Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kekuatan Militer Daulah Islam


Topswara.com -- Pertama, tahukah antum, bahwa pada masa kekhalifahan Islam, para tentara tidak akan lulus dari akademi militer, sampai mampu melesatkan panah ke arah target dalam jarak 75 meter sebanyak tiga kali tepat menghantam sasarannya?

Kedua, tahukah antum, salah satu latihan tentara pada masa itu, khususnya dari satuan kavaleri adalah mereka memanah di atas kuda yang dipacu dengan target pedang tertancap di tanah, hingga mata panah terbelah menjadi dua?

Ketiga, tahukah antum, keahlian memanah pasukan Islam di atas rata-rata pasukan manapun di dunia saat itu. Saat perang salib, pasukan kavaleri dengan senjata panah inilah yang paling ditakuti oleh lawan dan menjadi penentu kemenangan.

Keempat, pada zaman Khalifatur Rasyidin, dalam sebuah peperangan, pasukan muslimin melakukan sebuah kampanye serangan anak panah ke arah mata musuh.

Dan tahukah antum, akibatnya ada ribuan korban musuh yang tewas mengenaskan tanpa luka gores apapun di bagian badannya. Kecuali matanya yang tertembus anak panah.

Perang pada tahun 12 Hijriyah melawan Persia itu bahkan hingga dinamakan Dzatul 'Uyun (Perang mata).

Kelima, tahukah antum bahwa pasukan Islam memiliki tingkat ketabahan dan kesabaran yang luar biasa di atas rata-rata, meski di bawah tekanan yang berat? Mereka mampu menempuh jarak yang jauh meski hanya dengan berjalan kaki dengan logistik yang terbatas.

Contoh lainnya mereka bisa tetap tabah mengepung benteng kota hingga selama 1,5 tahun! Ini terjadi pada saat pengepungan benteng Tustar di masa Khalifah Umar.

Keenam, tahukah antum, bahwa latihan rutin yang tergolong berat selalu dilakukan oleh para prajurit kekhalifahan Islam? Di masa Utsmaniyah misalnya, para tentara melontarkan anak panah hingga 500 kali dalam setiap harinya.

Ketujuh, tahukah antum bahwa bukan hanya di masa Rasulullah ï·º saat peperangan jumlah musuh jauh lebih besar dari pasukan Islam?

Ini juga terjadi di hampir banyak pertempuran setelahnya. Dimana jumlah kaum muslimin selalu lebih sedikit dari musuh yang dihadapinya. Dan mereka berhasil memenangkan pertempuran dengan gilang gemilang.

Dalam perang Yarmuk, muslimin 45.000 melawan tentara Romawi 240.000, dalam perang Qadisiyah, muslimin berjumlah 36.000 melawan tentara Persia 120.000.

Dalam pertempuran pembebasan Andalusia, Thariq bin Ziyad membawa 12.000 pasukan dan berhadapan dengan 100.000 pasukan Eropa.

Kedelapan, tahukah antum bahwa kaum muslimin sebelumnya tidak memiliki angkatan laut? Dan baru pada masa kekhalifahan Ustman bin 'Affan dibangun Armada laut pertama di Syam. Selang beberapa waktu langsung terjun dalam perang laut pertama kali yang disebut "Dzatus Sawari".

200 kapal muslimin berhadapan dengan 1000 kapal Romawi. Hasilnya hampir semua kapal musuh berhasil ditenggelamkan!

Kesembilan, tahukah antum bahwa pekikan takbir dan bendera kaum muslimin sangat ditakuti dan membuat gentar barisan musuh?

Banyak kasus musuh tiba-tiba mundur melarikan diri saat mendengar gemuruh suara takbir para mujahidin. 

Pernah terjadi kejadian unik. Pasukan muslimin ketika masuk suatu tempat mereka menancapkan benderanya di sebuah bukit. Lalu saat mereka mundur kembali dan bendera itu tertinggal. Efeknya, musuh tidak berani masuk ke wilayah tersebut.

Ketika pasukan Islam sadar bahwa ada satu bendera tertinggal, lalu diambil lagi, musuh baru sadar ternyata wilayah itu kosong berbulan-bulan. 

Kesepuluh, tahukah antum, bahwa meski sering dikatakan bahwa penemu bubuk mesiu (Kalium Nitrat) adalah China, namun mereka hanya menggunakannya sebagai kembang api. Yang pertama kali menjadikannya sebagai bahan peledak yang melontarkan proyektil adalah pasukan kaum muslimin.

Banyak bukti sejarah menyebutkan bahwa mesiu baru diperkenalkan di Eropa pada abad ke-14 M, yakni lewat persinggungan mereka dengan pasukan Islam yang ada di Andalusia.

Kesebelas, tahukah antum, bahwa pasukan kaum muslimin dijuluki oleh musuhnya dengan 'Fursatun nahar, wa ruhbanul lail". Artinya secara : Seperti kuda-kuda di siang hari, seperti pendeta- pendeta di malam hari.

Hal ini karena bila telah tiba malam hari akan terdengar dengungan seperti suara seperti lebah di tenda dan barak-barak para mujahidin. Suara itu adalah dari zikir, bacaan Al-Qur'an dan shalat malamnya mereka.

Pertanyaannya sekarang, di manakah mereka saat ini ???


Oleh: K.H. Ahmad Syahrin Thoriq
Pengasuh Pondok Pesantren Subulana Kota Bontang Kalimantan Timur 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar