Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mengelola Cinta, Gus Tuhu: Orang Kafir Hanya Mengenal Cinta dan Orang Muslim Mengenal Dua Cinta


Topswara.com-- Membahas pengelolaan dua cinta, Pengasuh Majelis Taklim Al-Mustanir Probolinggo, Gus Tuhu mengungkapkan, bahwa orang Muslim mengenal dua cinta, yaitu dunia dan akhirat, tetapi non-Muslim hanya mengenal satu cinta dunia. 

“Dua cinta yang hanya dihadapi oleh insan beriman (orang Muslim), sedangkan mereka yang kafir (musyrik dan ahlul kitab) hanya ada dalam dua keadaan saja yaitu, hanya mengenal satu jenis cinta, yaitu, cinta dunia saja atau mengenal dua cinta, namun salah dalam pemahaman mereka,” ujarnya dalam Kajian Tematik: Mengelola Dua Cinta, Senin ( 14/6/2021), di kanal YouTube Bromo Bermartabat.

Menurutnya, orang kafir memahami cinta dunia adalah sebuah capaian tertinggi bagi mereka. “Sesudah selesai kehidupan dunia, bagi mereka tidak ada lagi kegembiraan dan kebahagiaan melainkan derita dan nestapa selama-lamanya,” tuturnya.

Gus Tuhu menjelaskan, cinta akhirat didapat hanya dari agama Islam saja, tidak dengan agama lain, karena muncul dari naluri beragama disertai pemahaman yang benar tentang adanya kehidupan akhirat dengan segala kondisinya.

“Dengan kata lain istilah cinta akhirat hanya dikenal oleh kaum Muslimin saja saat ini, lewat pemahaman Islam yang benar,” jelasnya.

Menurutnya, wajib bagi setiap Mukmin memiliki ilmu bagaimana mengelola dua cinta ini agar tidak tejadi kesalahan yang menimbulkan penyimpangan dalam sikap dan perilakunya. Gus Tuhu mengingatkan kepada setiap Muslim, Pertama, adalah memiliki pandangan yang pasti tentang dunia dan akhirat secara tepat , tidak bergeser atau berubah menurut Sang Pencipta kehidupan dan Pemiliknya yaitu Allah SWT.

“Melalui wahyu yang kebenaranya pasti didapati gambaran antara dunia akhirat sebagaimana berikut (ÙˆَÙ…َا Ù‡َØ°ِÙ‡ِ الْØ­َÙŠَاةُ الدُّÙ†ْÙŠَا Ø¥ِÙ„َّا Ù„َÙ‡ْÙˆٌ ÙˆَÙ„َعِبٌ ÙˆَØ¥ِÙ†َّ الدَّارَ الْØ¢َØ®ِرَØ©َ Ù„َÙ‡ِÙŠَ الْØ­َÙŠَÙˆَانُ Ù„َÙˆْ Ùƒَانُوا ÙŠَعْÙ„َÙ…ُونَ (64,” jelasnya.

Kedua, menurutnya adalah fokus pada cinta akhirat dengan target mendapatkan kebaikan-kebaikannya dan menghindari kesengsaraan di sana, sebab akhirat yang kekal hanya berisi nikmat selamanya atau sengsara seterusnya.

Gus Tuhu menambahkan yang ketiga, adalah  kepastian info dari Al-Qur'an bahwa kebaikan negeri akhirat hanya dapat diraih melalui iman dan amal sholeh, maka inilah yang hanya harus dijaga.

Keempat, menurutnya, adalah jika terjadi benturan antara cinta dunia (dengan segala bentuk keinginan duniawi) dan tuntutan  meraih akhirat maka yang harus diutamakan adalah memenuhi ketaatan total pada perintah Allah SWT demi meraih akhirat.

Kelima, tambah Gus Tuhu adalah jangan sampai kecintaan pada kenikmatan dunia melalaikan akan tujuan meraih kebaikan akhirat dan menghindari kesengsaraan di dalamnya.

Ia menyimpulkan, mencintai dunia dan kenikmatan di dalamnya adalah hal yang manusiawi dan fitri, muncul dari naluri yang suci. Selama ditempatkan pada porsi sebagai bagian yang alami dan tidak melalaikan diri terhadap kehidupan abadi, maka cinta dunia berada pada kenikmatan yang benar dan halal.

“Islam telah memberikan petunjuk bahwa akhirat harus diraih tanpa melupakan nikmat dunia (Q.S Al Qashash 77) itulah kunci mengelola 2 cinta sehingga bagi seorang mukmin,  dunia akan menjadi sarana dan ladang untuk meraih akhirat yang kekal abadi dengan target  berbahagia selamanya dibawah naungan ridha Allah ta’ala,” pungkasnya. [] Lukman Indra Bayu
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar