Topswara.com -- Penggiat kekokohan keluarga dan parenting islami, Bendri Jaisyurrahman menjelaskan, kaidah dalam memikat hati seseorang yakni dengan menghadirkan surga di wajah kita.
“Kaidah memikat hati seseorang yakni dengan menghadirkan surga di wajah kita,” jelasnya dalam Renungan Fajar: Ada Surga di Wajahmu, Sabtu (10/09/2022) di YouTube Masjid Ashqaf.
Ia mengatakan, yang di maksud ada surga di wajahmu adalah pasangan atau anggota keluarga akan tertarik masuk ke dalam surga lewat apa yang ada dalam keseharian seseorang yang mengajak.
“Bagaimana kita membuat seseorang terpikat? Yakni harus memikat hatinya. Jika sudah dikuasainya hatinya, maka seseorang akan mudah tunduk,” ungkapnya.
Sebagaimana ia mengutip perkataan Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmul al-Fatawa ”Sesungguhnya hati itu adalah raja, sementara anggota yang lain adalah prajurit.”
“Bagaimana seseorang akan terpikat, jika kita yang (mengajak) menampilkan bukan gambaran ahli surga? Sementara kita menginginkan orang tersebut masuk ke dalam surga,” tanyanya.
Ia menjelaskan bahwa gambaran surga adalah sesuatu yang indah, menyenangkan. Bahkan gambaran malaikat Ridwan penjaga surga disebutkan adalah sosok yang ramah, murah senyum, membuat merasa nyaman. Bukan justru sebaliknya.
“Sebagian besar orang yang mengajak melalaikan masalah pemikat hati. Lebih banyak di antara kita tidak menghadirkan surga di wajah kita. Justru sebaliknya, neraka yang ada di wajah kita,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia berpendapat, alih-alih akan memikat suami atau anak-anak, justru akan semakin menjauh dengan orang yang mengajak. Hal tersebut bisa disebabkan karena belum mendapatkan kesan yang baik. Meskipun yang disampaikan adalah pesan yang baik.
“Ibarat makanan yang enak, kita berikan dengan cara melempar, maka pasti kesan yang didapat adalah buruk, bisa jadi tidak akan dimakan. Tapi jika makanan yang hanya standar, tapi diberikan dengan cara dilayani, disuapi dengan senyuman, maka mau tidak mau orang tersebut akan menelannya,” jelasnya.
“Surga yang indah akan gagal diminati, jika marketing pendakwahnya tidak menampilkan malaikat penjaga surga, justru malaikat penjaga neraka. Sebaliknya, sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang diminati karena kesan yang ditampilkan baik,” pungkasnya.[] Mustaqfiroh
0 Komentar