Topswara.com -- Penyebab toxic relationship menurut Kholda Najyiah, Founder Komunitas Istri Strong, ada beberapa hal.
"Penyebab toxic relationship bisa disebabkan oleh beberapa hal, pertama, karakter pasangan yang didominasi gharizah baqa' atau ego pribadi. Kedua, tidak adanya rasa empati dan welas asih pada pasangan. Ketiga, gagal membangun hubungan persahabatan. Keempat, tidak menerapkan akhlak mulia dan kelima, tidak menerapkan syariat dalam menjalin hubungan," bebernya dalam Ngaji Subuh: Terjebak Hubungan Toxic, Bagaimana Mengatasinya? Ahad (11/09/22) di kanal YouTube Ngaji Subuh.
Kemudian ia menjelaskan definisi dari toxic relationship itu sendiri berdasarkan seorang ahli komunikasi dan psikologi, Drililian Glass yaitu hubungan yang tidak saling mendukung satu sama lain yang salah satu pihak berusaha memiliki kendali yang besar terhadap pihak lain.
"Toxic relationship adalah istilah untuk menggambarkan hubungan yang tidak sehat dan dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik atau mental seseorang. Hal ini bisa terjadi pada pertemanan, pernikahan," tambahnya.
Maka menurutnya dampak dari toxic relationship ini akan menyebabkan kehilangan jati diri, percaya diri dan kebahagiaan, karena fokus pada bagaimana membahagiakan pasangan dan mangabaikan dirinya.
"Selain kehilangan jati diri dampaknya juga bisa pada gangguan kesehatan mental seperti stres, depresi, trauma dan gangguan kecemasan," terangnya.
Oleh karena itu, menurutnya hubungan ini harus diperbaiki menuju hubungan yang ideal, yaitu saling menyayangi, menghargai, saling mendukung, memberi rasa aman dan merasakan kebahagiaan bersama.
Perspektif Islam tentang Toxic Relationship
Toxic relationship dalam pandangan Islam adalah semua hubungan yang tidak dilandasi oleh keimanan kepada Allah SWT.
"Yaitu hubungan yang terjadi pelanggaran-pelanggaran hukum syara' di dalamnya," jelasnya.
Lalu ia melanjutkan, contoh hubungan toxic itu adalah pacaran, perselingkuhan, zina, hubungan sesama jenis, dan KDRT yang membahayakan nyawa.
"Maka hubungan apa pun haruslah hubungan yang diridhai Allah SWT, mendekatkan pribadinya pada ketakwaan, dan bukan hubungan yang mendatangkan kemurkaan-Nya seperti pacaran, perselingkuhan," terangnya.
Di akhir ia menyampaikan surat dalam Al-Qur'an dan hadis yang menjadi landasan dalam membangun sebuah relasi, yaitu surat Al Hujurat ayat 10 dan 11 serta hadis salah satunya riwayat Abu Dawud yang artinya "Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya." []Emmy
0 Komentar