Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Berharap Kejahatan Berkurang di Bulan Ramadan, Mungkinkah?


Topswara.com -- Bulan Ramadhan adalah bulan yang dirindukan umat Islam. Bulan suci yang di dalamnya penuh dengan pahala dan keberkahan. Untuk itu, umat Islam dengan gembira menyambutnya dan berharap di bulan mulia tersebut mereka dapat beribadah dengan khusyuk. Sehingga jauh-jauh hari mereka sudah menyiapkan diri baik secara fisik maupun spiritual. 

Selain persiapan menyambut Ramadhan, masyarakat juga ingin menikmati suasana bulan mulia itu penuh rasa aman dan damai. Tidak diliputi rasa khawatir akan berbagai hal yang tidak diinginkan terutama yang mengancam keselamatan jiwa. 

Atas hal tersebut, dalam kegiatan 'Jumat Curhat' sejumlah warga dari Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat curhat kepada polisi terkait maraknya kenakalan remaja, geng motor, dan prostitusi yang terjadi di daerahnya. (Pasjabar.com, 10/3/2023) 

Hal lain yang tidak kalah meresahkan adalah pembunuhan dan juga pencurian. Seperti beberapa waktu lalu, di Kabupaten Bandung, tepatnya di Perumahan Kota Baru, Kecamatan Arjasari, Satreskrim Polresta Bandung berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial K (49). 

Pelaku yang berinisial ER (33) ditangkap di Kota Bandung, Selasa, 7 Maret 2023, setelah sebelumnya menyetubuhi dan mengambil barang milik korban. Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan bahwa petugas saat itu langsung mendatangi lokasi kejadian. Lalu mereka mendapati korban dengan beberapa luka di tubuhnya.  (Republika.co.id, 9/3/2023) 

Selain mengamankan pelaku pembunuhan, polisi di Kabupaten Bandung juga telah menangkap 36 tersangka Pencurian Kendaraan Bermotor (curanmor) termasuk penadah. 

Mereka diamankan di wilayah hukum Polresta Bandung selama 10 hari pelaksanaan Operasi Jaran Lodaya 2023 yang diadakan sejak tanggal 22 Februari hingga 3 Maret 2023. Tidak hanya pelaku yang diamankan, polisi juga mengamankan 35 unit kendaraan roda dua dan 3 unit kendaraan roda empat sebagai barang bukti. 

Fakta di atas menunjukkan betapa kriminalitas masih merajalela di sekitar kita meskipun menjelang bulan Ramadan. Padahal Ramadan datang setiap tahun, akan tetapi belum ada perubahan kondusifitas keamanan ke arah yang lebih baik hingga saat ini. Bahkan bisa jadi lebih banyak kasus-kasus lain yang terjadi dan belum terungkap. 

Salah satu penyebab terjadinya tindak kejahatan adalah faktor ekonomi. Apalagi menjelang Ramadan, seperti biasa barang kebutuhan pokok akan naik, pun dengan barang kebutuhan lainnya. Sementara kondisi masyarakat semakin lemah dari sisi ekonomi yang menyebabkan daya beli pun berkurang. 

Selain itu, pemahaman masyarakat akan agama Islam juga kian luntur, akibat derasnya pengaruh paham-paham Barat yang menggerus keimanan umat Islam terlebih generasi muda. Rasa takut kepada Allah SWT. semakin hilang, berubah menjadi rasa ingin mendapatkan materi yang begitu tinggi, tanpa memedulikan halal haram. Alhasil perbuatan melanggar hukum terlebih lagi melanggar aturan Allah SWT. seolah sudah biasa. 

Sungguh miris, negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam, akan tetapi perilakunya sangat jauh dari nilai-nilai keislaman. Pengaruh kehidupan kapitalisme sekularisme tampak begitu nyata di tengah-tengah kita. 

Sistem kapitalisme yang menjadikan materi adalah tujuan tertinggi telah membutakan hati masyarakat. Berbagai cara dilakukan asalkan tercapai keinginannya. 

Ditambah lagi sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan, semakin menjauhkan umat dari ajaran Islam. Karena agama hanya dipandang di ranah ibadah ritual saja, sementara urusan kehidupan diserahkan kepada aturan manusia. 

Alhasil, kejahatan sulit dibendung bahkan saat menjelang bulan Ramadhan sekalipun. Begitulah ketika agama hanya menjadi formalitas semata, tidak diberi ruang untuk mengatur kehidupan. Harapan keamanan pun menguap begitu saja, hanya tinggal angan belaka. 

Berbeda halnya ketika diterapkan sistem Islam. Dalam Islam, negara bertanggung-jawab melindungi rakyatnya dari segala tindak kejahatan. Perlindungan dalam Islam meliputi fisik, psikis, moral, ekonomi, dan lain sebagainya. Semua itu diberikan dalam bentuk memenuhi hak-haknya, seperti pemenuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan juga keamanan. 

Negara dalam Islam berfungsi sebagai raa'in (pengurus) atas rakyatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya: "Imam (khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR. Al-Bukhari) 

Seorang pemimpin Islam, akan semaksimal mungkin melayani rakyat atas dorongan ketakwaan dan cintanya kepada Allah SWT. Juga sebagai tanggung jawabnya melindungi umat tanpa mengharapkan apapun selain ridha Allah SWT.

Negara tidak akan abai apalagi lengah. Tindakan kontrol terhadap masyarakat harus berjalan sebagai bentuk perintah amar makruf nahi mungkar. 

Penerapan syariat Islam oleh negara merupakan bentuk penjagaan yang nyata bagi masyarakat. Adanya sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku berfungsi diterapkan sebagai zawajir (pencegah), akan membuat rakyat berpikir ulang jika hendak berbuat kejahatan. Selain itu juga sebagai zawabir (penebus dosa) bagi pelaku agar terbebas siksa di akhirat.

Begitulah bentuk penjagaan keamanan yang dilakukan oleh negara yang menerapkan aturan Islam. Maka bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya akan aman karena didukung oleh negara yang menjalankan fungsinya dengan baik. Rakyat akan tenang menghadapi Ramadhan, beribadah penuh dengan  kekhusyukan tanpa ada rasa takut dan khawatir dari tindak kejahatan. 
 
Wallahu a'lam bi ash-ahawab.


Oleh: Sri Murwati
Komunitas Rindu Surga, Pegiat Literasi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar