Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Childfree Bukan Solusi Mencapai Kebahagiaan

Topswara.com -- Fenomena childfee makin menjadi-jadi di Indonesia, tren fenomena childfree makin bertambah dalam empat tahun belakangan. Banyak hal yang membuat seseorang untuk memilih childfree, salah satunya yaitu berkaitan dengan masalah psikologis. 

Mereka masih beranggapan bahwa mempunyai anak dapat menambah beban stres dalam hidup seseorang yang sudah berumah tangga. Sebagian orang lainnya beranggapan bahwa merasa takut melahirkan anak dalam kondisi dunia penuh dengan permasalahan kekerasan dan kejahatan. 

Tren childfree banyak mendominasi pada kalangan muda, khususnya perempuan. Perempuan yang memilih hidup dengan tren childfree terindikasi memiliki pendidikan yang cukup tinggi khususnya yang menempuh pendidikan perguruan tinggi hingga S2 dan mereka rata-rata mapan secara ekonomi. 

Sebagian dari mereka yang memilih childfree menyatakan bahwa memiliki anak menjadikan seseorang tidak bebas beraktivitas.

Berbagai media masa selama empat tahun terakhir ini memberitakan bahwa fenomena tren childfree meningkat setiap tahunnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia merilis laporan periode 2023 terkait kasus childfree. 

BPS melakukan survei kepada kelompok perempuan dan hasilnya 71 ribu perempuan Indonesia usia 15 sampai 49 tahun enggan memiliki anak saat berumah tangga (detik.com, 12/11/2024).

Fenomena tren childfree di Indonesia sangat berpengaruh terhadap penurunan angka kelahiran atau yang di sebut Total Fertility Rate (TFR). Penurunan TFR menjadi salah satu fenomena global yang terjadi hampir di semua negara. Di Indonesia saja, sejak tahun 1971, menunjukkan bahwa TFR terus menurun dari tahun ke tahun (cnnindonesia.com, 13/11/2024).

Fenomena childfree terjadi karena berbagai sebab, salah satunya yaitu ide kapitalisme sekularisme dan pola pikir yang liberal ala barat. Ide kapitalisme sekularisme ini beranggapan bahwa memiliki anak dapat merampas hak seseorang untuk bahagia dan hidup bebas. 

Parahnya lagi pola pikir liberal ikut berperan dan sangat mempengaruhi kalangan muda. Para kalangan muda secara tidak langsung di paksa untuk menetralkan dan menerima bahwa chilfree adalah suatu perbuatan yang baik. 

Mereka beranggapan untuk mencapai kebahagian seseorang tanpa embel-embel anak yang dianggap mempersulit hidup seseorang, tanpa berpikir apakah childfree ini bertentangan atau tidak dengan syariat Islam. Mirisnya lagi negara hari ini memberikan ruang paham yang rusak, dengan dalih HAM tanpa memperhatikan aspek agama.

Ide childfree selain berbahaya bagi keberlangsungan peradaban juga berbahaya dari sisi akidah. Memang benar memiliki anak berarti meningkat pula biaya yang harus dipenuhi untuk mencukupi kebutuhan hidup. 

Akan tetapi Allah sudah memberikan jaminan rezeki terhadap seluruh manusia yang dilahirkan di dunia yang menunjukkan bahwa memiliki anak tidak akan mengurangi rezeki orang tua justru sebaliknya akan memberikan keberkahan dalam kehidupan berumah tangga. 

Memiliki keturunan setelah menikah merupakan sunah yang dianjurkan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,  Anas bin malik Radhiyallahu 'anha berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata, "Nikahilah wanita yang penyayang dan subur karena aku akan bangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari akhir" (HR. Ibnu Hibban).

Dari hadis di atas sudah cukup jelas maknanya bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menganjurkan perbanyak keturunan dengan menikahi wanita yang penyayang dan subur. Anjuran tersebut bertentangan dengan tren childfree yang enggan memiliki keturunan. 

Anak memiliki begitu banyak keutamaan diantaranya ketika seseorang telah meninggal dunia akan terputus amalnya kecuali sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih dan mendoakannya. Hal ini menunjukkan betapa ruginya di akhirat orang tua yang memutuskan untuk tidak memiliki keturunan.

Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin di mana seluruh aspek di atur dalam kehidupan termasuk juga masalah childfree ini, Islam punya solusinya. Memiliki anak keturunan bukanlah beban melainkan amanah yang menjadi ladang pahala bagi kedua orang tuanya. 

Di dalam Islam segala permasalahan terkait manusia sudah di atur dengan sempurna, dari hal kecil sampai hal yang besar, permasalahan dari zaman ke zaman selalu ada solusinya, segala aspek sudah diatur dalam Islam melalui Al-Qur'an dan hadis. []


Oleh: Satriani, S.K.M.
(Aktivis Muslimah Jogja)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar