Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jangan Main dengan Spirit Dolls


Topswara.com -- "Jelangkung-jelangkung di sini ada pesta, pestanya kecil-kecilan. Datang tidak dijemput, pulang tidak diantar." mungkin itulah bait yang harus diucapkan ketika bermain jelangkung dengan mengundang arwah sambil memegang media seperti boneka tradisional, yakni bagian kepalanya berasal dari tempurung kelapa namun bagian bawah merupakan alat tulis.

Jelangkung dimainkan apabila pemain menginginkan jawaban dari arwah yang dipanggil, kemudian arwah tersebut akan menuntun pemain menuliskan jawaban. Permainan spiritual ini pada zaman dahulu begitu digemari, sehingga bermunculan film Indonesia bertemakan jelangkung menjadi populer. 

Tidak cukup Jelangkung, akhir-akhir ini beberapa warga Indonesia berminat mengadopsi boneka arwah. Konon katanya,  dapat mendatangkan rezeki senada dengan 'banyak anak banyak rezeki'. Benarkah demikian?

Tren Mengadopsi Spirit Dolls

Fenomena tren boneka arwah atau spirit doll, dipopulerkan akhir desember lalu oleh seorang artis berinisial IG. Padahal boneka arwah sudah populer sejak tahun 2016 di Thailand bernama Luk Thep, "kegemaran akan boneka arwah merebak pada sekitar 2015-2016. Luk thep, dipercaya membawa keberuntungan sehingga diperlakukan istimewa oleh para pemiliknya. Namun di Thailand, 'anak malaikat' -terjemahan harfiah- juga dibawa pemiliknya untuk diberkati oleh biksu-biksu Buddha." (bbc.com /7 Januari 2022)

Berbeda dengan permainan jelangkung yang hanya dimainkan dimalam hari, boneka arwah dapat  dilakukan sepanjang waktu bahkan dianggap sebagai anak kandung. Poin penting persamaan dari keadua boneka tersebut adalah boneka diisi dengan arwah atau jin dengan maksud sesuai keinginan pemain. Selain itu di Indonesia terdapat jenglot, yakni mahluk mistis berwujud seperti boneka kecil yang kuku dan rambutnya  memanjang dipercaya mendatangkan rezeki.

Spirit Doll DiMata Islam

Kehidupan, kematian, rezeki dan jodoh hanya berasal dari Allah SWT. Manusia sebagai hambaNya bertugas untuk menjalani hidup semaksimal mungkin yakni wujud dari beribadah padaNya. Sehingga jangan sampai demi hiburan dan keinginan memiliki anak berupa 'boneka', membuahkan dosa syirik. Na'udzubillah min dzalik. 

Dalam Islam, bermain merupakan perkara yang mubah atau boleh dilakukan untuk sarana hiburan anak-anak bermain. Namun apabila boneka tersebut dilakukan sebuah ritual agar ada yang "mengisi" dalam artian dimasukkan ruh, maka hukumnya menjadi haram. Hal ini di sebabkan karena ruh tersebut dapat menyesatkan keimanan.

Selain itu, sebenarnya apa manfaat dibalik mengadopsi boneka arwah? Apakah upaya untuk menggantikan bayi manusia karena takut menikah ataukah tidak ingin dibebankan dengan biaya perawatan anak dari bayi hingga menikah kelak? Kapitalisme jelas merupakan permasalahan umum, karena masyarakat hidup secara individu dan pemerintah abai dalam melayani masyarakat nya secara menyeluruh.

Adapun dari peristiwa spirit doll dapat dipahami bawa masyarakat tidak ingin menanggung biaya pernikahan dan mengurusi anak, sebab dimasa kini banyak anak bukanlah banyak rezeki melaikan banyak beban. Dibandingkan spirit doll yang tidak akan menua dan dapat mendatangkan rezeki. Astagfirullahal'adzim.

Berbeda sekali pada masa khilafah dahulu, dimana masyarakat yang tidak mampu dibiayai negara dan negara akan memaksimalkan potensi sumber daya alam maupun manusia semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakatnya. 

Menikah dan melanjutkan keturunan merupakan fitrah manusia, maka negara akan membantu memfasilitasi. Dengan demikian jangan mau untuk bermain spirit doll, selain dapat melemahkan/menggoyahkan akidah juga wujud mubazir. Wallahu'alam.


Oleh: Triani Agustina
Sahabat Topswara
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar