban kapitalisme yang mendominasi. Sehingga, sebuah keluarga rentan sekali terpengaruh. Bahkan, keluarga Muslim yang sudah mengitikadkan diri menjadi keluarga Muslim yang lebih baik sekalipun.

"Taat pada syariat itu tidak cukup hanya pada tekad dan iktikad, tetapi harus ditindaklanjuti dengan amal nyata," ucapnya.

Ia mengatakan, apa yang terjadi sekarang, harus kita tularkan kepada keluarga, anak-anak, dan keluarga yang lainnya, sebuah kesadaran dimana telah banyak terjadi kesyirikan, banyak sekali problem, dan ada kondisi buruk pada sistem sosial. Hal tersebut adalah medan bagi keluarga Muslim untuk melakukan perubahan.

"Keluarga Muslim ini oleh Rasulullah Salallahu 'alayhi Wasalam dinilai sebagai orang-orang atau pihak yang bisa melakukan perubahan. Karena sesungguhnya, dari keluarga-keluarga Muslim inilah kemudian akan lahir pengemban Islam dan pengemban Al-Qur'an yang tidak hanya menghapal Al-Qur'an secara lafaz, tetapi juga memahami dan memperjuangkan tegaknya atau implementasi apa yang dihafalkannya dalam kehidupan nyata," paparnya.

Lanjut ia katakan, dengan demikian, momentum Ramadhan menjadi starting poin bagi keluarga. Orang tua menanamkan pada anak-anaknya tidak hanya memperbaiki diri sendiri dan mewujudkan ketakwaan pada individu, tetapi juga mewujudkan ketakwaan pada masyarakat.

"Keluarga dan anak-anak kita harus terus diperkenalkan kepada hukum-hukum syariat. Bagaimana seharusnya negara mengatur persoalan-persoalan tadi, seperti permasalahan ekonomi, kesyirikan, penistaan agama, dan seterusnya," katanya.

Ia menyebutkan, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara, pertama, berdiskusi bersama anak-anak dan keluarga untuk memahamkan kepada mereka terkait pengelolaan ekonomi dan hukum syariat. Kedua, banyak-banyak meneladani apa yang dicontohkan para sahabat atau shahabiyah, bagaimana sekarang dengan media yang ada, di sana orang tua bisa memperkenalkan bahwa Islam punya peradaban besar yang mulia.

"Bagaimana problem sekarang begitu rupa akibat tidak berlakunya hukum-hukum syariat secara kaffah. Apabila kita menengok pada peradaban yang besar, yakni peradaban Islam bisa menjadi solusi atas problem yang ada. Maka, orang tua harus lebih intens lagi memperkenalkan hal tersebut pada keluarga dan masyarakat," urainya.

Ketiga, harus disadari bahwa Ramadhan adalah bulan perjuangan. Para Muslimah perhatiannya tidak hanya fokus pada keluarga, tetapi juga pada umat. Maka, selain membekali dengan banyak program di bulan Ramadhan untuk menambah tsaqafah, kaum Muslimah juga harus menambah perhatian menyampaikan kepada yang lain terkait dakwah.

"Dakwah yang bagaimana? Yaitu dakwah untuk mewujudkan syariah kaffah tegak dalam kehidupan kita," pungkasnya.[] Nurmilati
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar