Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Solusi Jitu Mengatasi Persoalan Remaja Berbasis Akidah


Topswara.com -- Masa-masa remaja adalah masa yang paling indah, namun penuh dengan pergolakan dan problematika hidup. Remaja juga dipandang sebagai salah satu masa proses pencarian jati diri. Untuk itu, usia remaja sering disebut sebagai masa-masa transisi yang penuh dengan ketidaktentuan dan ketidakpastian.

Pada masa-masa ini, seorang remaja dihadapkan kepada godaan yang tidak jelas, apakah perbuatan yang mengarah kepada kebaikan, atau keburukan.

Permasalahan remaja semakian mencuat di permukaan. Apalagi hadirnya sebuah sistem yang rusak, kapitalisme demokrasi yang membentuk pola pikir remaja ataupun pemuda menjadi rusak bahkan menjadi liberal (hidup bebas).

Bisa kita lihat berbagai profil generasi Islam yang istimewa di hadapan Allah azza wajalla, yaitu generasi tersebut terikat dengan hukum syara, serta bisa menjadi pemimpin yang bertakwa, dan menjadi penegak amar makruf nahi mungkar.

Ini jelas adanya dan tercetak pada masa sejarah peradaban Islam seperti halnya Muhammad Al Fatih yaitu Sultan Turki Utsmani yang berhasil menaklukkan kota Konstatinopel dan daerah-daerah lainnya, pada masa itu masih berusia 23 tahun. 

Imam Syafi'i selain kepakarannya dalam bidang ilmu fikih, juga dikenal memilikimu perhatian besar dalam ilmu hadis serta dijuluki sebagai seorang ulama pembela hadis (Nashir hadits wa sunnah). 

Zaid bin Tsabit an-Najjari al-Anshari adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad dan merupakan penulis wahyu dan surat-surat Nabi dan pada saat itu usianya masih remaja. Serta bagaimana Umar bin Khatab mendelegasikan para pemuda untuk mengatasi masalah bangsa kala itu dan banyak lagi. 

Sistem Islam yakni khilafah begitu memperhatikan dan mendorong para remajanya untuk berperan aktif dan menjadi garda terdepan dalam kehidupan.  

Berbeda dengan sistem hari ini, sangatlah abai terhadap perkara pemuda. Bahkan kehidupan remaja kita sangat jauh dari gambaran tersebut.  Hal ini sungguh miris dengan remaja kita yang rapuh, hingga disebut generasi strawberry, sadboy, sadgirl, dan lemah serta tidak berkualitas dari segi pola pikir sehingga jauh dari kemuliaan Islam

Sehingga hal yang wajar kita dapati mereka sebagai pelaku kriminal, penyebar teror di tengah masyarakat, bahkan mereka menjadi produsen konten rusak seperti, video porno, narkoba.

Pembentukan Keluarga dengan Akidah

Diawali dengan pembentukan keluarga yaitu dari pasutri. Semestinya tergambar bagaimana hak dan kewajiban masing-masing anggota keluarga. Dengan keluarga yang harmonis dan menjadikan akidah Islam sebagai pondasi akan lebih mudah melahirkan anak-anak tangguh yang mempunyai berkepribadian Islam.

Selain itu yang harus kita pahami, tumbuh kembang anak pada remaja tentu berbeda dengan perlakuan saat kecil. Orangtua harus meng-upgrade ilmunya, agar bisa berkomunikasi dan bersahabat dengan anak. Maka yang dibutuhkan adalah suatu kerangka berfikir yang utuh tentang tsaqofa Islam.

Maka perlu sinergi semua pihak untuk melakukan perbaikan. Membenahi diri, orangtua dan lingkungan, serta peran negara, agar remaja tumbuh jauh dari kenakalan dan kelak menjadi pemimpin yg dirindukan surga. Allahu a'lam.


Oleh: Zul'aiza, S.P.
Pemerhati Generasi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar