Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pilu Tak Berujung di Gaza: Solusi Khilafah Harus Didengungkan


Topswara.com -- Serangan bertubi dan intens semakin kuat mengarah ke pusat kota Gaza dan mengancam warga sekitar. Bahkan dengan mudahnya militer Israel memerintahkan warga Palestina di kota Gaza yang merupakan wilayah perkotaan terbesar di kantong tersebut untuk segera pindah ke selatan, karena operasi militer akan berlangsung di kota itu. 

Berminggu-minggu pula militer Israel telah melancarkan serangannya di pinggiran kota di bagian utara, setelah Perdana Menteri Israel yaitu Benjamin netanyahu mengumumkan kepada militer agar segera merebut kota itu (republika.co.id, 6/9/2025).
  
Faktanya, kejahatan zionis dan anteknya semakin meningkat, didukung dari Trump (Amerika) untuk segera menduduki daerah Gaza. Bahkan di pernyataan terbaru bahwa Trump memberikan peringatan terakhir.

Nasionalisme Penghalang Persatuan

Trump mendesak agar kelompok pejuang Palestina untuk mau menerima kesepakatan gencatan senjata dari pembebasan sandera di Jalur Gaza. Ucap Trump di platform sosial “Israel telah menerima syarat yang saya berikan, sekarang saatnya Hamas untuk menerima juga” (metrotv, 8/9/2025).
 
Masyarakat di seluruh dunia sudah sangat kesal dan tidak bisa mentolerir apa yang dilakukan oleh zionis beserta anteknya. Berbondong-bondong umat dari seluruh dunia mengusahakan untuk bisa mengumpulkan bantuan bagi Gaza. 

Tidak hanya bantuan kebutuhan namun bentuk politik mendobrak perbatasan yang dijaga ketat oleh zionis di perbatasan laut dengan aksi melakukan perjalanan Global Sumut Flotilla sebagai upaya misi menantang blokade Gaza.

“Sumud” diambil dari bahasa Arab yaitu keteguhan. Istilah ini mencerminkan bentuk perlawanan damai atas penjajahan dan ketidakadilan di Gaza. Dalam gerakan ini, mereka membawa bantuan makanan, sejumlah tenaga kesehatan, jurnalis, poilitisi hingga publik figur. 

Ada lebih 50 kapal dan ratusan relawan dari 44 negara yang bergabung. Mereka beramai-ramai datang karena lambatnya pemerintah dunia untuk menyelamatkan rakyat Gaza dari kelaparan, penyakit, dan krisis manusia (rri.co.id, 11/9/2025). 
 
Jika merunut masyarakat yang waras ketika menyaksikan pemberitaan di Gaza akan resah dan ingin andil menolong, masyarakat sama sekali tidak mampu menoleransi kebiadaban zionis. Para penguasa dunia sangat lambat serta takut. 

Sekat-sekat nasionalisme dalam sistem kapitalisme berhasil menguasai pemikiran serta tingkah laku mereka. Karena diamnya para penguasa bahkan penguasa Arab sekalipun sebagai bentuk pengkhianatan besar, membuat zionis semakin bergerilya meningkatkan kejahatan mereka. Inilah yang membuat umat Islam sulit bersatu karena merasa masalah gaza buka masalah mereka hanya karena sekat nasionalisme.
 
Nasib Gaza semakin memilukan ditambah dengan kenyataan area Gaza “dilaparkan” stok bahan makanan dilarang masuk, akses air bersih dihentikan, kebutuhan pokok dibuat langka. Kebijakan pelaparan Gaza bukanlah kebetulan namun adalah bentuk kesengajaan. 

Bahkan nelayan dan petani pun menjadi target kebiadaban zionis. Inilah bentuk terencana untuk menata ulang masa depan demografis dan ekonomi Gaza sesuai dengan tujuan strategis jangka panjang Israel yaitu: kontrol penuh dan penyerahan politik total (bbc.com, 23/8/2015).
 
Islam Solusi Hakiki

Sudah dipahami bersama bahwa solusi kemanusiaan untuk Gaza tidak akan cukup untuk menghentikan kebiadaban zionis untuk membebaskan Gaza. Islam telah memberikan solusi syar’i yaitu dengan jihad di sabilillah. 

Membebaskan tanah Palestina dari belenggu dengan futuhat. Umat harus meningkatkan tuntutan dengan menuntut bantuan militer untuk menghentikan genosida di Gaza. 

Kemudian kebutuhan akan sistem yang mampu melindungi kaum Muslimin di Gaza bahkan di seluruh dunia hanya dengan sistem Islam yaitu khilafah. Khilafah adalah sistem berupa negara yang di dalamnya menerapkan syariat dalam seluruh aspek kehidupan. 

Setiap hak dan jiwa kaum Muslim dan seluruh umat manusia dipenuhi dan dilindungi oleh sistem ini di bawahnya satu kepemimpinan Islam yaitu khalifah. Sudah saatnya umat meminta dan bersatu untuk menerapkan khilafah. []


Oleh: Mislannada Fiddaraini, S.Hum. (Aktivis Dakwah)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar