Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bebasnya Palestina Bukan dengan Solusi Dua Negara

Topswara.com -- Aksi kejam Zionis Israel, dalam melancarkan genosida terhadap Palestina belum juga reda. Hingga kini pun, berbagai aksi dilakukan di setiap negara sebagai bentuk kepedulian mereka kepada Palestina, tidak terkecuali Indonesia. 

Bergabungnya ormas Islam dan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARBPI) untuk melakukan melakukan aksi bela Palestina pada Minggu (9/6. Eks Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dan akan dilakukan di sekitar Kedutaan Besar Amerika Serikat hingga Bundaran HI. Kumparannews.com (9/6/2024) 

Indonesia memang menjadi salah satu negara yang cukup getol dalam menyuarakan kebebasan dan kemerdekaan Palestina. Dalam upaya menuju perdamaian, pemerintah Indonesia gencar memainkan peran politik terhadap konflik Israel Palestina. 

Langkah yang diambil sebagai bentuk konsisten yang digaungkan Indonesia, yakni mendorong solusi dua negara (two state solution) sebagai jalan keluar dari konflik berkepanjangan ini.

“Indonesia selalu konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, kami menghendaki two state solution dengan parameter internasional,” ujar Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani. gatra.com (3/6/2024)

Sekilas memang nampak bahwa solusi dua negara ini bagus adanya. Namun jika ditelisik lebih dalam, nyatanya solusi dua negara tersebut hanyalah jebakan semata. 

Sebagaimana diketahui, gagasan solusi dua negara dimaksudkan agar rakyat Palestina dan entitas Zionis Israel dapat hidup berdampingan secara damai dalam negara yang sama-sama dianggap legal. 

Padahal kita tidak bisa memupus fakta bahwa negara yang diklaim oleh Zionis Israel di tanah Palestina jelas-jelas hasil perampasan yang kemudian dilegitimasi oleh Inggris dan dijaga oleh Amerika beserta sekutunya melalui lembaga internasional sampai sekarang.

Maka wajar saja jika rakyat Palestina tidak bisa menerima skenario sejahat ini. Dengan segenap jiwa dan raga perlawanan terus dilakukan, berjuang demi mempertahankan hak milik mereka meski harus kehilangan keluarganya. 

Terlebih faktanya, pihak Zionis Israel pun menunjukkan sikap rakus tanpa batas. Upaya tanpa batas terus menerus mereka gencarkan tanpa peduli apa kata dunia.

Oleh karena itu, bebasnya Palestina bukan dengan jalan solusi dua negara semestinya justru ditolak sekeras-kerasnya, bukan malah didukung. Terlebih tidak bisa ditutup-tutupi bahwa sejak awal pendiriannya, keberadaan negara ilegal entitas Zionis Israel di Palestina sejatinya adalah cara jitu negara adidaya untuk menanam duri di jantung negeri umat Islam. Tentunya untuk melanggengkan agenda penjajahan politik dan ekonomi mereka.

Jikalau benar bahwa kita begitu menginginkan kebebasan dan kemerdekaan Palestina, maka perlu bagi kita untuk memahami solusi yang hakiki. Dengan mengusir segala bentuk penjajahan dari dan mengembalikan semua tanah milik kaum muslim beserta apa yang dirampasnya kepada pemilik aslinya. Semua ini hanya bisa dilakukan dengan jalan mengobarkan jihad fii sabilillah di bawah satu komando kepemimpinan Islam.

Karena hanya dengan kepemimpinan Islamlah permasalahan Palestina mampu diselesaikan. Bukan hanya masalah Palestina namun juga berbagai problematika yang tengah menimpa dunia. Kemuliaan dan kesejahteraan, memang pernah dirasakan oleh seluruh umat manusia, juga pernah tegak selama belasan abad dan berhasil membawa umat Islam pada puncak yang paling indah waktu itu. 

Maka, sudah saatnya bagi kita untuk kembali kepada sistem yang diridai oleh Sang Pemilik alam semesta. Yang akan membawa kebaikan bukan hanya bagi umat Islam namun juga seluruh umat manusia.

Wallahu'alam bisshawwab.


Oleh: Eka Bayu Purnamasari
Literasi Dakwah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar