Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bonding dalam Islamic Parenting

Topswara.com -- Ketiadaan bonding seringkali dijadikan salah satu faktor sulitnya relasi ayah bunda dengan anak, apakah itu dalam berkomunikasi ataukah dalam merubah prilaku anak. Karena tidak adanya kehangatan dan kelekatan emosional untuk saling curhat dan bertukar pikiran. 

Seakan ada dinding pembatas, ayah bunda tidak bisa memulai pembicaraan karena takut salah bicara yang memicu ketidaksukaan anak, sang anakpun diam seribu bahasa saat berhadapan dengan nasehat-nasehat ayah bunda bahkan bisa jadi melakukan perlawanan karena merasa dirinya tidak mau disalhkan. 

Bonding menurut KBBI adalah ikatan, itu artinya adanya ikatan batin atau ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Sejak dalam kandungan hingga masa pengasuhan hingga anak baligh bonding ini pastinya sudah terjadi jika ibu memerankan fungsinya sebagai ummun wa rabbatul bayt dan ayah memerankan kepemimpinannya dalam keluarga. 

Banyaknya persoalan anak disebabkan ayah bunda tidak punya waktu yang cukup mendampingi Ananda, bisa dikarenakan seharian bekerja atau ada di rumah, orang tua dan anak sibuk masing-masing. Jika bonding tidak ada tentulah tidak ada pula ikatan antara orang tua dan anak baik secara pemikiran, emosional, dan aturan-aturan. 

Kehidupan kapitalisme sekulerisme sudah meruntukan bangunan ikatan orang tua dan anak karena fungsi ibu yang tidak terjaga serta fungsi ayah yang tidak ada di tengah-tengah keluarga. Karenanya anak tidak merasa ada ikatan dengan ayah bunda. 

Berawal dari sinilah problematika ananda banyak terjadi, semisal problem komunikasi, problem cara menegur, cara menasehati, cara belajar, cara memenuhi keinginan-keinginan. Setelah besar hubungan ayah bunda dengan anak terasa semakin renggang tidak akrab dan bersahabat meskipun berada dalam satu rumah. 

Maka tidak aneh jika hari ini anak-anak justru mencari bonding di luar rumah, mencari komunitas yang bisa menerima perasaannya dan membuatnya bahagia walau terkadang komunitas itu justruk merusak ananda. Sementara orang tua terkadang bukannya segera merangkung ananda tapi justru banyak menyalahkan dan menghujat. Kalau sudah seperti ini orang tua baru menyesal.

Bonding wujudnya dalam bentuk kegiatan, apakah menemani ananda bermain, belajar, jalan-jalan, makan-makan dll, dalam kegiatan tersebut dibangun berbagai cerita, cinta dan curhatan serta diskusi ilmu pengetahuan dan keshalihan. 

Ayah bunda akan mengetahui seluruh perkembangan tumbuh kembang ananda dan bagimana terus meningkatkannya sampai anak bisa mandiri dalam ketaatannya kepada Allah SWT dan kepada tanggung jawabnya sebagai anak dan manusia. 

Dalam kehidupan saat ini ayah bunda pekerja, begitu memahami arti pentingnya sebuah bonding akan mengagendakan berbagai kegiatan untuk bisa berkumpul Bersama keluarga, bahkan mereka bisa mengeluarkan dana yang sangat besar untuk kepentingan tersebut sebagai bentuk pengganti kesibukan mereka bekerja. 

Katakanlah itu tour ke tempat-tempat wisata dan kuliner dan nginap di hotel atau tempat-tempat yang mewah bahkan ke luar negeri demi menyenangkan anak-anak mereka. 

Dalam Islam, jika orang tua melaksanakan seluruh syari’ah Pendidikan maka mereka tidak aka ada masalah tentang bonding, karena ikatan ayah bunda dengan ananda dalam Islam bisa dibangun dengan merealisasikan konsep Pendidikan Islam dan metode talaqqiyan fikriyyan dalam menyampaikan pemahaman. 

Banyak sekali kegiatan-kegitan yang bisa dilakukan sehingga ikatan batin, ikatan emosional, ikatan pemikiran dan ikatan aturan-aturan yang diberlakukan sesuai Islam bisa didapatkan. 

Adapun kegiatan bonding dalam Islam sebagai berikut : 
1. Mengajarkan ananda tahfidz Al-Qur'an 
2. Mengajarkan ananda adab-adab di setiap kegiatan ananda, semisal kegiatan makan, minim, tidur ke toilet, berpakaian, bercermin.
3. Memberikan kuliah tjuh menit atau kuliah subuh
4. Melaksanakan shalat berjamaah Bersama
5. Melaksanakan shaum bersama, shaum Ramadhan atau shaum sunnah
6. Melakukan kegiatan-kegiatan mengasah skill seperti skill memasak, menjahit, computer.

Dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan yang semakin melekatkan dan menghangatkan hubungan ayah bunda dan ananda. Dan seyogyanya target bonding kita dengan ananda dibangun dalam rangka menguatkan syakhshiyyah islamiah mereka, kesalehan mereka.

Wallahu a’lam bishshawab.


Oleh : Ustazah Yanti Tanjung 
Pakar Parenting Islam
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar