Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menyikapi Para Penghina Nabi


Topswara.com -- Penggunaan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam pengajaran sekolah terjadi kembali di Inggris, tepatnya di Batley Grammar School, Batley, West Yorkshire, Senin (22/3/2021). Sementara masih segar dalam ingatan kita, kasus yang sama terjadi di Prancis pada Oktober 2020 lalu. Hal ini menambah deretan peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di abad ini.

Penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW ini bukan hal baru, namun telah terjadi dari masa ke masa sejak awal Islam berdiri. Hal ini muncul setidaknya karena dua hal, yaitu lemahnya iman dan kurangnya ilmu, di mana keduanya sangat memengaruhi perilaku dan cara berpikir seseorang. Lalu bagaimana sebaiknya kita bersikap?

Bersikap sesuai Peran

Sebagai Muslim, tentu saja kita marah saat melihat kemungkaran, tidak rela dan wajib untuk membela. Namun dalam menyampaikan kekecewaan ini, kita tidak bisa semena-mena, harus sesuai dengan peran dan kemampuan masing-masing individu. 

Sebagai contoh, ulama yang merupakan pewaris para Nabi, memainkan peran sebagai komunikator pembangunan. Dengan ilmunya membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada sesuai ajaran Allah dan Rasul-Nya. 

Sebagai masyarakat awam, kita bisa meneladani Nabi Muhammad SAW dengan dakwah, baik dalam bentuk lisan, tulisan maupun tingkah laku. 

Media massa yang mempunyai potensi sangat besar dalam memengaruhi opini masyarakat, dapat berperan serta dengan meningkatkan aliran informasi tentang ajaran Islam yang benar. Membantu mengikis ketidaktahuan mereka terhadap Islam dan sosok Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Jika tidak bisa, maka dengan lisannya. Jika tidak bisa juga, maka dengan hatinya, itulah selemah-lemahnya iman.”  

Bersikap sesuai Syariat

Segala tindakan seorang Muslim tentu harus didasarkan pada syariat untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat. Allah SWT dan Rasul-Nya telah memberikan tuntunan kepada kita untuk menyikapi hal ini. Dalam firman-Nya, Allah SWT menganjurkan kita untuk bersikap bijak dan membalas keburukan dengan cara yang baik.

Sebagaimana tertulis dalam surat Fushshilat: 34, “Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.”  Nabi Muhammad SAW sendiri memberikan contoh dengan mendoakan kebaikan bagi penghinanya dan tetap gigih berdakwah.

Dalam hal memberikan hukuman yang merupakan ranah ulil amri, juga harus sesuai koridor syariat agar tujuan pembelaan kita tepat sasaran dan tidak menjadi sebuah dosa. Pada saat ini, syariat Islam memang belum bisa ditegakkan sepenuhnya. Namun hal ini tidak menjadikan seseorang bebas berpendapat dan menghina Nabi. Ingatlah janji Allah SWT, siapa pun yang menghina Nabi Muhammad SAW akan terputus dari rahmat Allah SWT (Q.S. al-Kausar 108: 3) dan akan mendapat azab yang pedih (Q.S. at-Taubah 9: 61). []

Oleh: Dewi Anggriani
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar