Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ngaji Langsung pada Pakarnya: Penulis SN dan Opini, Combo Maut Bikin Ide Tak Pernah Mati


Topswara.com -- Ada pepatah bijak, kalau mau pinter, jangan ngaji sama Google doang, ngaji sama pakarnya dong. Nah, ini juga berlaku buat dunia kepenulisan. Jadi penulis Straight News (SN) itu bukan sekadar ngetik berita, tetapi kayak lagi duduk di majelis ilmu.

Bedanya, kitabnya itu fakta, datanya aktual, narasumbernya nyata. Jadi nggak cuma bikin otak encer, tetapi juga bikin hati merasa, “Alhamdulillah, hidup gue enggak gini-gini aja.”

Serius deh, jadi penulis SN itu ibarat sekolah tanpa bayar SPP, tetapi modal kuota. Tiap hari ketemu informasi baru, tiap minggu dapet insight segar. Kadang jadi tahu politik, kadang nyemplung ke ekonomi, besoknya bahas tragedi kemanusiaan. Semua serba campur aduk, tetapi ya itulah asyiknya, hidup enggak pernah jadi membosankan. Lalu, apa hubungannya sama opini?

Nah, di sinilah letak combo mautnya. Jadi penulis SN itu kayak belajar silat jurus dasar. Tetapi ketika masuk ke dunia opini, itu udah levelnya jurus pamungkas. Bayangin aja, data yang kamu kumpulin buat berita bisa langsung dipakai buat bikin analisa tajam ala ninja intelektual. Mantap, kan?

Misalnya kamu nulis berita tentang tragedi Gaza. Pas bikin SN, ya udah tulis faktanya. Tetapi giliran nulis opini, kamu bisa masukin sentuhan ideologis, Al-Qur’an, hadis, pendapat ulama, plus sentilan khas “Zidane style” yang bikin pembaca mikir, “Wah, ternyata ini bukan sekadar berita, ini pencerahan.”

Jadi, SN itu ladang ilmu, opini itu ladang dakwah. Kalau digabungin? Boom! Lahir tulisan yang bukan cuma mengabarkan, tetapi juga menggugah dan berkahnya, rutinitas ini bikin ide enggak pernah mati. 

Serius, otak jadi kayak pabrik, bahan bakunya fakta SN, produknya opini yang elegan, santai, sekaligus nyentil. Jadi penulisnya enggak gampang kehabisan amunisi, karena tiap hari ada aja yang bisa dikulik.

Nah, yang paling berkah adalah waktu kita enggak kebuang sia-sia. Orang lain mungkin rebahan scrolling medsos sampai ketiduran, kita malah bisa rebahan sambil ngetik opini dan itu masuk kategori amal jariyah juga, lho

Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad).

Nulis berita bermanfaat. Nulis opini juga bermanfaat, kalau digabung keduanya jadi makin produktif. Jadi, kalau ada yang nanya, “Ngapain sih capek-capek nulis SN dan opini?” 

Jawab aja, “Sob, ini bukan capek. Ini ibadah plus upgrade otak. Sambil ngopi, bisa jadi bekal akhirat. Sambil ngetik, bisa bikin sejarah.”

Intinya, jangan remehkan combo maut ini. Penulis SN plus opini itu bukan sekadar profesi, tetapi gaya hidup penuh berkah. Ide nggak pernah mati, amal jariyah ngalir, dan literasi umat makin hidup.

So, next time kamu buka laptop buat nulis, ingatlah, kamu bukan cuma ngetik. Kamu lagi bikin amal yang nggak ada habisnya.[]


Oleh: Nabila Zidane
(Jurnalis)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar