Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jilbab Identitas Muslimah


Topswara.com -- Serba serbi siswi di SMA N1 Banguntapan diduga depresi usah di paksa berhijab. Seorang siswi SMA Negeri 1 Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY, diduga mengalami depresi diduga karena di paksa gurunya untuk mengenakan jilbab. Peristiwa tersebut terjadi pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Siswi itu saat mengikuti MPLS disebut nyaman-nyaman saja. Hanya saja pada 19 Juli, anak tersebut dipanggil oleh tiga guru bimbingan dan konseling (BK) istilah baru dari bimbingan dan Penyuluhan (BP). Saat itulah diduga siswi itulah, di paksa untuk menggunakan jilbab. 

Akibat peristiwa tersebut, siswi itu diduga depresi dan mengurung diri di kamar. Dia diduga tertekan. Peristiwa tersebut kemudian mendapat sorotan dari sejumlah pihak.

Kepala Disdikpora DIY angkat bicara. Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya turut angkat bicara terkait dugaan murid di paksa pakai hijab oleh guru SMA Negeri 1 Banguntapan. Pihaknya akan menelusuri informasi tersebut. 

“Itu baru kita telusuri, ini teman-teman baru bentuk tim untuk menelusuri terkait hal tersebut nanti segera kita terus telusuri,” kata Didik meneruskan melalui sambung telepon Jumat (28/7).  Kumparan News.

Salah satu pembelajaran untuk melatih manusia menjadi lebih taat dan takwa kepada Allah, di sekolah yang membiasakan Muslimah yang sudah balik untuk memakai pakaian syar’i, ternyata dianggap rundungan. 

Padahal menutup aurat merupakan adab mulia yang diperintahkan Allah SWT. Dan Allah memberikan nikmat berpakaian supaya menutup aurat. Allah menganugrahkan pakaian indah sebagai perhiasan. 

Faktanya pada hari ini banyak melihat remaja usia belasan tahun hingga orang tua memang mengikuti tren fashion remaja kekinian, kita mengelus dada melihat mereka membuka aurat dan sangat terlihat jelas dan juga mereka bak model kelas dunia dengan kayaknya.

Mengapa ini terjadi? Karena sistem yang diadopsi hari ini adalah sistem sekuler, sehingga generasi Muslim merasa di paksa saat sekolah menyuruh untuk menggunakan pakaian atau busana Muslimah, dan bukankah fungsi pendidikan adalah melatih melakukan kebaikan bagi Muslimah, yaitu kebaikan dan ketaatan kepada syariat Allah.

Menutup aurat adalah adab mulia yang diperintahkan Allah SWT, sebab seorang dilarang untuk melihat aurat orang lain karena hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan. Diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rasullah SAW, bersabda: “Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lainnya dan yang sama juga berlaku bagi perempuan yang haram melihat aurat perempuan lainnya.”

Dan Allah SWT melarang hambanya untuk tabarruj itu menampakkan perhiasan (aurat) perempuan kepada laki-laki asing (Dari Fadhalah bin Ubaid).

Rasulullah SAW bersabda: "Tiga jenis orang yang tidak perlu kau tanyakan (karena mereka adalah orang orang yang binasa). Yang pertama adalah orang yang meninggalkan jamaah kaum muslim, yang memimpin yang dipimpin oleh seorang muslim yang memiliki kekuasaan yang sah, tetapi memberi untuk mendurhakai penguasa tersebut, hingga meninggal dengan kondisi durhaka kepada penguasa. Yang kedua adalah budak laki-laki atau perempuan yang kabur dari tuannya dan meninggal dalam keadaan demikian. Yang ketiga adalah orang perempuan yang ditinggal pergi oleh suaminya pada suaminya telah memenuhi segala kebutuhan duniawi nya lalu ia bertabarruj setelah kepergian sang suami. Jangan pernah bertanya tentang mereka. (HR. Ahmad)

Wajib hukumnya seorang Muslimah untuk mengenakan jilbab dan kerudung untuk menutupi aurat dan segala sesuatu yang menjadi perhiasan atau daya tarik. Allah juga melarang mengenakan pakaian sensasional yang menjadikan pemakainya sebagai pusat perhatian. Boleh jadi karena pakaian yang mewah, sangat berbeda dengan kebanyakan orang atau pakaian yang sudah sangat lusuh dan compang camping. 

Rasullah bersabda: "Barangsiapa memakai pakaian sutra, maka Allah akan memakainya pakaian supaya di hari kiamat nanti. Kemudian dampaknya disebut akan nyalakan api neraka”. (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Hendalah pakaian seorang Muslim bukanlah pakaian yang menyerupai pakaian orang kaum Kafir. Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah bersabda : "Barang siapa yang merupakan suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka”. Oleh karena itu Muslim pakailah pakaianmu adalah identitas mu.

Bagaimana menurut Islam yang dipakai oleh Muslimah..?

Perintah kepada perempuan untuk mengenakan jilbab dan kerudung busana Muslimah ada dua yaitu jilbab dan kerudung.

Allah SWT berfirman

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا 

Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS.Al Ahzab [33]: 59.

Jilbab bukan kerudung sebagaimana yang disalah pahami kebanyakan orang, tetapi baju terusan yang longgar yang terulur sampai ke bawah, yang dipakai di atas baju yang biasa dipakai di dalam rumah (mihnah).

Adapun perintah kerudung atau himar adalah apa yang digunakan untuk menutupi kepala dan bagian sekitar leher dan dada. Sesuai dengan firman Allah QS. An Nur : 31).

Dua jenis busana itu wajib dipakai apabila seorang Muslimah keluar rumahnya menuju area publik atau kehidupan umum. Tentu saja dengan syarat tidak ketat ataupun transparan. Dan tidak bertabarruj.

Demikianlah menurut syariat pakaian yang harus dipakai seorang Muslimah di dalam kehidupan umum yaitu sesuai dengan syariat Allah. Tidak terlepas dengan sistem pendidikan yang diterapkan adalah pendidikan berdasarkan syariat Islam untuk membentuk generasi yang gemilang dalam sistem Islam. 

Wallahu ‘alam bis Ashawwab


Oleh: Kania Kurniaty
Aktivis Muslimah Ashabul Abrar Kayumanis Bogor 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar