Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ada Ummi di Balik Kisah Sukses Abah Ottey


Topswara.com -- Adagium "Di balik pria sukses, ada wanita hebat" agaknya bukan isapan jempol semata. Demikianlah tampaknya yang terjadi di balik kisah sukses artis hijrah Moekti Chandra atau yang akrab disapa Abah Ottey.

Dialah Elly Rosliani, wanita dari Batujajar,  Jawa Barat yang telah mendampingi Abah Ottey selama 27 tahun. Ia adalah ibu yang melahirkan 4 orang putri dari Abah Ottey. Kesabaran dan keteguhannya dalam mendampingi sang suami, telah membuat mereka berhasil melalui terjalnya jalan hijrah.

Jalan hijrah yang dilalui Abah Ottey memang terbilang ekstrem. Ia meninggalkan dunia keartisan begitu saja menuju dunia dakwah Islam kaffah di kala ia berada di puncak karir. Tak hanya itu, Abah Ottey bahkan membakar hingga tak bersisa segala yang ia peroleh dari bernyanyi. "Sangat ekstrem beliau hijrahnya. Segala yang berbau dari hasil nyanyinya, beliau bakar habis," tutur wanita 44 tahun yang akrab dipanggil Ummi itu kepada Topswara.com, 14 Oktober 2021.

Meski sempat merasakan berat di awal hijrah, namun Ummi tetap istiqamah. Karena baginya, hijrah adalah berpindah dari sisi yang buruk ke sisi yang lebih baik dan diridhai Allah.

Berbekal keimanan yang kuat kepada Allah, yakin bahwa rezeki datangnya dari Allah (rizqu minallah), Ummi mengokohkan Abah melalui masa-masa sulit. Mereka yang semula hidup berlimpah harta karena besarnya pendapatan Moekti Chandra sebagai artis, harus menghadapi risiko kehilangan harta setelah hijrah. "Urusan makan saja, kadang sehari dapat, sehari tidak. seringnya, sih, kami banyak puasa. Hehehe," tutur Ummi. 

Menurutnya, di masa sulit itu, Abah Ottey pernah kalang kabut sampai-sampai mencoba jadi seorang sopir di toko bangunan sambil sebagai kuli panggul mengangkati semen, batu bata dan keperluan bangunan lainnya. Namun demikian, Ummi menuturkan bahwa Abah tetap sabar menjalani semua ujian hijrah, hingga Allah pun memberikan pertolongan.

"Pada waktu itu anak sakit semuanya dan tidak ada uang serupiah pun. Anak harus dirawat. Tapi, ya, itu, pertolongan Allah kepada Abah sangat dekat dan tidak diragukan bahwa Allah sangat sayang sama Abah," kenangnya. 

Ummi menyadari betul bahwa hijrah tidaklah mudah. Ada risiko berat yang pasti dihadapi setelah hijrah. Kehilangan ketenaran, kehilangan suasana dunia artis yang menggiurkan bagi sebagian pihak. Namun, meski harus menghadapi risiko untuk makan pun susah, Ummi justru bahagia dan bersujud syukur atas pilihan hijrah Abah Ottey. Semua itu karena ia menggantungkan hidupnya pada Allah semata.

"Karena saya hanya berharap pada Allah semata atas keinginan menjalani hidup bersama suami. Memang saya sadari berat untuk suami berhijrah. Penuh dengan resiko. Kehilangan uang, kehilangan ketenaran, kehilangan suasana di mana dunia artis yang sangat menggiurkan," ujar Ummi.

Bagi Ummi, hijrahnya sang suami memang menjadi hal yang sangat dinantikan. Ia yang lebih dahulu menapaki jalan hijrah sangat merindukan sosok suami yang dapat menjadi qowwam (pemimpin) keluarga menuju keridhaan Allah.

Menanti Abah Ottey hijrah pun menjadi sebuah perjuangan bagi Ummi. Terlebih, tahun 1999 ketika ia telah berhijrah, sang suami tengah di puncak karir dan sedang gencar-gencarnya show di berbagai pulau di Indonesia. Meski sedih dan sesak lantaran suami masih maksiat, namun Ummi tetap menjalani hidupnya dengan sabar. Ia tetap berkhidmat meski sang suami masih memiliki pandangan dan sikap bahwa bernyanyi adalah jalan medapatkan uang untuk hidup.

Ia terus menimba ilmu untuk menambah keimanan. Meski tak semudah membalikkan telapak tangan, Ummi terus mengajak Abah agar tidak takut menghadapi kehidupan. Dengan sabar ia mengingatkan Abah bahwa rezeki minallah. Ia pun selalu berdoa untuk sang suami tercinta. 

"Kadang Abah pulang dalam keadaan mabuk. Dengan sabar saya memijati leher suami sampai beliau tertidur nyenyak. Dan dalam shalat saya selalu memohon pada Allah untuk memberi pintu hidayah bagi Abah," tutur Ummi.

Sabar dan doa dua hal yang tampak menjadi kekuatan bagi Ummi. Benarlah, Allah bersama orang-orang yang sabar. Allah jua Sang Pengabul doa. Allah pun mengabulkan harapan Ummi. Allah mecurahkan taufik dan hidayah-Nya kepada Moekti Chandra. "Sungguh sangat bahagia mendengar suami ingin berhijrah. Saya sujud syukur, akhirnya Abah berubah," kata Ummi.

Meski menghadapi ujian dan tantangan setelah keputusan hijrah sang suami, Ummi tetap bahagia. Ummi gembira karena tekad sang suami sangat kuat untuk berubah. Perubahan besar pun terjadi pada Abah Ottey.  "Pasca hijrah Abah lebih sering diam di rumah, belajar baca Qur'an dengan bimbingan saya. Melankolis, loh, Abah orang nya. Tampang sangar, tapi hatinya lembut dan berani berkorban apa saja untuk menolong," ujar Ummi bahagia.

Perubahan sang suami dari sibuk sebagai artis menjadi sibuk sebagai pendakwah membuat kehidupan Ummi beserta keempat putrinya selalu diliputi kebahagiaan. Meski saat Abah Ottey memutuskan hijrah putri mereka masih kecil, namun ketelatenan Ummi mampu memahamkan sang putri hingga tetap bahagia dengan keputusan Abah. Abah pun makin mantap di jalan dakwah bersama sahabat-sahabat shalih. Hal itu membuat Ummi makin bahagia. "Hampir tidak ada hal-hal sedih pascahijrah," tegasnya.

Kini, ia makin mantap mendukung dan mendampingi jalan dakwah sang suami. Ia berharap Abah Ottey tetap istiqomah menjalani jalan hijrah semata berharap kasih-Nya, terima qadha Allah sebagai ujian menuju pada kemenangan hakiki dalam mengarungi hidup yang serba sulit. Ia pun berharap agar Abah selalu kuat menghadapi ocehan dan ejekan dari yang anti kepada Islam kaffah. Ia berharap sang suami tetap istiqamah dalam dakwah sampai maut menjemput. "Harapan saya, suami tetap istiqomah sampai tugas dakwah ini selesai," harapnya.

Dengan beratnya yang telah ia lalui dalam mendampingi suami berhijrah, Ummi berpesan kepada para Muslimah agar selalu mendampingi pasangan, dalam suka maupun duka, senantiasa mengedepankan komunikasi dialogis. Ia mengingatkan agar para istri tidak banyak mengeluh kepada suami. Sebaliknya, terus mendukung. "Jangan saling berlepas tangan dalam menghadapi masalah. Saling bergandengan tangan selalu. Serta sering-seringlah mengatakan cinta dan sayang kepada pasangan," pesannya. [] Saptaningtyas
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar