Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Maraknya Manusia Silver, Bentuk Kegagalan Sistem Ekonomi Kapitalis


Topswara.com-- Belakang ini muncul manusia silver di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Tangerang, Jogja, Semarang, dan lainnya. Sebuah aktivitas manusia di perempatan lampu merah dengan tubuh berlumuran cat berwarna silver. Mereka berjalan di sekitar kendaraan yang tengah menunggu lampu hijau menyala. Seraya menyodorkan ember atau alat yang serupa dengan tujuan meminta sumbangan. 

Tentu saja hal ini menjadi sorotan khalayak umum. Sebab manusia silver tersebut begitu marak. Meskipun sejauh ini tidak mengganggu pengendara lain semisal meminta secara paksa atau tindakan lainya. Namun paling tidak menimbulkan pertanyaan, ada apa dengan maraknya manusia silver? dan dari mana asal muasalnya. 

Kemungkinan besar maraknya manusia silver efek dari kemiskinan di negeri ini. ditambah masa pandemi virus Corona yang telah memporak- porandakan perekonomian. 

Hal ini dipertegas dengan viralnya dua video manusia silver di media sosial. Pertama, seorang manusia silver yang terkena razia oleh satpol PP di Semarang, yang kemudian diketahui identitasnya yakni seorang pensiunan Polri.(Detik.com,03/10 2021)

Kemudian video yang kedua adalah seorang bayi berusia 10 bulan yang dijadikan alat mengamen dengan dicat warna silver di perempatan lampu merah Tangerang. Kemudian video ini mendapat tanggapan Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati. ( Tribunnews.com, 27/9/ 2021)

Maraknya manusia silver merupakan bentuk kegagalan sistem ekonomi Kapitalis. Yakni kesejahteraan yang tidak terwujud dengan bertambahnya angka kemiskinan yang tinggi. Begitu juga minimnya lapangan kerja mengakibatkan banyak pengangguran. Sehingga orang mengambil jalan pintas dengan menjadi pengamen, pengemis, termasuk manusia silver. Hal yang paling dikhawatirkan adalah tingginya angka kejahatan.

Dalam hal ini, negara mempunyai tanggung jawab penuh untuk mengatasi problematika kemiskinan yang terus melambung. Karena negara adalah pemangku kekuasaan tertinggi yang wajib melayani rakyatnya.

Namun hal ini tidak ada terwujud. Sebab negara masih menerapkan sistem kapitalis, yang hanya mementingkan para konglomerat dan para jongosnya. Mereka yang kuat, berduit, dan yang berkuasa semakin nyaman dan serakah. Namun sebaliknya, yang lemah, miskin, dan tidak lain adalah rakyat kecil semakin sengsara dan tertindas.

Inilah yang sedang sedang dialami oleh negeri-negeri Muslim. Padahal sejatinya, kaum Muslim mempunyai sistem yang shahih dan dapat mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh manusia. Sistem tersebut hanya bersumber dari Wahyu Allah SWT, al-Qur'an, hadis, ijma sahabat dan qiyas. Lebih meyakinkan lagi bahwa sistem Islam ini pernah terwujud selama berabad-abad dengan membawa kebaikan seluruh umat manusia.

Maka menjadi ironis tatkala kita masih santai dan nyaman dengan sistem kufur. Tidak tergerak untuk segera kembali kepada sistem yang Allah SWT turunkan. Hal yang paling bijak bagi seorang Muslim adalah memutuskan untuk mengambil sistem Islam. Segera memperjuangkan agar sistem tersebut dapat diterapkan oleh negara. Kemudian negara akan mendakwahkan ke seluruh penjuru dunia. Demi terwujudnya kehidupan yang membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia. Wallahu a'lam bishawwab.[]

Oleh: M Azzam Al Fatih
Sahabat Topswara
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar