Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Aparat Lengah, Masyarakat Dibuat Resah


Topswara.com -- Akhir-akhir ini terjadi penyebaran video secara luas di sosial media maupun berita mengenai penculikan anak. 

Salah satu video yang beredar yakni di wilayah Bekasi yang menunjukkan seorang anak kecil hendak didekati oleh komplotan penculik yang menaiki motor dan berbicara dengan anak kecil yang sedang menunggu kedatangan orang tuanya untuk menjemput. Pelaku mengaku mengenal orang tua korban dan diminta untuk menjemput anaknya ke sekolah, padahal orang tua korban tidak mengenal pelaku. (popmama.com, 27/01/2023)

Dalam video lainnya yang berlokasi di Wisma Asri Bekasi diklaim ternyata terjadi bukan di wilayah yang disebutkan. Akan tetapi fakta penculik anak memang terjadi diberbagai kota termasuk Bekasi. 

Di Cikarang Bekasi misalnya, tindakan percobaan penculikan terjadi di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Selain itu, kasus penculikan pun kian menyebar beritanya. Dengan tujuan  untuk dijual organnya kepada penadah di wilayah Makassar. Isu ini semakin mencuat dan banyak sekali pelaku mencari korban di kota lainnya karena tergiur keuntungan besar, dengan pelakunya penculikan yang berbeda-beda. (kompas.com, 31/01/2023)

Kondisi ini makin diperparah dengan tindakan dan penanganan dari kepolisian yang kurang tegas, maupun dari pemerintah setempat. Informasi yang dikeluarkan hanya berupa himbauan tanpa adanya penanganan dan pembentukan tim khusus untuk mengusut serius kasus ini. 

Di sisi lain terjadi penolakan laporan perampokan oleh kepolisian di Bekasi. Kejadian ini dialami oleh seorang wanita yang baru saja pulang dari bank dan mengambil sejumlah uang ratusan juta rupiah. Aksi tersebut memang digagalkan karena pelaku hanya berhasil membawa uang Rp5.000 saja. Karena alasan itu polisi menolak laporan korban dan merasa korban tidak dirugikan (sindonews.com, 30/01/2023)

Dari kedua kasus di atas menunjukkan ketidakseriusan dan ketidaktegasan aparat dalam menangani kasus kriminal yang jelas-jelas sedang terjadi. Mereka hanya melihat dari sisi “belum ada yang dirugikan” jadi tidak melanjutkan kasus tersebut. 

Belum lagi kasus penculikan anak hanya diserahkan kepada Linmas (Lingkungan Masyarakat) yang mayoritas dari mereka berumur sepuh dan belum tentu mampu melawan penculik yang berkomplot. 

Karena kurangnya ketegasan dan keseriusan aparat dalam menghadapi kasus genting ini, membuat masyarakat jadi ragu dan takut keluar rumah. Anak-anak banyak yang tidak boleh keluar rumah, harus didampingi saat bepergian dan menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada orang tua di rumah dan sekolah. 

Lalu di mana peran aparat yang tugasnya mengamankan rakyat dari berbagai tindak kriminal, apakah harus dipopulerkan dan masuk ke akun-akun gosip dahulu? (radarbekasi.id, 31/01/2023)

Lemahnya Keamanan Negara

Miris sekali melihat banyaknya terjadi kasus-kasus kriminal genting dan memerlukan perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun daerah. Tidak hanya melimpahkan pekerjaan kepada pihak-pihak keamanan setempat tetapi negara ini juga seharusnya bertindak tegas terhadap setiap kasus yang mengancam nyawa. 

Bukankah kasus-kasus di atas tidak hanya menjadikan anak kecil sebagai korban tetapi juga membuat lingkungan yang seharusnya aman menjadi ladang kejahatan. Sehingga menimbulkan keresahan masyarakat hingga ke skala nasional. Dan sampai saat ini masih belum ada penanganan yang serius dari kepolisian maupun pemerintah terkait kasus penculikan yang sangat mencemaskan para orang tua.

Sudah seharusnya pemerintah ikut turun tangan sebagai pelindung rakyat. Pemerintah harusnya mampu membentuk tim khusus mengusut kasus penculikan anak dan perampokan seperti ini ataupun kasus kriminal lainnya. Tanpa memandang apakah ada yang dirugikan atau tidak, karena seharusnya pemerintah dan aparat selalu bersiap atas segala kasus kriminal yang terjadi. 

Melakukan tindakan preventif dan menempatkan aparat tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga hingga ke sekolah-sekolah, lingkungan perumahan maupun kawasan yang terkenal sepi. Juga tidak berbeda kasus yang menimpa warga Bekasi. Semestinya hal ini menjadi PR besar bagi pejabat berwenang untuk menumpas kriminalitas seperti pembegalan, pencurian, perampokan, penculikan dan kriminalitas lainnya.

Faktor ekonomi, pembentuk kepribadian maupun lingkungan yang membuat kriminalitas saat ini menjadi semakin marak. Dalam kasus ekonomi yang memang saat ini menjadi salah satu kasus terbesar di Indonesia setelah datangnya pandemi, membuat banyak orang yang tidak mempunyai pekerjaan berani untuk melakukan kriminal. 

Tidak hanya itu, faktor pembentuk kepribadian dan lingkungan di mana banyak orang tua yang melimpahkan tanggung jawabnya ke sekolah ataupun sebaliknya. Sehingga menjadi terabaikan karena saling melimpahkan kewajiban. 

Padahal tidak hanya orang tua dan sekolah tetapi juga negara mempunyai tanggung yang sama dalam menjamin kepribadian yang baik bagi generasi masa depan. Negara sekuler saat ini menjadikan rakyat memandang segala hal bisa didapatkan sesuka hati tanpa melihat halal-haramnya.

Sehingga angka tindakan kriminal terus menanjak tiap tahunnya. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah belum mampu memberikan keamanan bagi rakyatnya. Pemerintah tidak mampu menjamin keamanan dan melindungi rakyat. 

Di samping itu pemerintah juga tidak mampu memberikan hukum yang mampu menumpas kriminalitas saat ini. Karena segala hukum yang ditetapkan bagi para pelaku kriminal ini tidak memberikan efek jera kepada mereka. Bahkan bagi pelaku kriminal yang kaya bisa dengan mudahnya mendapatkan kebebasan karena mampu membungkam hakim dan menyewa pengacara hebat.

Begitulah sistem yang merangkul Indonesia saat ini. Hukum dapat diperjualbelikan bagi mereka yang berkecukupan. Tindakan kriminal akhirnya tidak dapat dituntaskan.

Solusi Sampai ke Akar

Sistem hukum dan pemerintahan yang tumpang tindih dan penuh dengan kepentingan para pemimpinnya membuat para pelaku melanggengkan aksi mereka di negeri ini. Karena sistem hukum bisa berpihak kepada siapa pun yang memiliki kuasa dan uang yang banyak. Sangat berbeda dengan Islam jika sistem yang datangnya dari sang Khalik dijadikan sebagai sandaran bagi sebuah negara.

Di mana Islam sebagai negara mampu memberikan jaminan keamanan bagi setiap umat yang hidup di dalamnya baik muslim ataupun kafir sekalipun. Karena itu sudah menjadi kewajiban seorang khalifah/pemimpin yang melindungi negara dan orang-orang di dalamnya. 

Sistem Islam juga mampu menumpas kriminalitas dengan menerapkan hukum yang ditetapkan Allah SWT. di dalam Al-Qur'an dan sunah yang bisa memberikan efek jera dan mengurangi siksa atas perbuatannya di akhirat nanti.

Dalam sistem Islam juga, negara mampu membentuk kepribadian umatnya agar menjadi kepribadian Islam (sakhsiyah Islam) yang mampu menghadapi krisis ekonomi dan menjadikan hukum syarak sebagai standar dalam kehidupannya. 

Menjadi pribadi yang paham dengan konsekuensi atas segala perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. bahwa akan ada sanksi yang sangat berat dan tidak hanya bertanggung jawab di dunia tapi juga di hadapan Allah SWT. juga di akhirat kelak. 

Sistem Islam sebagai sistem pemerintahan dan hukum sebuah negara memang komplit dan tidak tumpang tindih, apalagi dalam sistem ini tidak memandang bulu siapa yang menjadi pelaku kriminal. Apakah ia orang kaya, orang miskin, pejabat, bahkan anak keturunan Rasulullah SAW sekalipun. 

Wallahu’alam bisshawwaab.


Oleh: Rifka Fauziah Arman, A.Md.Farm.
Pengajar Farmasi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar