Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kisah Sahabiyah Khadijah binti Khuwailid, Ustaz Oemar Mita: Keridhaan Allah adalah Puncak Karir Wanita


Topswara.com – Memetik pelajaran dari kisah sahabiyah, Founder Kajian Syameela, Ustaz Oemar Mita, mengatakan puncak karir wanita adalah ketika mendapatkan keridhaan dari Allah. 

“Puncak karir wanita bukanlah mereka yang di kantor. Puncak karir wanita kalau sudah mendapatkan keridhaan Allah. Persis sebagaimana yang dilalui oleh ibunda Khadijah binti Khuwailid,” tuturnya dalam video dengan tema Kiblat Kita Bukan Hollywood dan Bollywood | Role Model Wanita Muslimah | Ustaz Oemar Mita Lc., di kanal YouTube An Nisaa’ Channel, Jumat (22/1/2021).

Ia mengatakan bahwa ibunda Khadijah tahu betul menikah dengan Rasulullah tidak untuk mendapatkan kesenangan, tetapi menikah dengan Rasulullah sebuah jalan untuk mendapatkan ridha Allah dan ridha Rasulullah. 

“Makanya seorang wanita ketika menikah ngerti betul bahwa pernikahan itu bukan hanya masalah biologis tapi juga ideologis untuk betul-betul mendapatkan ridhanya Allah. Maka sesungguhnya keluarga itu akan di ridhai Allah SWT,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan, yang menjadikan jatuh hatinya Rasulullah kepada ibunda Khadijah, yakni merelakan zona nyaman dalam kondisi berdagang, dan zona nyaman ketika berada di rumah untuk diberikan sepenuhnya kepada Rasulullah. 

“Makanya rumahnya ibunda Khadijah menjadi rumah yang paling sering dimasuki para sahabat ketika para sahabat itu masuk Islam dan bertanya tentang Islam kepada Nabi. Padahal kita paham, zona nyaman kalangan wanita itu adalah rumahnya. Teritorial paling sensitif yang dijaga kalangan wanita adalah rumah. Akhirnya kita mendapati Rasulullah mengabarkan kepada ibunda Khadijah bahwasanya mendapatkan satu rumah di surga yang sifat rumah di surga tidak ada keletihan pada rumah itu, dan tidak ada suara kegaduhan pada rumah itu,” paparnya.

Ia menjelaskan bahwa ibunda Khadijah menjadi wanita yang sangat tinggi keikhlasannya untuk menemani dakwah Rasulullah. Tidak ada orang yang paling berkhidmat kepada Nabi sampai memenangkan hati Nabi SAW kecuali ibunda Khadijah binti Khuwailid. 

“Khidmat kepada Nabi bukan khidmat yang biasa tapi khidmat yang terbaik. Kita dapati habis uangnya untuk membantu dakwah Rasulullah. Dia yakin ketika seluruh umat pada zaman itu mengingkari apa yang disampaikan oleh suaminya yaitu Muhammad SAW dan begitu tulus beliau kemudian menemani dakwahnya Rasulullah,” ungkapnya.

Lanjut ia mengungkapkan bahwa ibunda Khadijah mendermakan hartanya di jalan Allah. “Maka di sinilah kita akan menjumpai salah satu di antara sifat wanita itu bakhil, sifat dasar wanita ketika menggenggam harta. Kita mendapatkan contoh dari ibunda Khadijah bagaimana mendermakan hartanya, seluruhnya di jalan Allah ketika beliau jadi partner akhirat Rasulullah,” pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar