Topswara.com -- Kebahagiaan terbesar seorang mukmin bukanlah harta, jabatan, atau kedudukan di mata manusia, melainkan menjadi hamba yang dicintai oleh Allah SWT. Sebab, jika Allah mencintai seorang hamba, maka seluruh kebaikan dunia dan akhirat akan menyertainya.
Rasulullah ï·º bersabda:
“Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril: ‘Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia.’ Maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril menyeru kepada penduduk langit: ‘Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia.’ Maka penduduk langit pun mencintainya, lalu diletakkanlah penerimaan baginya di bumi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
1. Hamba yang Beriman dan Bertakwa
Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan berulang kali bahwa orang bertakwa adalah yang paling dicintai-Nya.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 4, 7)
Takwa adalah kunci semua kebaikan: menjaga diri dari maksiat, melaksanakan perintah Allah, dan hidup dengan hati yang takut kepada-Nya.
2. Hamba yang Berbuat Ihsan (Berlaku Baik dan Sempurna)
Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.”
(QS. Al-Baqarah: 195, QS. Al-Maidah: 13)
Ihsan adalah beribadah kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya, dan jika tidak mampu, yakinlah bahwa Allah selalu melihat kita. Ihsan juga berarti memperlakukan orang lain dengan sebaik mungkin, meskipun mereka berbuat buruk kepada kita.
3. Hamba yang Bertaubat dan Mensucikan Diri
Allah sangat mencintai orang yang tidak putus asa dari rahmat-Nya.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222). Hamba yang dicintai Allah bukanlah yang tidak pernah berdosa, melainkan yang segera bertaubat setiap kali tergelincir.
4. Hamba yang Bertawakal kepada Allah
Ketergantungan kepada Allah adalah tanda cinta seorang hamba, dan Allah pun mencintai hamba yang tawakal.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159). Mereka menyerahkan hasil usahanya kepada Allah setelah berusaha maksimal, dengan hati yang yakin pada takdir-Nya.
5. Hamba yang Adil dan Menegakkan Kebenaran
Keadilan adalah nilai agung dalam Islam.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8, QS. Al-Maidah: 42)
Adil dalam keluarga, dalam kepemimpinan, dalam ucapan, bahkan dalam menilai musuh sekalipun.
6. Hamba yang Sabar
Kesabaran adalah jalan menuju cinta Allah. “Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 146).
Sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar menghadapi ujian hidup.
7. Hamba yang Berjuang di Jalan Allah dengan Jiwa dan Hartanya
Allah menyebutkan dengan jelas:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang kokoh.” (QS. Ash-Shaff: 4). Perjuangan di jalan Allah bukan hanya fisik, tetapi juga dakwah, ilmu, amal, dan pengorbanan demi meninggikan kalimat Allah.
8. Hamba yang Menjaga Kebersihan dan Kesucian
Selain spiritual, Allah juga mencintai hamba yang menjaga kebersihan lahiriah.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. At-Taubah: 108) Islam adalah agama fitrah: suci dalam hati, ibadah, dan penampilan.
9. Hamba yang Dermawan dan Ikhlas
Rasulullah ï·º bersabda:
“Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan ke dalam hati seorang Muslim, atau engkau hilangkan satu kesusahannya, atau engkau lunasi hutangnya, atau engkau hilangkan rasa laparnya.” (HR. Thabrani, hasan).
Mereka yang peduli pada sesama, ringan tangan, dan memberi tanpa pamrih termasuk hamba Allah yang paling dicintai.
Penutup: Cinta Allah, Puncak Segala Nikmat
Dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, jelaslah bahwa hamba yang paling dicintai Allah adalah: yang beriman dan bertakwa, yang berbuat ihsan, yang sabar dan adil, yang tawakal, yang bertaubat, yang berjuang di jalan Allah, yang mensucikan diri,
• serta yang memberi manfaat bagi orang lain.
Cinta Allah adalah puncak segala kenikmatan. Jika Allah mencintai kita, maka dunia dan akhirat akan berpihak. Jika Allah membenci, maka sebesar apapun pencapaian dunia akan menjadi sia-sia.
Maka mari kita berdoa:
“Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang Engkau cintai. Anugerahkan kepada kami akhlak yang mulia, hati yang bersih, kesabaran, keikhlasan, serta keberanian untuk berjuang di jalan-Mu. Jangan biarkan hati kami berpaling dari cinta-Mu.”
Oleh: Dr Nasrul Syarif M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo
0 Komentar