Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menyelisik Masalah di Balik Pelajar Tendang Nenek di Tapsel


Topswara.com -- Beberapa hari yang lalu beredar video 6 pelajar di Tapanuli Selatan (Tapsel) menendang seorang nenek tua yang diduga, orang dengan gangguan jiwa (odegeje). Video yang berdurasi 13 detik itu diunggah Zulfikar Akbar dalam akun tweeternya pada Sabtu 19 November 2022. Perilaku pelajar ini menunjukkan, ada masalah serius dalam sistem pendidikan saat ini yang dinilai gagal mendidik generasi.

Kenapa masalah pendidikan dikatakan masalah serius? Karena lewat pendidikan itulah yang akan menentukan seorang pelajar baik atau buruk dalam berperilaku. Adanya pendidikan yang mencerminkan generasi berakhlak mulya, tergantung pada sistem yang diterapkan dalam suatu negeri.

Negeri ini diatur dalam sistem kapitalisme sekuler, yang memisahkan agama dari kehidupan termasuk dalam pendidikan. Di mana, aturan pendidikan dalam sekolah, pelajaran agama tidak begitu dinomorsatukan apalagi didalami. Sehingga wajar akan melahirkan, generasi cerdas tapi tidak punya adab.

Berbeda dengan Islam. Pendidikan dalam Islam, yang lebih diutamakan adalah akidah dan adab. Islam sangat menjaga dan mengatur semua permasalahan umat, baik dalam bidang ekonomi, sosial, termasuk pendidikan.

Ppelajar yang menendang seorang nenek itu, adalah akibat dari pola sistem pendidikan yang salah. Kalau generasinya sudah tidak mempunyai adab terhadap orang tua, lalu bagaimana nasib negara jika kelak dipimpin oleh generasi yang rusak dan tidak punya moral. Karena, kejayaan suatu negara terletak pada generasi.

Lalu, bagaimana mencetak generasi supaya menjadi pelajar yang baik? Harus ada dukungan dari beberapa pihak. Pertama, dalam lingkup keluarga. Pendidikan bagi pelajar dan generasi tidak hanya dididik dalam lingkungan sekolah. Keluarga juga termasuk berperan penting dalam mencetak generasi unggul.

Pihak keluarga, terutama orang tua harus menanamkan akidah sejak dini terhadap putra/putrinya sebagai, generasi yang menjadi pelajar. Sehingga, akan melahirkan pola sikap (nafsiyah) yang baik. Juga harus lebih memperhatikan dengan siapa mereka bergaul.

Kedua, dalam kehidupan masyarakat perlu adanya perhatian terhadap generasi pelajar. Karena hal itu adalah bagian dari amar makruf nahi mungkar yang mesti dilakukan. Tidak bersikap individualis yang hanya mementingkan diri sendiri namun tidak memperhatikan keadaan orang lain.

Ketiga, negara yang paling penting berperan menjadikan generasi unggul, berwasasan, beriman, beradab, berjiwa kepemimpinan, dan berakhlak mulya. Negara, dalam hal  penerapannya yaitu dengan jalan pendidikan dalam sekolah, dalam keluarga, juga dalam masyarakat.

Untuk menjadikan pelajar yang berpikiran cemerlang dan berakhlak mulia. Hanya bisa, apabila negara diatur dalam aturan Allah SWT, yang mahatahu. Bukan dengan aturan yang dibuat oleh manusia, yang mudah berubah dan penuh kontradiksi.

Hanya dengan negara Islam (khilafah) akan mampu melahirkan, generasi seperti Muhammad Alfatih yang sejarah mencatat keunggulannya menaklukkan Kota Roma pada usia muda. Jika aturan Islam diterapkan, maka tidak akan ada lagi pelajar yang dengan tega menendang orang tua. insya Allah. []



Oleh: Mariyam Sundari
Aktivis Ideologis
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar