Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pandangan Sesat Subur di Sistem Sekuler


Topswara.com -- Belum lama ini media sosial ramai dengan postingan video salah satu pondok pesantren yang menunjukkan adanya campur baur atau ikhtilat antara jamaah laki-laki dan perempuan. 

Hal ini sontak saja mengejutkan warga netizen, terlebih kaum muslimin di negeri ini. Belakangan kemudian diketahui, bahwa video tersebut merupakan sholat Ied Ponpes Al Zaytun. (Liputan6.com).

Menanggapi respon kontra netizen, Pendiri Ma'had Al-Zaytun Panji Gumilang mendeklarasikan diri sebagai pengikut Mazhab Bung Karno. Dalam Tausiyah Shalat Jumat yang disiarkan secara langsung lewat akun YouTube Al-Zaytun Official, Jumat (28/4/2023) (dilansir dari republika.id).

Ajaran agama Islam kian mudah terkontaminasi dengan kebathilan. Hal ini tentu saja akan memuai dampak yang berbahaya bagi umat, terlebih lagi umat awam, maupun umat yang menganut Islam liberal. 

Lahirnya ulama-ulama yang menjerumuskan umat dalam kebathilan tidak lain ialah bagian dari agenda Barat yang gencar ingin menjauhkan umat ini dari hakikat agama Islam yang sesuai syariat. 

Pandangan demi pandangan baru ialah hasil dari pemikiran liberalisme yang dijunjung di atas nilai demokrasi, bahwa setiap warga negara memiliki hak asasi untuk menganut paham-paham tertentu tanpa adanya batasan. Maka heran jika di masa mendatang akan hadir kembali kasus-kasus serupa, yakni adanya ajaran yang kian menyesatkan di tengah kaum muslimin.

Nilai toleransi yang kebablasan seakan tidak jadi soalan. Yang bermasalah justru ketika umat mengemban Islam kaffah yang menjunjung tinggi syariat agama Allah. Bagi yang mempersoalkan ajaran Islam liberal (padahal sejatinya memang tak sesuai ajaran Islam) maka akan mudah mendapat cap sebagai Islam radikal. 

Sungguh tidak ada aturan yang lebih paripurna serta benar daripada aturan Islam. Apalagi jika berbicara soal Islam dalam seluruh ruang lingkup kehidupan. Baik secara hubungan kepada Sang Pencipta dalam hablumminallah, akan hubungan manusia dengan dirinya sendiri dalam hablumminannafsy, serta hubungan antara manusia dengan manusia lainnya dalam cakupan luas hablumminannash, yakni muamalat, sangsi hukum dan uqubat. 

Ialah ajaran Islam kaffah yang tegak di atas syariat Allah saja lah yang akan membangun sebuah negara yang terbebaskan dari pemikiran-pemikiran sekuler-liberal. Negara dalam balutan khilafah islamiyah akan seantiasa mem-filter setiap pandangan/pemikiran yang berkemungkinan mencederai ajaran Islam. Dengan tegas memberikan batasan antara yang haq dengan yang bathil. Serta tunduk pada aturan yang sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan As-sunnah. 

Sungguh tidak mungkin kita dapat merasakan ketenangan iman kecuali dengan turut berperan dalam tegaknya daulah khilafah. Ketika gema-gema pemikiran yang merusak kian digencarkan oleh musuh-musuh Allah, maka ini ialah saatnya bagi para pejuang dan pengemban dakwah untuk menghunuskan tombak-tombak perjuangannya dalam penggiringan opini-opini yang membangun pemikiran umat. 

Agar umat kian sadar dengan kerusakan pemikiran yang membuat mundurnya peradaban islam kini. Serta kehadiran kita di antara umat amatlah dibutuhkan, sebagai penerus risalah yang Rasulullah SAW bawa, yakni menyerukan Islam, mengajak kepada kebaikan serta amar makruf nahi mungkar.

Semoga kemenangan yang Allah SWT janjikan akan segera kita raih. Semoga kabar gembira yang Rasulullah SAW bawakan pada kita para umat akhir zaman ini akan segera kita dapatkan. Semoga pula ukhuwah islamiyah segera terwujud dengan bersatunya pemikiran, perasaan dan peraturan Islam di tengah-tengah umat. Lalu bersama akan menyongsong kemenangan, agar Islam yang Allah ridhai sebagai satu-satunya agama ini akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Wallahu'alam bbisshawab


Oleh: Tri Ayu Lestari
Penulis Novel Remaja dan Aktivis Dakwah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar