Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kemacetan Jalan Berujung Korban Jiwa


Topswara.com -- Miris, sejumlah ruas jalan provinsi di berbagai wilayah di Indonesia rusak parah, bahkan jalan raya penghubung antar provinsi juga tidak luput dari kerusakan yang di akibatkan kontruksi yang tidak memenuhi standar. Sehingga jika curah hujan tinggi sangatlah rentan mengalami kerusakan. Dan akibat dari kerusakan tersebut menimbulkan kemacetan dan adanya korban jiwa seperti di Jambi.

Penggunaan jalan yang didominasi oleh truk pengangkut batu bara mengalami kemacetan parah selama hampir 22jam, seperti yang di beritakan oleh media cetak ataupun elektronik. Gubernur Jambi Al Haris mengatakan kemacetan yang terjadi sejak semalam hingga hari ini membuatnya mengambil sikap untuk menghentikan semua aktivitas angkutan batubara mulai dari mulut tambang hingga ke jalan Nasional.

"Kemacetan yang terjadi di jalan nasional sejak tadi malam hingga hari ini dari Sarolangun hingga Batanghari, kami menghimbau pada seluruh pemegang IUP atau pengusaha tambang untuk sementara tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang sampai ke ruas jalan nasional," ujar Al Haris.Al Haris meminta kepada Dinas PU dan Balai jalan untuk melakukan penambalan jalan dan lobang yang rusak di jalan nasional.

Atas kemacetan parah yang terjadi sejak kemarin, Al Haris selaku Gubernur menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jambi.

Di wilayah lain juga terdapat banyak jalan rusak, yang sangat membahayakan pengguna jalan. Dilansir media 
PIKIRAN RAKYAT - Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) segera meninjau jalan-jalan yang rusak di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Tepatnya, kerusakan terjadi pada jalan poros Kecamatan Sangatta Utara menuju Kecamatan Bengalon.

“Dalam waktu dekat ini, kami segera melakukan kunjungan untuk meninjau jalan poros Sangatta-Bengalon yang merupakan jalan nasional untuk melihat sejauh mana kerusakannya,” ucap Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Romadhony Putra Pratama di Samarinda, Jumat, 3 Maret 2023.

Dia mengatakan, kunjungan tersebut bertujuan untuk memetakan seberapa parah jalan poros yang kerap kali dilintasi truk-truk pengangkut alat berat perusahaan tambang di wilayah sekitar. Selain ke Kabupaten Kutai Timur, kunjungan Komisi III DPRD Kaltim bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur juga meninjau jalan poros antara Long Bagun Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menuju Long Pahangai Kabuaten Mahakam Ulu (Mahulu).

Penggunaan jalan tidak sesuai dengan peruntukannya telah mengganggu kehidupan rakyat, karena jalan tersebut didominasi oleh truk besar yang mengangkut barang tambang, batu bara, ataupun kelapa sawit bahkan bahan bangunan. Padahal jalan adalah fasilitas umum yang seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakat dengan mudah dan nyaman. 

Pembagian jalan menurut penanggung jawabnya ikut berpengaruh terhadap keadaan jalan yang berdampak kepada manusia, seharusnya di pisahkan antara jalur industri dan jalur masyarakat. 

Di mana jalur industri di khususkan untuk kendaraan kendaraan besar, pengangkut hasil industri tersebut, sehingga tidak akan menggangu jalur masyarakat dan tidak akan menimbulkan kemacetan. 

Di dalam Islam jalan adalah salah satu kepemilikan umum, yang berarti bisa di gunakan oleh setiap rakyat tanpa kecuali dengan tidak mengganggu aktivitas masyarakat. 

Sedangkan dalam sistem kapitalisme, tidak pernah memperhatikan keadaan tersebut karena di dalamnya hanya menguntungkan pada para pelaku industri, yang seharusnya ada jalur khusus untuk mengangkut hasil industri tersebut.
Atau di buatkan pelebaran jalan sehingga diatur sedemikian rupa antara jalur kendaraan masyarakat dan jalur kendaraan industri.

Jalur transportasi seharusnya di perhatikan secara khusus oleh negara karena kondisi jalan akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat, ini juga sangat di perhatikan di zaman para sahabat Rasulullah SAW. 

Adanya jalur jalur penghubung antara provinsi yang satu dengan yang lain nya, baik itu jalur jalan raya ataupun jalur kereta yang dapat di akses dengan nyaman oleh masyarakat umum. 

Seperti adanya jalur kereta di Hijaz yang menghubungkan antara provinsi dan antar negara sebagai transportasi massal, setelah sebelumnya menggunakan jalur darat padang pasir yang sangat lama sekitar 40jam dengan cuaca yang panas, maka dengan adanya jalur transportasi massal seperti kereta api cepat mengurangi dampak dari kemacetan juga korban jiwa. 

Itulah Islam, sangat memperhatikan dan memperhitungkan bagaimana berlalulintas dengan baik dan nyaman, dengan solusi tuntas di dalam nya sehingga semua merasakan kenyamanan.

Wallahu'alam


Oleh: Ade Siti Rohmah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar