Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Paradigma Sistem Kesehatan Terbaik


Topswara.com -- Brian Tracy - “Jika anda mencapai segala macam materi dunia, tetapi anda kehilangan kesehatan atau ketenangan pikiran, anda hanya mendapatkan sedikit atau tidak sama sekali dari pencapaian yang anda raih.”

Quote di atas memberi makna betapa pentingnya kesehatan dalam menjalani kehidupan ini. Betapa kesehatan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan oleh setiap individu, kelompok, bahkan negara. 

Pandemi Covid-19 yang terjadi menelan banyak korban, membunuh asa banyak keluarga, serta melumpuhkan berbagai aktivitas, sampai saat ini tidak ada satu negarapun yang menyatakan bahwa pandemi telah usai. Ya, pandemi ini belum usai dan dunia masih dihantui oleh penyakit mematikan itu. 

Presiden Joko Widodo mengatakan, “Tiga tahun terakhir kita menghadapi disrupsi terberat. Pandemi Covid-19 telah terbukti bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemi. Dunia tidak mempunyai arsitektur kesehatan yang ada untuk mengelola pandemi,” pada Minggu (12/11/2022) - Bali,Kompas.com. Ia menuturkan, bahwa salah satu cara untuk mengantisipasi, mencegah serta respon terhadap pandemi adalah dengan tersedianya biaya senilai 31,1 Miliar Dollar Amerika.

Pendemi Covid-19 yang dialami tiga tahun ini, sebetulnya serupa dengan banyak wabah penyakit yang mendunia, seperti wabah Pes (tahun 541-542), kolera (tahun 1817-1823), flu Spanyol (awal tahun 1918) yang menelan korban ratusan juta jiwa, dan masih banyak lagi. 

Mestinya berkaca pada berbagai kejadian tersebut, pemerintah seharusnya menyiapkan berbagai penanggulangan dan penanganan terbaik. Solusi dari semua ini bukanlah hanya tentang biaya yang harus digelontorkan, bukan juga tentang pembentukan komunitas penanggulangan wabah penyakit. Tetapi bagaimana cara bijak pemerintah di berbagai belahan dunia dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan ini secara serius dan tanpa kepentingan kapitalisme.

Kenyataannya, permasalahan kesehatan saat ini berbading lurus dengan biaya yang mahal dan sulit didapatkan. Layanan kesehatan semakin nyata dikapitalisasi. Padahal, kesehatan, sandang, pangan, papan adalah tanggung jawab negara. 

Berkaca pada kepemimpinan Umar bin Khatab ra. yang memegang teguh aturan Allah SWT., yaitu ideologi Islam, Ia memiliki paradigma sistem kesehatan terbaik, yang menjadikan Kesehatan adalah hak setiap individu rakyat yang wajib dipenuhi oleh negara tanpa syarat. Ketika wabah penyakit menjagkit suatu wilayah, Umar bin Khatab memiliki cara jitu dalam menanggulangi dan menyelesaikan pandemi tersebut dengan efektif.

Dikisahkan Umar bin Khatab ingin melakukan suatu kunjungan  ke negeri Syam yang saat itu penduduknya sedang terjangkit wabah virus penyakit. Umar sebagai pemimpin kala itu, mengambil keputusan yang bijak dan tepat bagi umat. Kebijakan umar saat terjadi virus adalah tidak memasuki negeri saat terjadi thaun (wabah). 

Tentunya keputusan ini diambil setelah melakukan musyawarah dengan yang lainnya. Awalnya musyawarah berjalan penuh berdebatan. Sebagian sahabat menyarankan untuk tetap melanjutkan perjalanan sebagai menjalankan perintah Allah SWT., sedangkan sahabat lain menyarankan untuk menunda perjalanan ke Syam.

Berbagai pendapat dikemukakan dalam musyawarah tersebut, salah seorang sahabat mengatakan, Jika Umar tidak melanjutkan perjalanan ke negeri Syam, maka ia termasuk lari dari takdir Allah SWT. Tetapi ada sahabat lainnya yang mendukung Umar seperti Aburrahman bin 'Auf. Dalam kondisi penuh perdebatan, Aburrahman bin 'Auf meyakinkan Umar untuk tidak melanjutkan perjalanan dengan mengutip hadis Nabi.

إذا سَمِعْتُمْ بالطَّاعُونِ بأَرْضٍ فلا تَدْخُلُوها، وإذا وقَعَ بأَرْضٍ وأَنْتُمْ بها فلا تَخْرُجُوا مِنْها

“Apabila kalian mendengar wabah thaun melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian-kalian di dalamnya, maka janganlah kalian lari keluar dari negeri itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sementara untuk dana penanggulangan dan penanganan wabah penyakit, syariat telah memberikan tuntunan bagaimana pengaturannya termasuk mengatur sumber dana untuk memenuhi tanggung jawab negara tersebut. 

Begitu paripurnanya sistem Daulah Islam, yang mampu mengatasi semua persoalan dalam kehidupan ini. Ketika syariat ini diterapkan, maka aturan dalam kehidupan ini akan standar, karena bersumber dari ketentuan Allah SWT. Bukan aturan manusia yang syarat akan kepentingan duniawi.

Wallaahu a’lam bishshawaab


Oleh: Widya Astorina, S.Kom., M.Pd.
Sahabat Topswara
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar