Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Membiasakan Berhijab di Sekolah, Perundungan atau Bentuk Ketakwaan?


Topswara.com -- Wajib bagi setiap perempuan Muslim untuk memakai pakaian yang menutup aurat. Bukan karena paksaan, melainkan karena kewajiban yang sudah Allah tetapkan di dalam Al-Qur’an sebagai bentuk ketakwaan. Namun, selama masih mengadopsi sistem kapitalis, maka mustahil akan terwujud aturan tersebut.

Baru-baru ini seorang siswi kelas 10 di SMAN 1 Banguntapan, mengaku telah dipaksa untuk berhijab oleh guru BK disekolah tersebut, dan akibat dari pemaksaan tersebut, sang siswi mengalami depresi dan sampai mengurung diri, diduga karena tertekan. (detik.com, 29/07/2022).

Kepala Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY, Budhi Masyuri, akan turut menelusuri persoalan adanya dugaan perundumgan dalam peristiwa tersebut, dan beliau menilai bahwa hal tersebut adalah sebuah pemaksaan dalam sekolah yang bukan berbasis agama. (kumparan.news, 31/07/2022).

Terkait adanya pemaksaan berhijab di salah satu sekolah daerah Banguntapan Sleman, mungkin ini dinilai adalah sebuah pemaksaan dan telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) sebab, penggunaan hijab itu mesti dengan kesadaran diri sendiri bukan paksaan, apalagi disekolah yang bukan berbasis agama.

Mungkin bagi kita yang tidak bersekolah di sekolah agama akan merasa ini sebuah perundungan, karena kita merasa dipaksa untuk wajib menggunakan hijab ketika sekolah. Namun, apakah menggunakan hijab itu hanya wajib di sekolah saja? Lalu setelah pulang sekolah perempuan Muslim bebas membuka hijabnya? Sebelumnya kita wajib tahu apa sebenarnya fungsi hijab itu sendiri.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَا جِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَا بِيْبِهِنَّ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰۤى اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab [33]: 59).

Jadi, fungsi hijab itu adalah untuk menjaga kita sebagai perempuan Muslim. Memakai hijab bukan hanya disekolah saja melainkan juga ketika kita sedang keluar rumah. Menutup aurat secara sempurna dengan mengenakan jilbab (gamis) yang longgar. Jika berhijab menunggu kesadaran diri, mau menunggu sampai kapan? Sebab, kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh Allah. Wajibnya berhijab itu sudah Allah tetapkan di dalam Al-Qur’an, maka sudah sewajarnya kita sebagai perempuan muslim menaatinya.

Sistem yang saat ini diemban oleh negara adalah sistem kapitalisme yang mana, ada pemisahan hidup dengan agama. Maka wajar bagi sebagian orang jika menjalani hidup jangan bawa-bawa agama, termasuk ketika disekolah, di tempat kerja, di tempat nongkrong. Agama hanya dipakai ketika di masjid saja. Merasa miris dengan siswi yang merasa dirinya tertekan dan depresi hanya karena disuruh berhijab. Padahal, itu sudah menjadi kewajiban bagi perempuan Muslim. Inilah akibat dari rusaknya sistem sekuler yang membuat kita anti dengan Islam dan aturan di dalamnya.

Sekolah seharusnya adalah sebuah sarana untuk mendidik anak dalam melakukan kebaikan dan ketaatan pada hukum Islam. Maka dari itu, selama aturan sekolah tidak melanggar hukum Allah, maka sah-sah saja dilakukan, dan sebenarnya, aturan memakai hijab di sekolah ini adalah aturan yang baik, dan akan lebih baik lagi jika aturan memakai hijab bukan hanya dilakukan disekolah, melainkan ketika kita keluar rumah maka wajib untuk menutup aurat.

Tidak ada pelanggaran HAM ketika kita diperintahkan untuk berhijab, karena sejatinya perempuan Muslim itu memang wajib menggunakan hijab. Ini aturan Allah, bukan aturan sekolah apalagi manusia. 

Maka, jika tidak mengikuti aturan Allah, mau aturan siapa lagi yang akan kita ikuti? Bukan hanya sekolah berbasis Islam saja yang wajib menggunakan hijab, sekolah yang tidak berbasis Islam pun juga seharusnya mewajibkan siswinya menutup aurat.

Tidak ada yang namanya perundungan ketika disuruh menggunakan hijab. Tidak ada tekanan, paksaan, apalagi depresi hanya karena hal ini. Inilah akibat dari sistem yang salah dalam mengatur kehidupan manusia, sistem yang dibuat oleh manusia yang kapan pun dapat diubah sesuai kebutuhan. Selama masih mengemban kapitalisme, maka akan banyak perempuan-perempuan Muslim yang masih enggan menggunakan hijab dan menutup aurat yang diperintahkan oleh Allah.

Sistem Islam ada juga untuk memuliakan kaum Muslimah, dengan mengatur pakaian perempuan ketika keluar rumah. Bukan hanya butuh kesadaran dalam memakai hijab, melainkan kesadaran akan kerusakan sistem kapitalis saat ini. 

Jika Aturan Allah dicampakkan, lalu aturan siapa lagi yang akan kita pakai? Manusia? Ingatlah, berharap pada manusia adalah sebuah kekecewaan yang luar biasa. Taat pada syariat, tidak akan membuat kita sekarat! Untuk itu, kembali pada sistem Islam yang dapat membawa kemaslahatan bagi kita semua.

Wallahualam bissawab.


Oleh: Fitria Sari
Praktisi Pendidikan
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar