Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hikmah Idul Adha


Topswara.com -- Sebentar lagi umat Islam merayakan Idul Adha yang diperingati setiap10 Dzulhijjah. Momen yang sangat bersejarah bagi setiap Muslim. Sebagaimana kita ketahui bersama perayaan hari besar ini identik dengan kisah Nabi Ibrahim as. dengan putranya Nabi Ismail as. Ada beberapa hikmah yang terkandung dalam peristiwa tersebut.

Salah satunya bagaimana kecintaan orang tua kepada anaknya yang tidak melebihi rasa cinta kepada Rabbnya. Bagaimana tidak? Ketika kelahiran seorang putra yang telah lama dinanti membuat Nabi Ibrahim sangat senang dan menyayangi Ismail. 

Namun, suatu malam Allah memberikan petunjuk melalui mimpi untuk menyembelih Ismail sebagai tanda keimanan kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim pun melaksanakannya, walaupun perintah tersebut sungguh berat baginya.

Di sisi lain, teladan Nabi Ibrahim dalam menanamkan keimanan sejak dini pada diri anaknya sehingga rasa hormat terhadap keputusan ayahnya dilandasi iman kepada Allah SWT. Pasalnya, ketika Nabi Ibrahim bertanya kepada sang anak Ismail mengenai mimpinya tersebut, Ismail setuju dengan perintah Allah dan bersiap untuk disembelih sang Ayah. 

Kisah tersebut diabadikan dalam Qur'an surah as-Saffat ayat 102-107 yang artinya, "Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."

Dan hasil akhir pengorbanan atas dasar kecintaan kepada Allah itu memiliki akhir yang indah, yang menjadi syariat diperintahkannya berkurban bagi umat Muslim. Sejatinya, bukan daging kurbanlah, kata Allah yang sampai kepada Allah (mendapat keridhaan-Nya) melainkan ketakwaan kita, seperti yang termaktub dalam Qur'an surah al-Hajj ayat 37, yang artinya "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepadaNya adalah ketakwaan kamu..."

Dari kisah ini, akan kita dapati hikmah perjalanan Nabi Ibrahim dan Ismail yaitu ketika turun perintah Allah SWT tertulis dalam Al-Qur'an, sudah sepatutnya bagi setiap Muslim yang beriman menunaikannya secara maksimal. 

Kita bisa melihat bagaimana kualitas amal yang diberikan Nabi Ibrahim dan Ismail untuk Allah SWT tanpa ragu melaksanakannya. Semoga kita termasuk orang-orang bertakwa yang selalu melaksanakan seluruh perintah dan menjauhi larangan Allah SWT, aamiin.[]



Oleh: Ayyuhanna Widowati, S. E. I., Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar