Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Partai Daftar Pemilu, Akankah Berpacu Menyelesaikan Masalah Rakyat?


Topswara.com -- Pada Ahad (22/10/2023), Ketua Umum (Ketum) Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto resmi mengumumkan Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden (cawapres)-nya. Alhasil, pasangan bakal capres dan cawapres pemilihan umum presiden (pilpres) 2024 sudah komplit.

Adapun nama-nama dari ketiga bakal pasangan capres dan cawapres di Pemilu 2024 mendatang adalah Anies Baswedan-Cak Imin, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.(detik.com, 24/10/2023).

Tentu saja pendaftaran Pemilu bukan hanya tentang administrasi semata, yang menjadi hal terpenting dan patut dipertanyakan adalah sudahkah partai politik memainkan peran dan fungsinya dengan baik di masyarakat? 

Faktanya, hingga hari ini, publik belum melihat peran sentral parpol untuk rakyat, kecuali saat Pemilu. Mereka berperan aktif, mulai dari pencitraan, mengunjungi pondok-pondok pesantren, obral janji manis hingga blusukan ke pasar-pasar dengan gaya merakyat manakala pesta demokrasi lima tahunan digelar.

Tidak berbeda jauh dengan kader yang dihasilkan. Kader partai yang ada hari ini juga belum menjamin berdaya guna. Justru yang kita saksikan adalah semakin banyaknya kasus kader-kader parpol yang terjerat korupsi. 

Kita tentu masih mengingat bagaimana tertangkapnya kader bahkan petinggi parpol penguasa dalam kasus korupsi, dan problem yang sangat pelik yang dialami oleh partai hari ini adalah tidak memiliki ikatan basis ideologi yang kuat, maka tak heran jika melihat rekam jejak parpol hari ini tidak ada yang bebas dari konflik, saling sikut, jegal, lompat sana lompat sini demi kepentingan pribadi. Sementara, masyarakat belum benar-benar merasakan kehadiran mereka dalam memberikan pendidikan politik. 

Inilah fakta partai politik dalam sistem politik demokrasi yang justru terjebak dalam pragmatisme. Suara rakyat hanya menjadi tumbal keserakahan untuk meraih kemenangan. 

Setelah menang, mereka mendadak lupa bagaimana membalas budi suara rakyat. Yang terjadi, mereka justru membuat kebijakan yang bertentangan dengan kehendak rakyat dan malah berpihak pada cukong. 

Karena itulah, umat membutuhkan gambaran ideal parpol ideologis yang bisa dirasakan perannya di tengah-tengah masyarakat.

Gambaran Ideal Parpol Ideologis

Jika berbicara sahih tidaknya sebuah partai politik, maka hal tersebut berkaitan erat dengan landasan ideologi yang melatarbelakangi berdirinya parpol tersebut. 

Partai politik berdiri bukan hanya untuk meraih kekuasaan dan memenangkan suara semata, sejatinya partai politik memiliki peran strategis dalam melakukan perubahan di tengah masyarakat, yaitu membentuk kesadaran dan pemahaman politik yang benar pada masyarakat.

Politik yang dimaksud bermakna mengurus urusan rakyat. Tujuan berdirinya partai politik adalah untuk membina dan mendidik umat dengan pemahaman yang lurus bukan sekedar sebagai wadah menampung aspirasi dan suara rakyat. 

Telah banyak berdiri organisasi atau partai politik di negeri ini, namun gagal membangkitkan kesadaran berpolitik yang sesuai dengan tuntunan Islam.

Partai politik yang benar harus dibangun atas empat asas,

Pertama, pemikiran (fikrah) yang menentukan tujuan serta yang menjadi asas untuk menyatukan masyarakat dengan partai.

Kedua, metode (thariqah) yang ditempuh partai untuk meraih tujuannya.

Ketiga, anggota-anggota partai serta sejauh mana keyakinan mereka terhadap pemikiran (fikrah) dan metode (thariqah) partainya.

Keempat, cara untuk menyatukan masyarakat dengan partai tersebut.

Partai politik yang benar adalah partai yang menyandarkan fikrah dan thariqah pada asas yang benar. Jika asas yang salah, maka bisa dipastikan arah pergerakan partai tersebut juga akan salah. Jika melihat standar benar-salah, maka asas partai sahih haruslah berasaskan Islam, bukan yang lain.

Jika fikrah dan thariqah partai berasas akidah Islam, maka orang-orang yang bergerak dalam partai tersebut haruslah memiliki kesadaran dan kehendak yang benar. Ikatan yang mengikat mereka harus berbasis pada Islam, bukan sekedar ikatan organisasi apalagi kepentingan. 

Maka partai yang dibangun di atas basis ideologi yang benar, yaitu Islam mereka akan menempuh dan meraih tujuannya berdasarkan asas tersebut.

Di sinilah peran penting partai politik sahih hadir di tengah umat. Partai tersebut akan membina dan mendidik pemikiran umat dengan Islam. Mereka juga harus melakukan koreksi terhadap kebijakan penguasa. 

Dalam Islam berpolitik direalisasikan dalam aktivitas amar makruf nahi mungkar. Oleh karena itu, tugas partai politik Islam yang sahih adalah mengembalikan kehidupan Islam hingga terwujud negara yang menerapkan Islam secara kaffah. Negara inilah yang kelak akan menyebarluaskan dakwah Islam ke seluruh dunia. Partai seperti inilah yang harusnya didukung oleh umat.


Nabila Zidane
Jurnalis
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar