Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sistem Pendidikan Sekuler, Pemicu Dekadensi Moral Pelajar


Topswara.com -- Bangkit dan jatuhnya suatu bangsa ditentukan oleh pemudanya, karena pemuda itu adalah calon generasi, di mana generasi itu akan mengarahkan kepada perubahan (agent of change). Namun, sangat berbanding terbalik pada saat ini pemuda mengalami degradasi moral (kemerosotan moral). Seperti video yang  beberapa hari lalu viral yaitu  sekumpulan pelajar SMA yang melakukan tindak penganiayaan kepada seorang perempuan lansia dengan menendangnya hingga terpental.

“Jadi untuk sementara ini alasan menganiaya tidak sengaja atau iseng-iseng. Para pelajar ini mengaku tidak ada niat untuk melukai dan lain sebagainya,” ujar Kapolres Tapsel, AKBP Imam Zamroni, Minggu (kumparan.com, 20/11/2022).

Tidak hanya kasus itu saja, ada lagi kasus perundungan yang terekam dalam sebuah video tentunya viral di media sosial yaitu seorang pelajar SMP di Bandung dibully dan ditendang di bagian kepala oleh teman-temannya.

“Kejadian ini memang terus terang saja kami sangat mengecam dan tidak setuju terhadap kejadian ini karena ini adalah kekerasan,” kata dia kepada wartawan, Sabtu (kumparan.com, 19/11/2022).

Tindak kekerasan pelajar terhadap seorang nenek menggambarkan bahwa minimnya akhlak pelajar tersebut. Ini menunjukkan ketidakmampuan sistem pendidikan sekuler dalam mencetak generasi yang beriman dan berakhlak mulia. 

Belum lagi kasus bullying antar pelajar yang tidak kunjung usai, bukan sekali ataupun dua kali kasus ini terjadi malah berulang kali. Sistem pendidikan sekuler hanya berfokus pada prestasi akademiknya saja tanpa memikirkan betapa pentingnya penanaman nilai adab-adab dan spiritual. Ditambah lagi  pelajaran agama sangat minim.

Betapa bobroknya sistem pendidikan sekuler yang memisahkan aturan agama dari kehidupan. Akibatnya hal ini memicu adanya degradasi moral (kemerosotan moral) karena tidak tertanamnya nilai-nilai keagamaan dalam diri pelajar. Inilah propaganda barat yang makin gencar untuk mencekoki pemuda muslim dengan paham-pahamnya hingga akhirnya pemuda muslim mengalami kemunduran dan terjebak dalam kemaksiatan.

Lantas, apakah kita tetap masih mau bertahan dengan sistem yang rusak ini? Tentunya kita membutuhkan sistem pendidikan yang mampu mencetak generasi yang unggul, berakhlak mulia, cerdas, serta memiliki kepribadian Islam. Nah, semua itu akan dapat terealisasi jika negara menerapkan sistem pendidikan Islam.

Islam adalah agama yang sempurna dapat mengubah masyarakat jahiliah menjadi masyarakat yang memiliki peradaban unggul serta berakhlak mulia. Islam berhasil melahirkan banyak para ulama seperti Imam Syafi’i, imam Hanafi, imam Hambali, imam Maliki yang sangat luar biasa kontribusinya dalam peradaban Islam. Selain itu juga melahirkan ilmuwan dalam berbagai bidang kedokteran, matematika, astronomi, ilmu sosiologi seperti Ibnu Sinar, Al-Khawarizmi.

Sistem pendidikan Islam tentunya menerapkan kurikulum pembelajaran berbasis Islam yang  berlandaskan pada akidah Islam. Kurikulum Islam yang diterapkan mampu melahirkan generasi yang memiliki kepribadian Islam, memiliki pola pikir Islam, dan pola sikapnya juga Islam.

Kurikulum Islam juga akan membina pemuda menjadi generasi yang beriman dan bertakwa, serta peduli terhadap urusan masyarakat, bukan menjadi generasi liberal yang semaunya saja dalam bertindak tanpa memikirkan standar halal dan haramnya suatu perbuatan, yang terpenting itu tidak mengganggu orang lain.

Selain itu, tidak kalah pentingnya dari sistem kehidupan dalam mendukung terbentuknya generasi yang memiliki kepribadian Islam. Syariat Islam yang diterapkan secara kafah dalam kehidupan akan tertanam di benak setiap individu untuk terikat dengan aturan Islam dalam melakukan suatu perbuatan. 

Jadi, ketika ingin melakukan suatu perbuatan yang menyimpang, maka mereka berpikiran selalu diawasi oleh Sang Pencipta dan setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelat. Itu terjadi karena sudah terikat dengan hukum syarak, apabila melanggar mendapat sanksi yang akan membuat pelaku jera.

Kunci keberhasilan sistem pendidikan Islam terletak pada dua hal: Pertama, menjadikan akidah Islam/keimanan sebagai dasar pendidikan. Dalam sistem pendidikan Islam, para pelajar ditanamkan rasa  keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Kedua, sistem pendidikan Islam memiliki tujuan yang jelas, yaitu mencetak pelajar berkepribadian Islam (syakhsiyyah islâmiyyah). Pelajar diarahkan menjadi pribadi yang cerdas agar dapat berkontribusi untuk umat.

Rasulullah SAW. bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR Ahmad).

Maka dari itu, sudah saatnya kita kembali ke sistem Islam kafah yang aturannya bersumber dari Allah. Tentunya inilah solusi terbaik untuk menyelesaikan problematika umat saat ini.

Wallahualam bissawab.


Oleh: Tasyati Nabilla
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar